FEATURE
Sejarah Persaudaraan Marga Siregar dan Marga Huang hingga Buat Acara Bersama di Batam
Marga Siregar dan Marga Huang di Batam akan rayakan Natal dan Syukuran Bona Tahun Patogar 2024 bersama Minggu ini. Kedua marga itu punya sejarah unik
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ribuan warga bermarga Siregar dan Huang di Kota Batam akan merayakan Natal dan Syukuran Bona Tahun Patogar 2024 bersama-sama di Mall Botania 2 Lantai 2 pada Minggu (21/1/2024).
Acara ini merupakan bentuk persaudaraan antara kedua marga yang memiliki hubungan sejarah yang panjang dan unik.
Tema yang diangkat yakni 'Kita Siregar Saroha Sepikir Saulaon', yang berarti kita Siregar bersaudara sehati sejiwa.
Marga Siregar dan Huang memiliki kisah yang menarik tentang asal-usul mereka. Menurut cerita yang diwariskan turun-temurun, marga Huang berasal dari Tiongkok dan datang ke Indonesia pada zaman kerajaan.
Baca juga: Perayaan Natal Oikumene di Batam Kamis Ini Targetkan 10 Ribu Orang Bakal Hadir
Mereka masuk ke Nusantara melalui Aceh dan kemudian menetap di Sumatera Utara. Sejarahnya sudah berusia 800 tahun silam.
Di sana, mereka mengubah marganya menjadi marga Siregar, salah satu marga dalam suku Batak.
Marga ini kemudian diturunkan dari generasi ke generasi. Dari hasil penelusuran pihak generasi saat ini, ditemukanlah marga Huang yang merantau ke Medan berafiliasi atau berganti marga menjadi marga Siregar.
Atas dasar cerita leluhur tersebut, warga Tionghoa yang bermarga Huang di Batam mencoba untuk menyatukan kembali marga Siregar.
Pada ulang tahun Marga Huang Batam 2023, warga Batak bermarga Siregar diundang di acara ulang tahun tersebut.
"Teman-teman dari Marga Huang menyebut kami Siregar sebagai saudara tua," kata Fandy Iood Siregar, tokoh Marga Siregar Batam, yang juga Ketua Panitia Natal & Syukuran Bona Tahun Patogar 2024.
Dari situ muncul slogan Siregar-Huang yang menunjukkan solidaritas dan kekeluargaan antara kedua marga.
Pada acara Natal & Syukuran Bona Tahun Patogar 2024 yang akan berlangsung Minggu ini, warga Tionghoa bermarga Huang akan hadir mengikuti jalannya acara.
Mereka akan menampilkan atraksi tradisi Marga Huang, seperti tarian singa, barongsai, dan musik angklung.
Kartono, tokoh Marga Huang Batam, mengungkapkan bahwa persaudaraan Marga Siregar dengan Marga Huang sangat erat dan tidak terpisah dalam memori panjang Marga Huang.
"Ada 21 keturunan Huang, semua laki-laki, dan istrinya 3 orang. 21 anak Huang tersebut tersebar tinggal di seluruh Tiongkok. Namun dari 21 anak Huang tersebut, ada 1 orang yang keluar dari daratan Tiongkok, merantau ke Nusantara, dalam hal ini Indonesia. Dia masuk ke Nusantara melalui Aceh hingga sampailah di Medan," kata Kartono Huang.
Baca juga: Pesan Natal 2023 Uskup Agung Keuskupan Jakarta soal Pilpres, Pilih Pakai Nurani Cerdas
persaudaraan Marga Siregar dan Marga Huang
Marga Siregar dan Huang di Batam
Marga Siregar di Batam
Marga Huang di Batam
Natal dan Syukuran Bona Tahun Patogar
Batam
Feature
Di Tengah Tren Kekinian, Griya Jamu Batam Rintisan Ayna Bertahan dengan Ramuan Tradisional |
![]() |
---|
Kampung Tua Bakau Serip, Nasib Si Sabuk Hijau di Ujung Nongsa yang Sunyi |
![]() |
---|
Cerita Petugas Damkar Bintan, Disambut Warga Bak Pahlawan Setelah Respons Cepat Kebakaran |
![]() |
---|
Sekolah di Anambas Raup Cuan dari Pisang Usai Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Produktif |
![]() |
---|
Sosok Idrus M Tahar, Sastrawan yang Kini Diabadikan Jadi Nama Perpustakaan Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.