RAMADAN

Ramadan di Islandia, WNI Bagikan Pengalamannya Pernah Puasa Selama 22 Jam Sehari

Cerita Ramadan di Islandia dibagikan Asti. Ia pernah puasa selama 22 jam sehari saat menjalani Ramadan pertama di negeri orang tahun 2016 lalu

Editor: Dewi Haryati
cntraveler.com
RAMADAN DI ISLANDIA - Potret Reykjavík, ibu kota dan kota terbesar di Islandia. WNI bagikan pengalaman Ramadan di Islandia. Pernah puasa selama 22 jam sehari 

TRIBUNBATAM.id - Tak lama lagi umat Islam dari berbagai negara di dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadan 2024.

Awal Ramadan tahun ini akan berlangsung pada Maret mendatang, dan saat ini sudah masuk bulan Syaban.

Itu berarti Ramadan 1445 Hijriah tinggal menghitung hari lagi.

Pengalaman menjalani Ramadan di luar negeri termasuk cerita menarik untuk diikuti.

Baca juga: Puasa Syaban, Jadwal dan Bacaan Niatnya sebagai Persiapan Sebelum Ramadan Datang

Kali ini cerita Ramadan di luar negeri datang dari Warga Negara Indonesia (WNI) di Islandia.

Diketahui durasi puasa dalam sehari setiap negara berbeda-beda, tergantung porsi matahari yang didapat.

Jika di Indonesia durasi puasa dalam sehari rata-rata 13 jam-an, di negara lain bisa lebih dari itu. Bahkan ada yang pernah puasa selama 22 jam sehari.

Pengalaman puasa lebih dari 20 jam ini dibagikan Asti kepada Kompas.com seperti artikel yang tayang 29 April 2020 lalu. Sekadar informasi, Asti sudah tinggal di Islandia sejak 2016 lalu.

Saat cerita ini dibagikan, Asti masih menetap di negeri yang berjuluk "The Country of Ice and Fire" ini.

Ia bercerita, Islandia memiliki dua masjid. Yakni Islamic Cultural Center of Iceland (ICCI) dan Félag Múslima á Íslandi atau masjid Ármúli, yang memiliki aturan berbeda soal puasa.

Baca juga: Inilah Doa Bulan Syaban dan 7 Amalan Sebelum Ramadan Datang yang Perlu Diketahui

Pada Ramadan pertama di Islandia, Asti mengikuti puasa dengan acuan Masjid ICCI, yang berpuasa selama 22 jam.

"Waktu pindah ke sini Juni 2016 kan sedang puasa Ramadan. Terus Asti puasa Ramadan ikut masjid ICCI yang puasanya 22 jam waktu itu. Sebenarnya bisa dilakukan. Kelihatannya lama banget ya, 22 jam," kata Asti dikutip dari Kompas, Senin 12 Februari 2024.

Dengan waktu puasa yang panjang itu, ia hanya punya waktu dua jam untuk salat Maghrib, berbuka puasa, salat Isya, salat Tarawih, sahur, dan salat Subuh.

Ibadah salat seluruhnya itu dilakukan hanya dalam waktu dua jam saja. Ia sempat kaget dan syok dengan hal ini. Lantaran merasa seperti mengikuti perlombaan Formula 1. Meski begitu, ia akhirnya mampu melalui puasa 22 jam dengan lancar.

Durasi Puasa Lama Terbantu Cuaca

Asti mengatakan, salah satu kunci ia bisa melewati puasa dengan durasi 22 sehari, yakni cuaca yang tidak panas di Islandia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved