PARIWISATA KEPRI AMAN

8 Wisata Air Terjun di Kepri Termasuk Batam Hingga Anambas

TribunBatam.id merangkum destinasi wisata air terjun di Kepri meliputi Batam, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna dan Anambas. Tertarik pergi kesana?

|
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
AIR TERJUN TEMBURUN DI ANAMBAS KEPRI - Sejumlah wisatawan saat bersantai sambil menikmati pemandangan puncak Air Terjun Temburun, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat, (25/11/2022). 

Lokasi ini menjadi tempat kunjungan wajib ketika berliburan ke Kabupaten Lingga.

AIR TERJUN RESUN LINGGA - Destinasi wisata Kepri di Lingga Air Terjun Resun jadi favorit warga lokasi di sana dan wisatawan.
AIR TERJUN RESUN LINGGA - Destinasi wisata Kepri di Lingga Air Terjun Resun jadi favorit warga lokasi di sana dan wisatawan. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Memiliki tingkatan air terjun, membuat menjadi semakin menarik untuk dilihat dari jauh apalagi tempat mengambil foto.

Dikelilingi hutan yang asri dan udara yang sejuk, selalu membuat pengunjung betah di sini.

Wisata Air Terjun Resun juga difasilitasi spot-spot foto menarik yang banyak pilihan bagi pengunjung, ketika ingin mengambil foto dari berbagai sudut pandang.

Rumah pohon juga ada di wisata ini, sehingga pengunjung bisa melihat view air terjun dari ketinggian.

Rona yang masih alami, tidak sah jika pengunjung belum berendam atau berenang di bawah kaki air terjun ini.

Selain sebagai objek pariwisata, aliran air terjun ini juga menjadi sumber air yang selalu diandalkan oleh warga desa Resun kecamana Lingga.

Air Terjun Sembilan

BERSANTAI di bawah pepohonan rindang dengan pemandangan hijau dan air terjun yang indah ditambah angin semilir, tentu saja menjadi momen yang menyenangkan dan menenangkan.

Apalagi ketika hendak mencapai air terjun tersebut membutuhkan perjuangan yang melelahkan. Begitu sampai di lokasi, rasanya pasti puas dan tidak jemu menikmati panorama dan dinginnya air yang mengalir di sana.

Salah satu destinasi wisata air terjun yang menyajikan semua itu adalah Jelutung yang ada di Desa Mentuda Kabupaten Lingga. Untuk sampai ke air terjun tersebut harus melewati bantaran hutan dan aliran sungai yang cukup deras.

Dari Kecamatan Daik Lingga, para pengunjung harus menumpang speedboat selama satu jam menuju Desa Mentuda. Sejak dari speedboat, tentu saja ada sajian pemandangan laut dan perbukitan yang hijau.

Setelah satu jam di ata speedboat, dilanjutkan dengan jalan khaki melewati hutan dan aliran sungai selama empat jam. Di sinilah letak Air Terjun Jelatung atau air terjun yang pertama.

Di lokasi ini terdapat pepohonan yang telah berusia ratusan tahun dengan batang-batang yang menjulang tinggi. Bau daun dan tanah juga sangat terasa dan suara jangkrik juga terdengar nyaring.

"Selama berjalan kaki, tidak ada pos-pos sehigga siapapun yang menuju ke sana harus ikut saran dari pemandu. Jika ingin beristirahat sebaiknya katakan karena perjalanan cukup jauh," ungkap Cipto, Ketua Komunitas Pecinta Alam (Kepal) di Daik Lingga.

Air Terjun Jelutung mempunyai tinggi sekitar 60 meter dengan ke dalaman kolam di bawahnya bisa mencapai 20 meter.

Kamu yang tidak mempunyai keahlian berenang sebaiknya menjauh dari tengah-tengah cucuran air terjun karena airnya cukup deras dan dalam.

Air Jatuh dari Ketinggian 50 Meter

Usai menikmati air terjun yang pertama, pengunjung bisa melanjutkan petualangan menuju beberapa air terjun lainnya dengan menyusuri hutan dan sungai-sungai yang cukup lebar. Bahkan ada yang lebarnya hingga 25 meter. Selain itu, ada sejumlah perbukitan yang harus dilalui.

Setelah berjalan satu jam dari air terjun pertama, kamu akan menemui air terjun kedua yang bernama Air Terjun Sembilan. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Ke depan direncanakan air terjun ini akan dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) karena debit air yang cukup banyak dan luas sungai Jelutung bisa sampai 35 meter.

Disarankan, saat perjalanan untuk memakai pakaian panjang, membawa makanan dan air yang cukup, dan menbawa obat-obatan yang diperlukan. (*)

Gelar Tenda Asyik

SELAIN pemandangan yang masih asri dan alam yang masih terjaga, di sekitar Air Terjun Jelutung terdapat spesies endemik berupa tumbuhan yang cukup langka seperti Sorea dan Driobalanox, kayu kapur, dan meranti yang berusia ratusan tahun. Sorea adalah lamelata yang saat ini sulit didapat di tempat lain.

"Di sekitar Air Terjun Jelutung juga terdapat batu vulkanik. Padahal diketahui bahwa di daerah tersebut tidak terdapat gunung berapi. Hingga kini bebatuan tersebut masih terjaga keasriannya," ungkap Cipto.

Di lokasi air terjun, para pengunjung bisa melakukan gelar tenda alias kemping untuk berlama-lama menikmati suasana alam yang asri.

Sambil menikmati air terjun, saat malam hari, pengunjung bisa melihat taburan bintang di langit Lingga. Suasana makin asyik sambil menikmati secangkir kopi. Suasana dingin, suara air jatuh, dan pemandangan hamparan bintang pastinya terasa begitu indah.

Selain dua air terjun ini, Lingga juga memiliki Air Terjun Ranoh.

Kabupaten Karimun

Air Terjun Desa Pongkar

Air Terjun Desa Pongkar, Kecamatan Tebing menjadi satu di antara destinasi wisata Kepri di Kabupaten Karimun.

Destinasi wisata air terjun Desa Pongkar yang menjadi salah satu destinasi wisata Kepri di Karimun dikelilingi pemandangan alam yang asri.

Untuk bisa ke lokasi Air Terjun Pongkar destinasi wisata Kepri di Karimun dapat ditempuh sekitar 21,6 kilometer atau menempuh perjalanan selama 40 menit menggunakan transportasi sepeda motor atau angkutan umum dari Pelabuhan Domestik Karimun.

Aksi bersih-bersih di air terjun Pongkar, Karimun
Aksi bersih-bersih di air terjun Pongkar, Karimun ()

Setelah tiba di Air Terjun Desa Pongkar itu, para pengunjung harus melewati setapak jalan yang disemen untuk tiba di puncak air terjun.

Bagi yang punya hobi mendaki, salah satu tempat andalan atau pilihan yakni Gunung Jantan yang melewati Air Terjun Desa Pongkar.

Air Terjun Desa Pongkar ini merupakan tempat wisata alam satu-satunya yang berada di wilayah Pulau Karimun besar yang masih asri hingga saat ini.

Dengan sumber air yang berasal dari Gunung Jantan, sentuhan air yang dingin hingga menyegarkan bagi para pengujung.

Masyarakat lokal maupun mancanegara berdatangan ke lokasi ini untuk mengisi waktu berlibur.

Mulai kalangan anak-anak, dewasa, dan kaum milenial tidak akan tahan godaan untuk melihat lebih dekat destinasi alam yang asri.

Apalagi mendekati pergantian tahun, ada juga yang memanfaatkan lokasi air terjun Desa Pongkar ini sebagai tempat kemping.

Umumnya destinasi wisata alam air terjun Desa Pongkar ini juga belum tersentuh dengan pembangunan dari Desa maupun Pemerintah.

Sehingga untuk masuk Air Terjun dengan melewati perjalanan terjal yang dilalui para pendaki tidak ada bayar tiket masuk.

Selain itu, spot foto instagramabel juga belum tersedia di lokasi Air Terjun ini.

Air Terjun di Desa Pongkar ini diketahui sudah ada sebelum tahun 1960.

Namun hingga saat ini bentuknya masih sangat sederhana karna berada di dalam hutan.

Hijaunya pepohonan, suara kicauan burung, dan hewan monyet yang bergelantungan menyambut kedatangan pengunjung.

Selain sebagai objek destinasi wisata alam, aliran air terjun yang bersumber dari Gunung Jantan ini juga diandalkan oleh warga sekitar.

Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk mencuci dan mandi, air gunung jantan ini juga dikenal dengan air kemasan produk asli Kabupaten Karimun, Atarin.

Salah satu pengujung yang mengaku sangat senang memilih tempat wisata alam di Air Terjun Desa Pongkar yakni Doni, yang mengatakan pemandangan yang asri membuatnya tenang dari hiruk pikuk kerjaan.

"Sengaja memilih lokasi ini, karena ingin merasakan ketenangan meskipun nuansa hutan, pegunungan, dan pepohonan tapi masih asri," ujar Doni.

Selain air terjun Pongkar, Karimun juga memiliki destinasi wisata air terjun Hitam dan dan air terjun Semenal.

Kabupaten Natuna

Air Terjun Gunung Hiu

Berkunjung ke Kabupaten Natuna kurang lengkap rasanya jika tidak melihat secara langsung Air Terjun Gunung Hiu.

Ya, destinasi wisata di kabupaten terdepan di Provinsi Kepri tak hanya bicara soal indahnya pulau dan laut saja.

Lewat tangan dingin Zaharuddin, objek wisata di Desa Ceruuk, Kecamatan Bunguran Timur ini sukses mencuri perhatian tidak hanya wisatawan, namun juga masyarakat hingga Pemkab Natuna.

Pria kelahiran Natuna, 23 Agustus 1971 juga memberi dorongan dan motivasi kepada masyarakat Natuna.

Khususnya kepada Pemerintahan Bidang Ekonomi dan Pariwisata untuk mengembangkan objek wisata lainnya.

Baca juga: Fakta Nanie Darham, Bintang Film Air Terjun Pengantin yang Meninggal usai Sedot Lemak

Keterangan Foto: Tribun/Muhammad Ilham

Pengelola Objek Wisata Air Terjun Gunung Hiu, Zaharuddin saat berpose di Air Terjun Gunung Hiu, Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, kepulauan Riau, Sabtu (20/3/2021)
Keterangan Foto: Tribun/Muhammad Ilham Pengelola Objek Wisata Air Terjun Gunung Hiu, Zaharuddin saat berpose di Air Terjun Gunung Hiu, Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, kepulauan Riau, Sabtu (20/3/2021) (tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Sebab setelah muncul Air Terjun Gunung Hiu, sejumlah tempat wisata lainnya bermunculan seperti, Bukit Kapur, Alif Stone Park, dan ada banyak lagi lainnya.

Kepada TribunBatam,id, Zaharuddin menceritakan motivasinya membangun tempat wisata terinspirasi dari banyaknya potensi objek wisata di Natuna.

"Saya terinspirasi dan termotivasi karena melihat potensi objek wisata di Natuna ini sangat luar biasa. Salah satunya alam pegunungan yang memiliki panorama yang indah," kata Zaharuddin kepada Tribunbatam.id, Sabtu (20/3/2021) di objek Wisata Air Terjun Gunung Air Hiu, Desa Ceruk.

Di lokasi itu terdapat air terjun kecil dan ada 7 sungai yang mengalir.

"Masyarakat Natuna jika ingin berwisata ke luar daerah akan memakan biaya yang sangat besar. Sehingga saya memutuskan untuk membangun objek wisata ini," katanya.

"Pertama itu, sayakan ada anggota kebun, kebetulan di depan rumahnya itu ada sungai kecil, jadi saya tanya sama dia ada sungai besar tidak? Ada kata dia dan kebetulan tanah di daerah situ mau dijual.

Di sana juga ada air terjun, dan akhirnya saya beli. Kemudian saya olah pelan-pelan dan sampai seperti ini," ujarnya.

Objek wisata yang dibangunnya ini punya konsep wisata syariah.

"Jadi dari awal konsep pembangunan wisata ini adalah wisata syariah. Yaitu meningkatkan rasa kesadaran kita kepada Sang Pencipta bahwa Tuhan itu menciptakan alam ini sangat bagus dan indah sekali," jelas Zaharuddin.

Ia melanjutkan ceritanya. Air Terjun Gunung Hiu ini dibangun Zaharuddin untuk mengatasi kebutuhan tempat wisata bagi masyarakat Natuna di akhir pekan dan momen liburan.

Lantaran Natuna merupakan kabupaten terpencil di Kepulauan Riau yang jauh dengan kabupaten dan kota lainnya, yang memiliki objek wisata dan bisa dijadikan alternatif untuk saling berkunjung ke daerah lain.

"Kalau Natuna kita lakukan itu pasti sangat mahal sekali biayanya. Tiket pulang pergi saja sudah berapa? Makanya saya membangun objek wisata ini, dan Alhamdulillah dalam pembangunannya saya juga dibantu Pemkab Natuna," tuturnya.

Menurutnya, bagi masyarakat Natuna yang ingin berwisata ke daerah lain lumayan berat, karena biayanya besar.

"Saya bangun ini bukan untuk profit atau bisnis. Jadi saya bangun ini adalah untuk sedekah, dan bagi pengunjung yang datang kami tidak pungut biaya masuk," ujarnya.

Sedangkan perawatan dan pengelolaannya, Zaharuddin bekerja dibantu oleh beberapa karyawan.

Namun saat ini ia bekerja sendiri, karena Covid-19 objek wisata tersebut ditutup sementara.

"Sekarang saya bekerja sendiri, ibarat membersihkan kebun sendirilah. Insya Allah setelah lebaran nanti objek wisata ini akan kita buka kembali," tuturnya.

Baca juga: Pesona Wisata Alam Air Terjun Temburun dengan Tujuh Tingkatan di Anambas

Kini wisata Air Terjun Gunung Air Hiu ditutup sementara saat Covid-19 untuk menghindari kerumunan dan klaster baru covid-19.

Apalagi di kawasan wisata tersebut terdapat kolam renang yang cukup menarik minat pengunjung yang datang untuk berenang.

"Kalau kita buka, setidaknya 2 dari 3 protokol kesehatan akan dilanggar yaitu, menggunakan masker dan menjaga jarak tidak akan bisa dilakukan ketika berenang," ujarnya.

Pantauan TribunBatam.id, di lokasi terlihat air terjun yang mengalir deras dari atas gunung, juga terdapat sebuah kolam renang, home stay, dan juga terdapat spot-spot foto yang menarik dan instagramable.

"Di sini juga terdapat 7 sungai yang mengalir dari gunung di atas, 3 sungai besar dan 4 sungai kecil," ujar Zaharuddin.

Menurutnya, ketujuh sungai tersebut seolah-olah menggambarkan Surga Firdaus yang dijelaskan dalam ajaran Islam.

Selain air terjun Gunung Hiu, Kabupaten Natua memiliki air terjun Sengiap SOSAE dan destinasi wisata air terjun Setekan.

Kabupaten Kepulauan Anambas

Air Terjun Temburun

Kabupaten Kepulauan Anambas punya destinasi wisata Kepri yang berbeda dari daerah kepulauan di Provinsi Kepulauan Riau.

Keindahan objek wisata di wilayah terdepan Indonesia ini memang tidak bosan-bosannya dikagumi warga lokal hingga wisatawan.

Selain wisata baharinya yang dijuluki Maldives Indonesia, wisata alam daerah yang dimekarkan tahun 2008 ini juga layak direkomendasikan bagi para traveler domestik maupun luar negeri.

Satu dari sekian destinasi wisata alam di sana ialah objek wisata Air Terjun Temburun.

Air Terjun Temburun ini sangat cocok menjadi alternatif menarik bagi traveler yang mencari pelarian dari kesibukan sehari-hari.

Objek wisata ini berada di Desa Temburun, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Air Terjun Temburun, Kepulauan Anambas merupakan salah satu objek wisata di Kepri
Air Terjun Temburun, Kepulauan Anambas merupakan salah satu objek wisata di Kepri (Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)

Air terjun yang bermuara di Selat Peniting ini memiliki tujuh tingkatan yang menjadi ciri khasnya.

Sebab dijuluki air terjun tujuh tingkat, objek wisata alam kebanggaan masyarakat Anambas ini memiliki aliran air terjun yang mengalir pada tujuh tingkatan batu yang tersusun secara alami.

Air Terjun Temburun ini memiliki ketinggian lebih kurang sekitar 250 meter di atas permukaan laut.

Melihat Air Terjun Temburun yang mengalir deras disela - sela bebatuan membuat siapa saja akan berdecak kagum.

Jika dilihat dari bawah, curahan air dari mata airnya bak turun dari langit dan sangat indah.

Mendengar bunyi gemericik airnya seolah menawarkan kesegaran dan menenangkan hati.

Air terjun ini berada di tengah-tengah hamparan hutan tropis bakau atau mangrove sehingga udaranya sejuk dan segar.

Daya tarik air terjun ini dapat kita rasakan bila tiba di puncak tebingnya.

Kedua bola mata kita akan disuguhkan dengan pemandangan jajaran bukit-bukit hijau dihamparan laut luas yang megah.

Spot ini terbilang yang paling favorit bagi setiap warga lokal maupun wisawatan luar yang berkunjung ke air terjun.

Di bagian itu, mereka kerap mengabadikan moment berswafoto untuk menambah koleksi album media sosialnya.

Tak cuma itu, hal yang tak pernah terlewatkan bagi kebanyakan pengunjung ialah merasakan kesegaran air terjun dengan bermandi ria di sana.

Pesona alam yang disuguhkan Air Terjun Temburun ini yang kerap dikagumi para pengunjungnya.

Bagi wisatawan lokal, mulai dari keluarga, kelompok kerja hingga muda-mudi, Air Terjun Temburun ini terbilang ramai dikunjungi saat akhir pekan ataupun hari libur nasional.

Biasanya bila tidak mandi, aktivitas mereka akan diisi dengan sekedar berswafoto latar tebing air terjun.

Setelah matahari mulai terbenam, biasanya mereka akan pulang meninggalkan wisata Air Terjun Temburun.

Air Terjun Neraja

Destinasi wisata Kepri di Anambas tak hanya terkenal dengan keindahan pantainya.

Tepatnya di Pulau Jemaja, terdapat Air Terjun sekaligus tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara saat berkunjung ke Anambas, Provinsi Kepri.

Air Terjun Neraja destinasi wisata Kepri ini berlokasi di Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Dengan kontur bebatuan dan tebing yang bertingkat, aliran air yang tumpah menambah daya tarik untuk dipandang dari jarak jauh.

Air terjun ini memiliki tiga tingkatan dengan ketinggian lebih kurang enam meter dari dasar air.

"Benar, selain Air Terjun Temburun ada juga Air Terjun Neraja. Tiap kali ada wisatawan domestik maupun turis yang berkunjung ke Anambas, saya selalu merekomendasikan Air Terjun Neraja," ucap Gusdi Munandar, Pemandu Wisata Anambas kepada TribunBatam.id.

Pesona Air Terjun Neraja, Desa Ulu Maras, Kabupaten Kepulauan Anambas saat dikunjungi sejumlah wisatawan lokal beberapa waktu lalu
AIR TERJUN NERAJA DI ANAMBAS KEPRI - Pesona Air Terjun Neraja, Desa Ulu Maras, Kabupaten Kepulauan Anambas saat dikunjungi sejumlah wisatawan lokal beberapa waktu lalu (tribunbatam.id/istimewa)

Tidak sedikit pengunjung mengabadikan momen istimewa lewat swafoto dengan latar air terjun maupun spot-spot pemandangan hutan hijau di sekitarnya.

Air terjun ini dikelilingi pepohonan hijau yang menambah asri dan kesejukan, membuat siapa saja betah untuk berlama-lama.

Namun tidak hanya menjadi objek wisata, air terjun ini juga menjadi sumber air bersih bagi warga sekitar.

Tour guide alias pemandu wisata Jemaja, Gusdi Munandar mengungkapkan, dirinya kerap membawa wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk menikmati wisata Air Terjun Neraja.

Sejumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang dibawanya berasal dari Batam, Jakarta, Singapura dan turis kapal yacht asal Denmark dan lain sebagainya.

Dirinya juga mengatakan, ketika melintasi jalan Desa Ulu Maras, para wisatawan khususnya turis asing begitu kagum dan terpana dengan pemandangan asri perkebunan milik petani dan hewan-hewan liar yang bermunculan dari dalam hutan.

"Suasana pedesaan yang ada ini sangat cocok bagi pengunjung untuk mencari keheningan dan kesejukan alam yang jauh dari hingar bingar perkotaan," ungkap Gusdi Munandar.

Setibanya di lokasi, pengunjung juga dapat menikmati fasilitas kolam buatan yang ada di bawah air terjun untuk mandi ria menikmati kesejukan air yang tumpah.

Ada dua kolam buatan; pertama berada di atas dengan puncak air terjun dan kedua tepat di sisi bawahnya.

Keduanya memiliki ukuran lebih kurang 10x10 meter.

"Kolam renangnya berbentuk persegi dengan ukuran yang tidak begitu luas, tetapi cukup puas lah untuk berendam baik dewasa maupun remaja dan anak-anak," jelas Gusdi Munandar.

Wisatawan yang ingin menikmati wisata Air Terjun Neraja, perlu khawatir. Sebab, papan penunjuk jalan ke lokasi air terjun terlihat ketika anda memasuki desa tersebut.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Febriyuanda/Yeni Hartati/Muhammad Ilham/Novenri Halomoan Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved