PARIWISATA KEPRI AMAN
Menikmati Kuliner Khas Kepri di Pulau Penyengat, Camilan Para Sultan
Mengunjungi Pulau Penyengat Kepri makin lengkap dengan menikmati kuliner camilan para Sultan.
TRIBUNBATAM.id,TANJUNGPINANG - Pulau Penyengat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tak hanya terkenal akan wisata sejarahnya saja.
Pulau sarat sejarah yang dekat dengan Kota Tanjungpinang ini rupanya masih menjaga kuliner tradisionalnya.
Jarak Pulau Penyengat dari Kota Tanjungpinang tidaklah jauh.
Menggunakan kapal kayu atau pompong selama kurang lebih 15 menit kita sudah sampai di Pulau Penyengat.
Kuliner khas Kepri di Pulau Penyengat ini pula yang jadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke sini.
Baca juga: Jadi Kunjungan Destinasi Wisatawan, Pulau Penyengat Makin Bersih
Salah satunya ada Air Dohot dan Deram-Deram.
Deram - deram merupakan kue tradisional yang di masak dengan cara digoreng.
Konon deram-deram dulunya disajikan sebagai camilan untuk kesultanan.
Kuliner khas Kepri di Pulau Penyengat ini dijual ke pengunjung.
Tidak hanya kue saja, kuliner lainnya seperti ikan bakar dan seafood juga jadi favorit pengunjung saat menginjakkan kaki ke Pulau Penyengat.
Pulau Penyengat juga terkenal akan masjid megahnya yang bernama Masjid Raya Sultan Riau.
Di sini selalu ramai pengunjung yang melaksanakan sholat, apalagi saat memasuki bulan suci Ramadan, momen buka bersama jadi hal yang paling dinantikan masyarakat.
Baca juga: Air Dohot Oleh oleh Khas Kepri, Minuman Raja Melayu Punya Khasiat Awet Muda
Megahnya Masjid Raya Sultan Riau juga bisa dilihat dari kawasan Tepi Laut, Tanjungpinang.
Selain menjadi objek wisata, Pulau Penyengat juga banyak peninggalan sejarahnya termasuk Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur.
Lalu ada makam yang dipertuan muda Kerajaan Johor - Pahang - Riau - Lingga.
Di sini juga terdapat kompleks istana kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi serta balai adat melayu Kepulauan Riau.
Adapun biaya transportasi ke Pulau Penyengat cukup merogoh saku sekitar Rp 9 ribu untuk satu kali perjalanan.
Di Pulau Penyengat juga ada becak yang bisa kita gunakan.
REVITALISASI Pulau Penyengat
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad sebelumnya merevitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dan Penataan Kawasan Pemukiman Pulau Penyengat Tahap I, Senin (6/3/2023).
Peresmian di Pelataran Masjid Raya Sultan Riau Penyengat menjadi salah satu program strategis Gubernur Kepri.
Sebagai informasi, Pulau Penyengat yang merupakan salah satu pusat peradaban Melayu baik di bidang Bahasa maupun kebudayaan, direvitalisasi Gubernur Ansar pada tahun 2022 dengan Total Anggaran Rp 20,8 miliar yang terdiri dari dana APBN Rp 15 Miliar dan APBD Kepri sebesar Rp 5,8 Miliar.
Dari dana yang bersumber dari APBD Kepri tahun 2022 sebesar Rp. 5,8 miliar tersebut telah selesai pekerjaan Revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dengan rincian pekerjaan persiapan.
Kemudian kubah masjid dan rooftop menara masjid, bangunan utama masjid, tempat musafir (2 gedung), Pondok istirahat, tangga, pagar keliling.
Tempat wudhu dan instalasi perpipaan, instalasi listrik interior masjid, instalasi listrik pagar keliling, vegetasi, multimedia, dan finishing.

Sementara itu, dana APBN sebesar Rp 15 miliar dianggarkan untuk Penanganan Jalan dan drainase dilakukan yaitu dengan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan (pekerjaan jalan beton).
Serta pembangunan saluran drainase dilengkapi dengan saluran utilitas dan street furniture sebesar Rp. 5 Miliar dan Pembangunan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) sebesar Rp. 10 Miliar.
Gubernur Ansar mengatakan, di tahun 2023 ini, ia telah berhasil mendapatkan tambahan anggaran dari APBN sebesar Rp 43 Miliar, yang dianggarkan untuk Rencana Penataan Dermaga Pulau Penyengat.
Kemudian rencana Pelebaran Ruas Jalan pada Tahun 2023 dengan luas jalan nantinya mulai dari 3,3 hingga 6 meter.
Serta rencana penataan akses dari Pelabuhan Penyengat menuju Ruang Terbuka Publik yang dapat menggunakan bentor (becak motor) dalam waktu 10 menit.
"Sementara untuk rencana Revitalisasi Pulau Penyengat di tahun 2024 akan dilaksanakan dengan penataan ruang terbuka publik meliputi Pola permukaan lantai, Taman pada sitting group, penambahan sculpture, Air mancur, Penambahan ornament Melayu, Atap pelantar, Gerbang masuk pelantar, Lampu taman, dan Penghijauan pada pot eksisting," papar Gubernur Ansar melansir laman Pemprov Kepri.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad juga berharap haul dan doa bersama hari ini sekaligus dapat mendoakan para tokoh pahlawan nasional dari Kepri.
"Mari doakan tokoh-tokoh pahlawan nasional kita, Raja Ali Haji, Sultan Mahmud Riayat Syah, Raja Haji Fisabilillah, berkat mereka lah hari ini kita bisa bersama melanjutkan perjuangannya membangun Kepri lebih baik" tutup Gubernur Ansar.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika/Endra Kaputra/*)
pariwisata Kepri Aman
Dispar Kepri
Pariwisata Batam
Pariwisata Tanjungpinang
Pariwisata Bintan
pariwisata Karimun
Pariwisata Lingga
Pariwisata Anambas
Pariwisata Natuna
Gubernur Kepri
Wakil Gubernur Kepri
Sekdaprov Kepri
Ansar Ahmad
Marlin Agustina
Adi Prihantara
Fotografer Luar Negeri Ikut Explore Kepri 2025, Tampilkan Pariwisata Kepri Dari Sisi Lain |
![]() |
---|
Dispar Kepri Kejar Relaksasi Visa, Magnet Buat Dongkrak Kunjungan Wisman, Bangkitkan Pariwisata |
![]() |
---|
Guntur Sakti Beri 3 Pesan di Pelantikan HPI Kepri, Pramuwisata Punya Skill, Pengetahuan dan Attitude |
![]() |
---|
Wisata Kepri di Safari Lagoi Bintan, Pengunjung Bisa Lihat Satwa Liar Dari Dekat |
![]() |
---|
Menilik Asal Usul Nama Wisata Pantai Batu Kasah, Warisan Sejarah di Masyarakat Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.