Kasus Mikol Ilegal di Batam Total Rp 6 Miliar, Bea Cukai Periksa Sembilan Saksi

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kasus minuman beralkohol alias mikol ilegal di Batam sebanyak satu kontainer masih menyita perhatian Bea Cukai Batam.

Penyidik Bea Cukai Batam sudah memeriksa sedikitnya sembilan saksi.

Sembilan saksi dalam kasus mikol ilegal di Batam itu termasuk direktur perusahaan yang diduga memalsukan dokumen barang tersebut.

Hanya saja, Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BLKI) Bea Cukai Batam, Rizki Baidillah menegaskan jika sembilan saksi itu belum dapat dibeberkan identitasnya hingga perannya.

Jika dibeberkan menurutnya maka berdampak pada proses penanganan perkara.

"Sabar, masih dalam proses. Tim penyidik masih melakukan pemeriksaan secara mendalam. Jika materi penyidikan kita sampaikan takutnya pelaku yang lain kabur, melarikan diri," ujar Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea Cukai Batam, Rizki Baidillah, Minggu (11/2/2024).

Bea Cukai Batam sebelumnya menegah mikol ilegal di Batam tanpa dokumen senilai Rp 6,9 miliar.

Dari pemeriksaan sementara, mikol ilegal di Batam tersebut terdiri dari golongan A berupa bir dan golangan C berupa spirit dengan total 30.864 botol atau 10.057,8 liter.

Adapun total barang bukti ada sebanyak 30.864 botol, atau setara dengan 10,5 ton.

Berdasarkan perhitungan, terdapat kerugian negara dengan perkiraan mencapai 6,2 Milliar Rupiah.

Rizki menyebutkan hal tersebut menjadi dasar pihaknya enggan mengungkap identitas pelaku penyelundup ribuan botol mikol itu.

Sebab, modus memasukkan barang mikol dengan dokumen palsu melibatkan beberapa perusahaan lainnya.

Hanya saja, yang tampil dalam perusahaan pemasok barang Mikol ke Batam mengatas nakaman satu perusahaan.

Baca juga: BREAKING NEWS, Kontainer Bermuatan Mikol Ditangkap Bea Cukai Batam 

Perusahaan yang memasukan barang tersebut sengaja memalsukan dokumen untuk mengelabui petugas di lapangan.

Namun Rizki belum dapat membeberkan jenis dokumen yang digunakan.