82 Kasus TBC Terdeteksi di Anambas hingga Dinkes Dorong Kolaborasi Lintas Sektor
Dinkes Anambas temukan 82 warga positif idap TBC dari hasil pemeriksaan 934 orang terduga Tuberculosis
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Anambas mengungkap penyebaran orang dengan kasus Tuberculosis (TBC) di Anambas.
Dinkes mencatat pada tahun 2023 ini terdapat 934 orang terduga diperiksa terkait Tuberculosis.
Sementara orang yang didiagnosa positif mengidap TBC terdata ada sebanyak 82 orang.
Data tersebut terhitung dari Januari sampai November 2023.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Anambas, Feri Oktavia mengatakan, untuk sebaran paparannya dominan ada di setiap wilayah Anambas.
Namun sebaran dengan proporsi tertinggi atau dominan terdapat di Kecamatan Siantan Tengah dengan persentase 50 persen.
"Angka-angka ini data yang kita tarik dari setiap puskesmas dan kesimpulannya untuk data target nasional yang terduga TBC kita tercapai, bahkan melebihi. Hanya yang target diagnosa positif kita yang masih rendah belum tercapai," ucapnya, Jumat (8/12/2023).
Baca juga: Jumlah Pengidap TBC di Batam Meningkat, Satu Daerah Sampai 58 Persen
Dijelaskannya, rendahnya pencapaian temuan angka pengidap TBC di Anambas disebabkan oleh sejumlah faktor.
Faktor-faktor tersebut seperti, belum optimalnya investigasi kontak erat, lalu masih ditemukannya orang-orang terduga TBC yang enggan untuk diperiksa.
"Ada lagi karena hasil TCM nya memang menunjukkan negatif, ya jadinya data kita masih rendah," jelasnya.
Pihaknya pun terus berupaya mendorong optimalisasi pemeriksaan kasus TBC dengan kolaborasi lintas sektoral, khususnya puskesmas dan Tim Dots TBC.
Sejumlah langkah konkret itu menyarankan kepada setiap puskesmas untuk melakukan skrining massal di sekolah, pesantren, perusahaan hingga instansi kerja.
Kemudian, melakukan skrining HIV pada pasien TBC, berkoordinasi dengan perangkat Forkopimcam dalam penemuan, pengobatan dan pemantauan kondisi kesehatan pasien TBC dan kontak erat.
Baca juga: Penyakit Menular, Ini Ciri-ciri Batuk TBC atau Bukan dan Cara Megobatinya
Selanjutnya, memberdayakan kader posyandu dan kesehatan dalam penemuan dan pengobatan pasien TBC, melaporkan dan melakukan pemantuan pasien TBC ke data SITB secara real time, melaporkan dan memberikan edukasi kepada RT/RW apabila terdapat data pasien yang terkonfirmasi TBC.
"Nah umpan balik atau saran langkah-langkah ini diharapkan dapat dilaksanakan secara optimal, agar dapat memperkecil terjadinya penolakan, pengobatan TBC dan investigasi kontak TBC," kata Feri.
(Tribunbatam.id/Novenri Simanjuntak)
Pangkogabwilhan I Dibuat Takjub dengan Koleksi Museum Lanal Tarempa Anambas |
![]() |
---|
Pangkogabwilhan I Beri Atensi Soal Sistem Pertahanan dan Keamanan Lintas Matra di Anambas |
![]() |
---|
Pangkogabwilhan I Letjen Kunto Arief Kasih Motivasi ke Pemuda Anambas yang Ingin Jadi TNI |
![]() |
---|
Dewan Dakwah Kirim 3 Dai Muda ke Anambas, Bakal Tugas di Jemaja dan SiantanĀ |
![]() |
---|
Pangkogabwilhan I Letjen Kunto Arief Kunker ke Anambas Besok, Ini Agendanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.