LINGGA TERKINI
Warga Lingga Ini Raup Cuan Dari Budidaya Kepiting Bakau, Hasil Dikirim ke Batam
Kelompok pemuda di Desa Duara, Lingga Utara raup cuan dari budidaya kepiting bakau yang sudah berjalan 1 tahun. Hasil budidaya dikirim ke Batam
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Memanfaatkan keasrian pohon mangrove yang masih terjaga, sekelompok pemuda di Desa Duara, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membudidayakan kepiting bakau.
Satu tahun mengembangkan budidaya tersebut, alhasil mampu membuka peluang usaha baru di pedesaan.
Peluang ekonomi dari kampung dengan pengembangan budidaya kepiting bakau ini berpotensi tinggi di Desa Duara.
Kelompok pemuda di Duara membuat pagar kayu. Posisinya di tengah lebatnya hutan bakau Sungai Duara berukuran 20x20 meter, tanpa merusak dan menebang bakau.
Baca juga: Melihat Kehidupan Nelayan Lingga, Hasilkan Cuan dari Tangkap Kepiting Bakau
Dua pagar yang dibuat di belakang rumah mereka, masing-masing berisi 750 dan 800 ekor bibit ketam bakau.
Harga ketam per kilogramnya mencapai Rp 200 ribu, mereka jual ke penampung untuk dikirim ke Batam.
Ketua Kelompok Budidaya Ketam Bakau, Nasrin mengatakan, budidaya kepiting bakau ini berawal dari program ketahanan pangan yang diusulkan Kepala Desa ke Pemerintah Kabupaten Lingga.
"Dan selanjutnya kita kelola secara mandiri," kata Nasrin, Sabtu (6/1/2023).
Tahun pertama budidaya ketam bakau dengan memanfaatkan alam berhasil panen mencapai 100 kilogram.
"Hasil panen melimpah ini mampu menambah penghasilan 10 orang pemuda dan menjadi spirit baru mencari cuan dari kampung dengan memanfaatkan alam di pedesaan," ucapnya.
Untuk bibit ketam bakau, Nasrin mengungkap pihaknya mendapat dari masyarakat sekitar.
Untuk ukuran bibit yang ditebar di keramba berukuran 1 ons, dengan estimasi masa panen sekitar 6 sampai 7 bulan setelah tebar.
Baca juga: Bupati Lingga Lihat Langsung Tambak Kepiting Bakau di Desa Duara dan Kelumu
Sementara untuk pemasaran, mereka menjual ke pengepul yang nantinya dijual ke Batam.
Kelompoknya menjual kepiting berukuran 5 sampai dengan 8 ons, dengan harga bervariatif sesuai ukuran.
“Untuk penjualan di Batam, tergantung ukuran. Kalau ukuran 5 ons Rp 100 lebih, kalau mencapai 1 kilo Rp 200 lebih,” tambahnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Warga Serbu Pasar Pangan Murah Polres Lingga di Dabo Singkep, Dibuka Selama Agustus |
![]() |
---|
Baznas Lingga Salurkan Bantuan Pendidikan dan Yatim Piatu dari Zakat, Infak dan Sedekah |
![]() |
---|
30 CPNS Satpol PP dan Damkar Lingga Ditempatkan di Dabo Singkep: Bangun Kerja Sama dengan Senior |
![]() |
---|
Surya Jadi PAW Kades Tanjung Kelit, Wabup Lingga Ajak Rangkul Elemen Masyarakat |
![]() |
---|
Akses Jalan Pelabuhan Roro Penarik di Lingga Kini Dibangun, Wabup: Kami Sangat Bersyukur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.