Cara Membayar Utang Puasa Ramadan bagi Orang yang sudah Meninggal

TRIBUNBATAM.id - Inilah cara membayar utang Puasa Ramadan bagi orang yang sudah meninggal dunia.

Diketahui, puasa Ramadan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh dan berakal sehat.

Kewajiban berpuasa bagi umat Islam diatur dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa."

Baca juga: Ramadan di Islandia, WNI Bagikan Pengalamannya Pernah Puasa Selama 22 Jam Sehari

Meski hukumnya wajib, namun ada orang yang dibolehkan tak berpuasa di bulan Ramadan karena uzur yang dibenarkan.

Mereka di antaranya musafir, orang sakit, wanita yang sedang haid, wanita hamil dan menyusui.

Terhadap mereka boleh tak berpuasa, namun mesti mengganti puasa yang ditinggalkan di luar Ramadan atau membayar fidyah.

Hukum mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan ini wajib.

Lalu, bagaimana jika seseorang meninggal dunia, sementara saat masih hidup ia masih punya utang puasa Ramadan.

Apakah ada kewajiban bagi kerabat atau ahli warisnya untuk membayarkan utang puasa Ramadan si mayit?

Dikutip dari rumaysho, orang yang punya utang puasa dan terlanjur meninggal dunia sebelum utangnya dilunasi, maka bisa ditempuh dua cara.

Pertama, membayar utang puasa dengan kerabatnya melakukan puasa. Kedua, menunaikan fidyah dengan memberi makan kepada orang miskin. Dari dua cara ini, lebih dianjurkan berpuasa bagi kerabatnya.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Baca juga: Inilah Doa Bulan Syaban dan 7 Amalan Sebelum Ramadan Datang yang Perlu Diketahui

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ