BINTAN TERKINI

Sering Banjir, Warga Tanjunguban Minta Pihak Developer Lakukan Normalisasi Saluran Air

Saat itu banjir yang terjadi diduga akibat pemotongan bukit yang dilakukan pihak developer membuat air bercampur tanah dari lokasi proyek mengalir men

|
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng.
Masyarakat dan pihak developer meninjau lokasi pascabanjir yang merendam rumah warga di RT 02 RW 03 dan RT 02 RW 04, Kampung Baru, Kelurahan Tanjunguban Utara, Kecamatan Bintan Utara. 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Warga Tanjunguban desak pihak developer lakukan normalisasi setelah banjir yang terjadi di RT 02 RW 03 dan RT 02 RW 04, Kampung Baru, Kelurahan Tanjunguban Utara, Kecamatan Bintan Utara, pada Kamis (30/11/2023) lalu.


Saat itu banjir yang terjadi diduga akibat pemotongan bukit yang dilakukan pihak developer membuat air bercampur tanah dari lokasi proyek mengalir menutup saluran air hingga merendam sejumlah rumah warga. 


Ketua RW 002, Junaidi mengatakan warga minta pertanggungjawabannya pihak developer akibat pemotongan bukit.


"Air mengalir bercampur tanah sehingga menutupi saluran air dan meluap ke rumah-rumah warga," Junaidi, Minggu (3/12/2023).


Pertemuan malam itu, kata dia, pihak developer tidak mau bertanggungjawab. Alasannya karena ada beberapa developer lain yang melakukan pekerjaan di sana. 


"Memang sebelumnya ada developer lain melakukan pekerjaan di sana, tapi sudah tidak lagi," ungkapnya.


Dikatakannya, masyarakat hanya meminta developer melakukan normalisasi saluran air yang tersumbat akibat tanah dari lokasi proyek yang menutup saluran air. 


"Kami minta pihak developer mengeruk saluran air yang tertutup tanah," tuturnya.


Masyarakat juga meminta agar pihak developer menunda melakukan pekerjaan sampai dibangun batu miring. 


"Mereka memang ada buat batu miring, tapi tidak memadai," ungkapnya.


Dia menegaskan, apabila pihak developer menolak bertanggungjawab, maka masyarakat akan menyurati pemerintah daerah untuk menghentikan pekerjaan. 


"Kalau tidak dihentikan, maka kami akan turun ke lokasi dan menyegel," kata dia. 


Ketua RW 004, Roberriyanto mengatakan, pertemuan yang dilakukan pada Jumat (1/12/2023) malam tidak menghasilkan kesepakatan antara warga dan pihak developer. 


Karena tidak ada kesepakatan saat itu, pertemuan dilanjutkan pada Sabtu (2/12/2023) dengan menghadirkan berbagai pihak di lokasi. 


Dia mengatakan, awalnya pihak developer bersikeras dan menolak bertanggungjawab meski sudah jelas air bercampur tanah yang menutupi saluran air hingga menyebabkan beberapa rumah warga terendam air dari lokasi proyek. 


"Tapi akhirnya mereka mau bertanggungjawab untuk melakukan normalisasi," kata dia. 


Pihak developer dari PT. Putra Karya Bintan, Ahok mengatakan, pihaknya siap bertanggungjawab meskipun dampak dari banjir saat itu tidak semuanya berasal dari pekerjaan developernya. 


"Air bukan dari kita saja, (air) dari (Perumahan) Telaga Surya juga banyak, kan menumpuknya di sana juga," kata dia. 


Untuk pekerjaan normalisasi, dia mengatakan, akan segera dilakukan. 


"Normalisasi saluran air pasti kita akan laksanakan, Senin atau Selasa kita agendakan," kata dia. 


Terkait batu miring, dia mengatakan, pihaknya masih melakukan pembicaraan terkait pembangunan batu miring yang dekat dengan rumah warga mengingat tingginya sekira 2 meter. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved