NATUNA TERKINI

Ketua Komisi II DPRD Natuna Kecewa, Provinsi Belum Bangun Jembatan Semala di Tahun Ini

Satu-satunya akses jalan warga Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara ke Batubi, Kecamatan Bunguran Batubi itu kembali rusak parah akibat hujan deras yang

Editor: Eko Setiawan
Istimewa
Kondisi Jembatan Semala di Kecamatan Bunguran Utara rusak parah akibat curah hujan yang tinggi pada Minggu, (19/11/2023) kemarin. 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki kecewa dengan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Pasalnya, pembangunan jembatan Semala di Kecamatan Bunguran Utara yang dijanjikan Gubernur Kepri beberapa waktu lalu hingga saat ini belum juga dilaksanakan secara fisik.


Akhirnya, satu-satunya akses jalan warga Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara ke Batubi, Kecamatan Bunguran Batubi itu kembali rusak parah akibat hujan deras yang melanda Natuna pada Minggu (19/11/2023) kemarin.


Di mana jembatan itu putus dan rusak parah sehingga tak bisa dilalui warga di daerah perbatasan itu.


Menurut Marzuki, kekecewaan itu setelah dijanjikan oleh Gubernur untuk membenahi jembatan yang berada di jalur provinsi itu.


"Saya kecewa, provinsi tidak anggarkan jembatan Semala di tahun ini," kata Marzuki mewakili warga Kelarik, Senin (20/11/2023).


Marzuki menjelaskan, Jembatan Semala merupakan satu-satunya akses jalan bagi warga Kelarik menuju Ranai, ibukota Kabupaten Natuna.


Dengan kondisi jembatan yang rusak parah, mengakibatkan akses orang lewat jadi terhambat.


Ia juga menilai, urgensi pembangunan jembatan Semala sangat penting untuk keberlangsungan perekonomian masyarakat di sana.


Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan pokok warga Kelarik harus membeli pasokan sembako dari ibukota Kabupaten Natuna, Ranai.


Ia pun berharap agar Pemerintah Provinsi Kepri segera melaksanakan dan menyelesaikan pembangunan Jembatan Semala.


Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri, Muhammad Hasbi  mengatakan bahwa perbaikan jembatan Semala yang putus akibat curah hujan yang tinggi dapat menggunakan dana BTT atau belanja tidak terduga.


Pasalnya, kerusakan Jembatan Semala itu termasuk parah dan berkategori darurat dan harus segera diperbaiki.


Namun, perbaikan jembatan menggunakan dana BTT tidak bersifat permanen, melainkan bersifat sementara.


"Kalau untuk perbaikan sementara dapat menggunakan dana BTT dan itu sifatnya tidak permanen," kata Hasbi saat dikonfirmasi Tribunbatam.id.


Untuk perbaikan jembatan itu saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Natuna dan juga PU Provinsi Kepri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved