BINTAN TERKINI

Pembangunan Masjid Agung Bintan Berlanjut, Butuh Dana Rp 33 Miliar Lagi

Masjid yang dibangun di Bandar Seri Bentan, Bintan Buyu, itu sudah mencapai 30 persen dari target yang direncanakan.

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng
Kepala Dinas Perkim Bintan Mohammad Irzan sedang memaparkan pembangunan masjid Agung di ruang rapat Perkim, Kijang, Bintan. 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Proses pekerjaan masjid Agung Bintan, Kepri tetap berlanjut.

Terbaru masjid yang dibangun di Bandar Seri Bentan, Bintan Buyu, itu sudah mencapai 30 persen dari target yang direncanakan.

Masjid itu, kini masih membutuhkan kucuran anggaran yang cukup fantastis yakni Rp 33 miliar lebih.

Total dana tersebut bakal digunakan untuk menyelesaikan seluruh arsitektur masjid itu.

Sejauh ini, pemerintah Kabupaten Bintan tengah berupaya keras untuk menyelesaikan mega proyek tersebut.

Apalagi bila selesai masjid tersebut juga memiliki ikon yang tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Bintan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPkom) Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Bintan Hesta Rio Sandra mengatakan, masjid Agung itu bakal memiliki ciri khas di bagian kubah.

Baca juga: Jelang Ramadan 2024, Begini Potret Pembangunan Masjid Agung Batam

Baca juga: Ustaz Dennis Lim Sapa Warga Tanjungpinang, Isi Tabligh Akbar di Masjid Agung

"Kubah tersebut kami desain menggunakan material kaca berwarna, akan sangat efisien saat siang hari dan akan berkilau saat malam hari," sebut Rio, Rabu (31/1/2024).

Dia mejelaskan, apabila pada malam hari, akan terlihat seperti mutiara ditengah hutan yang berkilau, dan sangat unik.

Penggunaan kubah kaca berwarna ini dianggap bisa mengefisiensi penggunaan listrik saat siang hari. Karena penerangan mengandalkan sinar matahari langsung.

Saat ini, disampaikannya struktur bangunan sudah selesai. Dinas Perkim Bintan menghitung untuk menyelesaikan seluruh bangunan masjid dibutuhkan Rp 33 miliar lebih.

“Kami hitung sejak tahun 2018, seluruhnya Rp 40 m lebih. Yang sudah terealisasi Rp 13 m lebih. Dengan perkiraan saat ini, kita butuh Rp 33 m lagi karena menyesuaikan harga barang dan pajak,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Bintan Mohammad Irzan mengaku, setelah dilakukan review desain ada beberapa perubahan untuk menyesuaikan kondisi keuangan daerah. Termasuk perubahan desain kubah masjid itu.

"Mulanya tanjak, tapi ternyata terlalu besar biayanya. Setelah review desain didesain lah kubah kaca saja, biar lebih murah,” jelas Irzan.

Penggunaan kubah masjid dengan material kaca, meniru salah satu masjid di Tangerang.

Diakuinya, ke depan pihaknya akan mengurus sejumlah petugas Perkim ke Tangerang untuk melihat secara langsung, masjid di sana.

"Setelah dipelajari, akan diterapkan di masjid Agung Bintan. Karena kubahnya mirip," katanya.

Dengan kubah kaca tersebut, bisa mengefisiensi operasional masjid khususnya saat siang hari.

Kenapa demikian, karena pencahayaan bisa dicover dengan sinar matahari, dan membuat warna warni di dalam masjid Agung tersebut.

Irzan berharap, pembangunan masjid agung bisa selesai dalam beberapa tahun mendatang.

Untuk diketahui, pembangunan masjid ini, tidak mangkrak, tapi lebih kepada dana saja.

"Setiap tahun kita hanya menganggarkan dana dari APBD Bintan sebesar Rp 1 miliar saja," ujarannya.

Khusus di tahun 2024 ini, pembangunan akan dilanjutkan lagi pada April mendatang. 

"Mohon dukungan dan doanya dari seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait," harapnya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).


Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved