PILPRES 2024

Janji Anies Baswedan, Prabowo dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Bidang Kesehatan

Sederet janji Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 pada bidang kesehatan.

Foto Kolase Tribunnews.com
Kolase foto Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Berikut sederet janji mereka pada bidang kesehatan. 

Target pemberantasan TBC adalah mengurangi kasus TBC sebanyak 50 persen pada tahun 2029.

Rumah sakit berkualitas akan didirikan di seluruh kabupaten dengan dukungan dan insentif yang menarik bagi dokter ahli yang akan bertugas di sana.

Selain itu, Prabowo-Gibran juga memiliki sejumlah program kerja dalam bidang kesehatan di dalam visi misinya.

Inilah janji Prabowo-Gibran di bidang kesehatan dalam program kerja Asta Cita 4:

- Memperkuat Sistem Jaminan Kesehatan Nasional dan memperjuangkan seluruh penduduk memiliki jaminan kesehatan (universal health coverage).

- Menambahkan Kartu Anak Sehat yang dimasukkan dalam program perlindungan sosial dan kesehatan sebagai penanggulangan stunting.

- Mencegah terjadinya stunting pada anak Indonesia dengan Program Gizi Seimbang dan Gerakan EMAS (Emak-Emak danAnak-Anak Minum Susu)

- Memperkuat program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat untuk mencegah penyakit, baik penyakit menular (TBC, HIV, dll) dan penyakit tidak menular (jantung, stroke, dll).

- Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan.

- Memperjuangkan kemandirian industri obat dan vaksin nasional secara bertahap.

Meningkatkan industri obat tradisional untuk mewujudkan harga obat yang terjangkau dan berbiaya murah serta vaksin yang halal untuk masyarakat melalui kekuatan lokal.

- Menurunkan dan bahkan menghapuskan bea masuk sejumlah alat kesehatan yang masih belum mampu diproduksi di dalam negeri melalui perubahan kategori dari barang mewah.

- Memastikan ketersediaan obat dan penggunaan obat rasional (POR) di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di Puskesmas.

- Memperbaiki tata kelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mencegah defisit dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan memprioritaskan upaya promotif dan preventif, dan perumusan kebijakan BPJS yang lebih prorakyat, pro-tenaga kesehatan, pro-fasilitas kesehatan, dan propengadaan farmasi.

- Memperkuat program pemberdayaan masyarakat (gotong royong) untuk hidup sehat seperti revitalisasi Posyandu (pos pelayanan terpadu), revitalisasi Posbindu (pos pembinaan terpadu), UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), Poskesdes (pos kesehatan desa), dan Poskestren (pos kesehatan pesantren).

- Memperbaiki kualitas gizi, air bersih, dan sanitasi masyarakat dalam mengatasi ancaman stunting (gizi buruk).

- Memperkuat kelembagaan dan meningkatkan anggaran Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) untuk meningkatkan ketahanan keluarga Indonesia dan mencapai bonus demografi.

- Memperbaiki program kependudukan termasuk hak dan kesehatan reproduksi demi peningkatan kualitas dan produktivitas penduduk.

- Memperbaiki program kesehatan jiwa yang lebih responsif menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

3. Janji Ganjar-Mahfud MD di Bidang Kesehatan

Janji Ganjar-Mahfud MD di bidang kesehatan tertuang dalam misi 1 yaitu Mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian.

Misi ini terdiri dari 5 poin penting di antaranya kesehatan jiwa dan raga.

Inilah janji Ganjar-Mahfud MD di bidang kesehatan, dilansir laman visimisiganjarmahfud:

a. Desa – 1 Puskesmas/Pustu – 1 Dokter/Nakes

Rakyat harus mudah mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Memetakan kebutuhan penyediaan ataupun revitalisasi puskesmas di setiap desa.

Disertai dengan ketersediaan dokter, tenaga kesehatan, dan obat esensial, serta percepatan digitalisasi layanan kesehatan (telemedicine).

b. Layanan Konsul Keliling (KOLING)

Tenaga kesehatan berkeliling dari pintu ke pintu rakyat untuk memberikan pelayanan dan pendataan status kesehatan, serta asistensi rujukan.

c. Ibu Sehat, Anak Sehat

Dukungan gizi dan akses layanan kesehatan selama masa kehamilan dan menyusui.

Program 1.000 hari pertama, serta pasokan gizi untuk anak hingga usia lima tahun.

Dengan target prevalensi tengkes (stunting) di bawah 9 persen serta ibu dan ayah menjadi penjaga kesehatan keluarga.

d. Penguatan Kesehatan Mental

Penyediaan nomor darurat 24 jam 7 hari seminggu bebas biaya dan membentuk lembaga komunikasi krisis untuk menangani masalah kesehatan mental secara responsif dan holistik, dengan membangun pos-pos konseling di semua kampus, layanan kesehatan jiwa di semua puskesmas, dan fasilitas layanan jiwa di seluruh rumah sakit umum.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved