PARIWISATA KEPRI AMAN
LAM Riau Puji Revitalisasi Pulau Penyengat oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad
Ketua Umum LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengapresiasi revitalisasi Pulau Penyengat Tanjungpinang oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengapresiasi berbagai pembangunan yang dilakukan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Perubahan itu juga dilihat Taufik terhadap jalan dan becak motor yang sudah bermigrasi menggunakan listrik.
Menurutnya, dengan perubahan di Pulau Penyengat ini, akan membuat siapa saja yang berkunjung, akan merasa rindu untuk datang kembali.
“Sekarang Pulau Penyengat jadi bagus, warna cat masjid juga sangat mengkilat. Berbagai fasilitas juga tersedia. Ini sangat kami apresiasi tinggi,” kata Taufik Ikram.
Datuk Seri Taufik Ikram juga mengatakan, Pulau Penyengat memiliki latar belakang kerajaan Melayu yang sangat luar biasa. Termasuk, bagaimana di pulau inilah bahasa dilahirkan.
Sehingga, sambungnya, bahasa Melayu menjadi bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia, dan sekarang menjadi bahasa Internasional.
“Bagi saya yang menarik bahwa dari pulau ini bagaimana bahasa dibina, dan bisa menjadi pemersatu bagi banyak suku bangsa,” ucapnya.
Ia menambahkan, disamping itu ada makam Raja Haji Fisabilillah yang bersejarah.
Seorang pejuang yang memenangkan pertarungan melawan bangsa Eropa, yang dulu memiliki angkatan laut terkuat di dunia.
“Dan ada Masjid Raya Sultan Riau yang sangat luar biasa sejarahnya,” tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, revitalisasi yang dilakukan di Penyengat ini bertujuan untuk menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata religi dan budaya unggulan di Kepri.
“Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah berkomitmen Pulau Penyengat akan terus diperindah. Supaya pulau ini menjadi destinasi wisata religi dan budaya unggulan,” katanya.
Baca juga: Nasib Pulau Penyengat Tanjungpinang di Mata Budayawan Kepri Rendra Setyadiharja

Ansar Ahmad menyatakan di tahun anggaran 2024, revitalisasi Pulau Penyengat akan terus dilanjutkan.
Revitalisasi yang dilakukan tidak hanya sebatas pada pembangunan fisik tapi juga pelestarian budaya dan sejarah Melayu.
“Kami meyakini jika ini dilakukan tentu akan menarik lebih banyak wisatawan dan bisa meningkatkan ekonomi lokal,” sebutnya.
Khusus untuk pembangunan fisik, di tahun anggaran 2024 Pemprov Kepri telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 24 miliar ke Pemerintah Pusat untuk merevitalisasi Balai Adat Indera Sakti, dan pembangunan beberapa ruas jalan di pulau tersebut.
“Kami juga usulkan anggaran Rp 90 miliar untuk pembangunan Monumen Bahasa Nasional,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, sebagai upaya untuk memperindah Pulau Penyengat, di tahun anggaran 2024 ini Pemprov Kepri juga akan mengadakan 16 unit becak motor listrik kepada para penambang becak motor (bentor) di Pulau Penyengat.
“Dengan adanya becak listrik itu, kami yakin nilai wisata di Pulau Penyengat akan semakin menarik bagi wisatawan, dan dapat memajukan sektor pariwisata di Kepri,” pungkasnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
pariwisata Kepri
Dinas Pariwisata Kepri
Dispar Kepri
Pariwisata Batam
Pariwisata Tanjungpinang
Pariwisata Bintan
pariwisata Karimun
Pariwisata Lingga
Pariwisata Natuna
Pariwisata Anambas
Gubernur Kepri
Wakil Gubernur Kepri
Sekdaprov Kepri
Ansar Ahmad
Marlin Agustina
Adi Prihantara
Fotografer Luar Negeri Ikut Explore Kepri 2025, Tampilkan Pariwisata Kepri Dari Sisi Lain |
![]() |
---|
Dispar Kepri Kejar Relaksasi Visa, Magnet Buat Dongkrak Kunjungan Wisman, Bangkitkan Pariwisata |
![]() |
---|
Guntur Sakti Beri 3 Pesan di Pelantikan HPI Kepri, Pramuwisata Punya Skill, Pengetahuan dan Attitude |
![]() |
---|
Wisata Kepri di Safari Lagoi Bintan, Pengunjung Bisa Lihat Satwa Liar Dari Dekat |
![]() |
---|
Menilik Asal Usul Nama Wisata Pantai Batu Kasah, Warisan Sejarah di Masyarakat Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.