GUNUNG MARAPI MELETUS

Kesaksian Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi, Tanah Bergetar dan Hujan Batu

Dalam erupsi Gunung Marapi yang viral, sejumlah korban selamat memberikan kesaksian mereka. Berikut kisahnya.

TribunPadang.com/Rezi Azwar
ERUPSI GUNUNG MARAPI - Korban erupsi Gunung Marapi berhasil dievakuasi ke Posko Marapi Via Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023). Sejumlah korban selamat memberikan kesaksian mereka saat Gunung Marapi Meletus, Minggu (3/12) sore. 

TRIBUNBATAM.id - Korban selamat erupsi Gunung Marapi menceritakan detikdetik gunung setinggi 2,891 meter di atas permukaan laut itu meletus, Minggu (3/12) sore.

Sebanyak 75 pendaki diketahui terjebak saat erupsi Gunung Marapi tersebut.

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengatakan jika korban meninggal dunia menjadi 22 orang hingga Selasa (5/12).

Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat meletus tepat pada pukul 14.54 WIB.

Muhammad Afif (19) dan Zhafirah Zahrim Febrina (19), dua dari 52 pendaki yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, mengisahkan kengeriannya saat Gunung Marapi meletus.

Baca juga: Berikut Nama 10 Orang Korban Erupsi Gunung Marapi Sumbar yang Sudah Teridentifikasi

Afif menceritakan, ia dan dua temannya, Lingga Duta Andrefa (19) dan Muhammad Faith Ewaldo (19), mendaki Marapi, Minggu siang sekira pukul 11.00 WIB.

Menurutnya, kondisi saat itu masih aman dan cuaca cerah.

Namun, empat jam kemudian, situasi berubah mencekam.

Rombongan Afif yang waktu itu sudah sampai di dekat pintu angin Gunung Marapi, tiba-tiba dikejutkan dengan suara gemuruh yang kuat.

Tanah yang ia pijak pun bergetar.

"Tak lama setelah itu ada hujan batu," ujarnya, Senin (4/12).

Baca juga: Mahasiswi Padang yang Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi Sebut Kaki Serasa Mau Patah

Kepanikan langsung melanda Afif dan dua temannya.

Mereka lantas berlari ke arah "jalan tikus" yang banyak pepohonan. Berlindung dari hujan batu.

Hujan batu itu, ujarnya berlangsung sekitar 10 menit.

"Alhamdulillah, kami bertiga tidak yang ada kena batu," ucap pemuda asal Kabupaten Kampar, Riau, ini.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved