NATUNA TERKINI

Natuna Krisis Stok Darah, RSUD di Ranai Terbantu oleh Anggota TNI Polri

Direktur RSUD Natuna mengungkap permintaan darah tak berbanding lurus dengan stok darah di UTD rumah sakit pemerintah yang berlokasi di Ranai.

TribunBatam.id/Muhammad Ilham
Direktur RSUD Natuna, dr. Ari Fajarudi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (19/1/2024). Ia mengungkap jika Kabupaten Natuna krisis stok darah. 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dinyatakan krisis darah.

Direktur RSUD Natuna, dr Ari Fajarudi mengungkap kondisi itu sebab kebutuhan darah tidak berbanding lurus dengan ketersediaan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna.

Ia menyebut jika kebutuhan darah di Natuna sangat tinggi.

Terlebih saat ini pasien Hemodialisa (Hd) atau terapi cuci darah kian bertambah.

"Untuk bulan Januari 2024 ini saja bertambah 7 pasien, tahun 2023 hanya 21 pasien. Sehingga pasien yang cuci darah di RSUD awal tahun ini sebanyak 28 orang," kata dr Ari Fajarudi saat dikonfirmasi di kantornya, RSUD Natuna, Ranai, Jumat (19/1/2024).

Ia menjelaskan, setiap pasien yang cuci darah di RSUD Natuna dalam satu pekan bisa dua hingga tiga kali cuci darah.

Hemodialisa atau terapi cuci darah itu dibutuhkan ketika ginjal tidak lagi dapat bekerja dengan baik sehingga tubuh memiliki zat-zat yang seharusnya sudah dibuang dari darah atau cairan tubuh.

"Tapi syukurnya, kita RSUD Natuna yang masih tipe kelas C menyediakan layanan Hemodialisa atau cuci darah," kata dokter Ari.

Menurutnya, rumah sakit yang tipe C biasanya tidak menyediakan layanan Hemodialisa.

Namun RSUD Natuna berbeda meskipun tipe nya masih C tapi fasilitas kesehatan di ujung utara Indonesia ini sudah menyediakan layanan cuci darah.

"Ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah untuk mengoptimalkan pelayanan masyarakat bidang kesehatan," tuturnya.

Fenomena kekurangan atau krisis darah yang terjadi di Natuna lanjut Dirut RSUD Natuna diakibatkan beberapa faktor. Diantaranya minimnya partisipasi masyarakat untuk melakukan donor darah.

Baca juga: 50 Anggota Polresta Barelang Batam Donor Darah, Bakti Sosial Peduli Sesama

"Padahal donor darah itu sehat. Kan ada pepatah mengatakan dengan setetes darah dapat menyelamatkan banyak orang," ucap dr Ari menyayangkan.

Dokter Ari menegaskan, yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan darah bukan hanya Dinas Kesehatan (Dinkes), RSUD, dan PMI. Namun keterlibatan masyarakat juga sangat diperlukan.

"Untuk menyetok darah pihak kami sangat siap, namun antusias masyarakat untuk donor darah belum maksimal," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved