PILPRES 2024

Persaingan Panas Prabowo Subianito vs Anies Baswedan di Debat Perdana Capres 2024

Persaingan panas Anies Baswedan vs Prabowo Subianto di debat capres 2024, saling sindir soal penguatan demokrasi sampai polusi udara

IST
Muncul aura persaingan yang kuat antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto dalam debat perdana capres, Selasa (13/12/2023). 

TRIBUNBATAM.id - Muncul aura persaingan yang kuat antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto dalam debat perdana capres, Selasa (13/12/2023).

Tiga calon presiden yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo telah menjalani debat perdana capres.

Dari ketiga paslon, persaingan kuat terlihat justru pada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Baik Anies Baswedan maupun Prabowo Subianto sering melontarkan sindiran.

Di sesi awal debat, Anies Baswedan langsung tancap gas dengan menyatakan penegakan hukum yang bengkok.

Anies kemudian mencontohkan kasus Mega Suryani Dewi yang tewas akibat KDRT.

"Ada peristiwa seperti peristiwa Ibu Mega. Ibu Mega Suryani Dewi, seorang ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan rumah tangga, tidak diperhatikan, diam-diam meninggal (karena) korban kekerasaan. Apakah akan dibiarkan? Tidak, ini harus diubah," kata Anies tegas dalam siaran langsung Debat Capres-Cawapres sebagaimana disiarkan di laman Youtube KPU.

Prabowo mendapatkan giliran selanjutnya. Prabowo menyebutkan memang masih banyak kekurangan.

Namun harus bersyukur karena di tengah dunia terjadi ketidakpastian, banyak negara terjadi perang saudara.

"Tapi Indonesia masih aman. Karena apa karena kemimpinan karena manejemen negara yang berhasil. Di tengah 200 juta rakyat, masak tidak ada kekuarangan. Tetapi kita harus arif, harus dewasa, dan tidak boleh munafik," ujarnya.

Saling sindir antara Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan kembali terjadi ketika membahas tema penguatan demokrasi.

Awalnya, Anies menjawab pertanyaan panelis tentang kepercayaan publik terhadap partai politik yang rendah dan apa yang akan Anies lakukan.

Dalam penjelasannya, Anies menyebut bahwa kepercayaan publik yang rendah bukan hanya pada partai politik atau parpol, tetapi juga terhadap proses demokrasi.

“Saya kira lebih daripada parpol, rakyat tidak percaya pada proses demokrasi yang sekarang terjadi, itu jauh lebih luas dari parpol,” kata Anies menjawab pertanyaan panelis di Gedung KPU.

“Parpol perlu mengembalikan kepercayaan, yang mendasar adalah parpol memerlukan biaya,” lanjutnya, dipantau dari tayangan Live KompasTV.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved