IMLEK
Sajian Ikan Saat Imlek Pembawa Keberuntungan, Shio Naga Kayu Penuh Tantangan
Tak heran saat menyambut perayaan Imlek, harganya di Kepri bisa melonjak naik hingga Rp. 250 sampai Rp 500 ribu perkilogram.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Selain jeruk yang dianggap sebagai simbol keberuntungan, Ikan juga dipercaya membawa keberuntungan saat perayaan Imlek.
Untuk di Kepulauan Riau (Kepri) bisanya memburu Ikan dingkis yang memiliki nama latin Siganus canaliculatus.
Ikan ini berpenampilan mungil, memiliki filosofi unik bagi masyarakat Tionghoa yang dijadikan simbol saat perayaan Imlek.
Tak heran saat menyambut perayaan Imlek, harganya di Kepri bisa melonjak naik hingga Rp. 250 sampai Rp 500 ribu perkilogram.
Tokoh Tionghoa di Tanjungpinang, Rudy Chua mengatakan, Ikan sendiri memiliki arti bila ditafsirkan dalam bahasa mandarin.
“Ikan itu dalam bahasa mandarin mempunyai arti berlebih. Jadi bukan Ikan dingkis. Tapi semua Ikan. Kebetulan setiap peryaaan imlek di Kepri yang melimpah Ikan Dingkis,” sebutnya.
Dijelaskannya, Ikan Dingkis saat peryaaan Imlek hanya berlimpah di perairan Kepri saja. Untuk daerah lain, tentu ada jenis ikan lainnya.
“Kalau kayak di Jawa bukan dingkis tapi bandeng. Yang dianggap berlimpah dan keberuntungan itu pada semua jenis Ikan,” ujarnya.
Baca juga: Ikan Dingkis Bertelur Bawa Keberuntungan, Disajikan Saat Imlek Untuk Tamu
Baca juga: Trip Pelayaran Kapal Ferry Sekupang Batam Meningkat Jelang Imlek, Cek Jadwalnya
Sebab itu, orang Tionghoa percaya, bahwa memakan Ikan saat perayaan Imlek akan membawa kemakmuran.
Menyedikan Ikan setiap Imlek ini juga merupakan budaya Nian Nian Yau Yue (setiap tahun ada ikan).
Sajian makan Ikan bagi orang Tiongha tidaklah berbeda pada umumnya, dapat disediakan dengan berbagai cara seperti direbus, digoreng, ataupun dibuat masakan khas lainnya seperti asam pedas ataupun asam manis.
"Yang penting ikannya tidak boleh dipotong, harus disajikan secara utuh,"sebut Rudy yang juga legisaltor Kepri.
Menurutnya, ada pantangan juga saat memakan Ikan. Tidak boleh berbicara akan membalikan Ikan atau dibalik posisi.
“Daging ikan kalau sudah disajikan posisinya atas dan bawah kan. Nah, kalau mau membaliknya jangan sebut membalik atau dibalik. Itu pantangannya,” sebutnya.
Bila itu terucap, akan berpengaruh terhadap keberuntungan orang yang menyebutnya.
Warga Tionghoa Lempar Koin ke Kolam saat Perayaan Imlek di Vihara Budhi Bhakti Batam |
![]() |
---|
Nelayan Batam Berburu Ikan Dingkis Jelang Imlek, 1 Kg Tembus Rp200 Ribu per 24 Januari 2025 |
![]() |
---|
Jika Tak Layak Edar, Parcel Imlek Langsung Dihancurkan BPOM Batam di Hadapan Pemilik |
![]() |
---|
Selama Libur Imlek Penumpang Bandara Ramai, BIB Catat Peningkatan 33 Persen |
![]() |
---|
Imlek Membawa Berkah, Pedagang Tepi Laut Tanjungpinang Raih Omset Jutaan Permalam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.