TANJUNGPINANG TERKINI

Rumah Melati Jadi Upaya Pemko Tanjungpinang Tekan Kekerasan Perempuan dan Anak

Pemko Tanjungpinang berupaya tekan kasus kekerasan perempuan dan anak di wilayahnya. Satu di antaranya dengan resmikan Rumah Melati

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
PERESMIAN RUMAH MELATI : Peresmian Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (Rumah Melati) dan gedung pusat pembelajaran keluarga (Puspaga Gelige) yang berada di UPTD Perlindungan Perempuan Jalan Ahmad Yani Batu 5 Tanjungpinang oleh PJ Wali Kota Tanjungpinang Hasan 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (Rumah Melati) dan gedung pusat pembelajaran keluarga (Puspaga Gelige) kini hadir di Tanjungpinang.

Lokasi keduanya berada di UPTD Perlindungan Perempuan, Jalan Ahmad Yani Batu 5 Tanjungpinang.

Peresmian Rumah Melati dan Gedung Puspaga Gelige ini menjadi salah satu upaya Pemko Tanjungpinang untuk meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Tentunya kita harus mencari ujung masalahnya di mana. Banyak faktor sehingga terjadi kekerasan dan ini harus jadi perhatian,” ucap Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, Sabtu (23/12/2023).

Dalam rumah ini, disediakan psikolog yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk konsultasi dan konseling. Tidak hanya itu, dalam rumah dan gedung tersebut disiapkan fasilitas yang cukup memadai.

"Saya harapkan Rumah Melati dan Gedung Puspaga Gelige dapat dimanfaatkan masyarakat dengan baik," harapnya.

Hasan mengungkapkan, Pemko sangat konsen terhadap masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak ini.

Baca juga: Gubernur Ansar Dukung Penuh Kegiatan Stop Kekerasan Perempuan dan Anak di Kepri

"Nanti akan kita rampungkan apa yang menjadi rencana aksi yang akan dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala DP3APM Tanjungpinang Rustam mengatakan, salah satu akar masalah kekerasan terhadap anak adalah kerapuhan keluarga dan kurangnya kemampuan untuk memberikan kenyamanan kepada anak dan melakukan pengasuhan secara optimal kepada anak.

"Gedung Puspaga Gelige ini diharapkan nantinya menjadi alternatif solusi bagi keluarga yang membutuhkan konsultasi dan konseling dalam melakukan pengasuhan kepada anak, yang sebaiknya berbasis kepada pemenuhan kebutuhan dan kepentingan yang terbaik bagi anak," kata Rustam.

Sedangkan Rumah Melati, lanjut Rustam, menjadi selter atau rumah singgah bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan yang membutuhkan tempat aman untuk sementara.

"Selain disediakan tempat istirahat juga tersedia fasilitas bermain outdoor bagi anak agar tidak merasa bosan saat berada di rumah ini," tuturnya.

Pihaknya juga berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka peluasan edukasi parenting, di antaranya dengan TP PKK, GOW dan Dharma Wanita, serta saat ini juga diperluas kolaborasi dengan BKMT.

"Kami menyadari berbagai sarana dan upaya yang dilakukan DP3APM ini tentu jauh dari mencukupi, untuk mengurangi kasus-kasus kekerasan seminimal mungkin," sebutnya.

Ia menambahkan, penyebab lain terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak karena persoalan ekonomi. Sehingga mendorong pihaknya menyerahkan bantuan peralatan kuliner kepada perempuan miskin, rentan dan perempuan kepala keluarga.

"Ini atas arahan Pj Wali Kota, melalui dana insentif fiskal kita serahkan bantuan peralatan kuliner berupa mixer dan dandang, serta perlengkapan buket bagi perempuan miskin, rentan dan perempuan kepala keluarga," tukasnya.

(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved