Sejarah dan Asal-usul Kue Keranjang Khas Imlek

Masyarakat Tionghoa percaya, mengonsumsi kue keranjang saat Imlek bisa membawa keberuntungan. Ternyata kue keranjang menyimpan sejarah tersendiri.

ISTIMEWA
KUE KERANJANG - Asal-usul dan sejarah kue keranjang Khas Imlek Dulunya Berupa Batu Bata, Kini Jadi Simbol Harapan. FOTO: ILUSTRASI KUE KERANJANG 

Namun, tidak dengan Perdana Menteri Wu Zixu. 

Menurut Wu, perang tidak bisa dipandang enteng.

Baca juga: Imlek Bawa Berkah, Nelayan Bisa Untung Jutaan Rupiah dari Berjualan Ikan Dingkis

Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu juga merupakan penghalang keras bagi diri kita sendiri.

"Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk gali lubang di bawah dinding," kata Wu, dalam sebuah catatan sejarah.

Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan.

Banyak orang mati kelaparan karena keadaan.

Para prajurit pun melakukan apa yang dikatakan Wu Zixu sebelumnya.

Tak disangka, mereka justru mendapati bahwa tembok di bagian bawah dibangun dengan batu bata khusus.

Batu bata itu rupanya terbuat dari tepung beras ketan.

Rakyat pun mengolah tepung beras ketan itu menjadi makanan yang siap disantap.

Alhasil, makanan yang terbuat dari batu bata itu pun mampu menyelamatkan orang-orang dari kelaparan.

Hidangan itulah yang dikenal dengan Nian Gao alias kue keranjang.

Setelah itu, orang-orang membuat Nian Gao setiap tahunnya untuk memperingati Wu Zixu.

Baca juga: Sajian Ikan Saat Imlek Pembawa Keberuntungan, Shio Naga Kayu Penuh Tantangan

Seiring waktu berlalu, Nian Gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Cina atau di Indonesia disebut kue keranjang.

Masyarakat Tionghoa percaya, kue keranjang memiliki makna positif yang dipercaya secara turun-temurun. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved