BANJIR DI BATAM

Banjir di Batam Rendam Perumahan Tiara Mantang Sagulung, Warga Mengaku Pasrah

Warga Perumahan Tiara Mantang Batam mengungkap penyebab banjir yang kerap mereka alami. Apa yang sebenarnya terjadi?

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
BANJIR DI BATAM - Sejumlah anak asyik bermain saat banjir di Batam yang dialami warga Perum Tiara Mantang, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepri, Selasa (14/11/2023). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hujan yang mengguyur Kota Batam membuat sejumlah wilayah tergenang air.

Seperti halnya yang terjadi di Perum Tiara Mantang, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Genangan air setinggi lutut orang dewasa menjadi langganan warga yang bermukim di kawasan tersebut kala hujan turun dengan derasnya.

"Hujan 30 menit, banjir pasti," ujar ibu-ibu saat membersihkan rumahnya yang tergenang air.

Yanto, Ketua RT 08 RW 05 mengungkap selama lebih kurang 20 tahun tinggal di Perumahan Tiara Mantang sudah pasrah akan banjir yang menjadi langganan saat hujan.

"Karena saya di sini sudah lama, 20 tahun lebih ya pasrah saja kalau banjir. Air masuk rumah ya dibersihkan, kita upayakan menyelamatkan barang-barang berharga," ujar Yanto pada TribunBatam.id Selasa (14/11/2023).

Ia menyebut banjir ini bisa disebabkan dengan intensitas air hujan yang begitu tinggi, juga adanya faktor lain seperti penyumbatan aliran air dan air pasang.

"Terjadi penyumbatan aliran air yang mengalir ke parit besar dekat Gereja Karo, dan mau tak mau air meluap ke pemukiman," katanya.

Yanto juga menyebut, ada sekitar 8 RW yang terdampak banjir saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Sagulung dan sekitarnya.

"Jadi air ini berasal dari Tunas, Griya permai, Fanindo ke sini semua, ini kan parit ngalirnya lewat sini. Dan kalau hujan pasti penuh dan akhirnya meluap," terangnya didekat bantaran parit.

Selanjutnya Yanto mengatakan membutuhkan waktu 30 menit untuk banjir agar surut.

"30 menit sudah surut ini nanti, tapi ya itu kalau dari daerah atas masih hujan tetap saja di sini banjir, karena disini kan datarannya rendah," ungkapnya.

Sejauh ini, pemerintah juga sudah berupaya untuk meminimalisir banjir yang terjadi dengan membangun gorong-gorong namun ternyata juga tak mampu menampung debit air yang tinggi.

"Sebenarnya sudah ada kami melapor, upaya dari Pemerintah mengatasi ini juga sudah ada itu buat gorong-gorong. Namun belum maksimal, kurang memadai," ucap Yanto.

Ia juga berharap kepada Pemerintah untuk memberikan penanganan yang lebih, mengingat banjir ini tidak sekali dua kali, tapi sudah sering kali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved