RAMADAN
Pemkab Lingga Gelar Haul Jamak, Tradisi Warga Sambut Bulan Ramadan Hari Ini
Haul jamak tradisi jelang Ramadan di Lingga digelar hari ini, Selasa (20/2) oleh Dinas Kebudayaan Lingga. Tradisi ini juga bagian dari WBTB di Lingga
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Menyambut bulan suci Ramadan, ada tradisi tahunan yang masih dilestarikan masyarakat Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Tradisi tersebut bernama Haul Jamak. Tradisi ini digelar pada bulan Islam Syaban atau sebelum masuk bulan Ramadan.
Haul Jamak saat ini kembali dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) di Balairung Sri Replika Istana Damnah, Daik, Selasa (20/2/2024).
Suasana teduh dengan pemandangan baju kurung yang dikenakan oleh tamu, menampakkan tradisi ini bernuansa Melayu.
Baca juga: Dandangan Jadi Tradisi Masyarakat Kudus Sambut Bulan Ramadan, Begini Sejarahnya
Haul Jamak merupakan salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dan tradisi masyarakat Melayu Lingga yang dimaknai untuk mempererat hubungan silaturahmi sesama umat.
Tradisi ini juga untuk memohon keridaan Allah dengan melaksanakan doa bersama, dan mengirimkannya untuk para leluhur yang sudah tiada.
Kepala Disbud Lingga Azmi menjelaskan, Lingga dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu yang pernah menjadi pusat kerajaan Riau-Lingga.
Dengan historis itu, kerjaan bukan hanya membina di bidang adat istiadat dan budaya, tetapi juga pembinaan agama Islam.
Adat dan tradisi yang berkembang juga tidak terlepas dari pengaruh agama dan ditambah mayoritas masyarakat Lingga yang menganut agama Islam.
Azmi menyebutkan, salah satu tradisi yang mengarah ke agama Islam dan tetap kekal dilakukan masyarakat Lingga, yakni Haul Jamak.
"Haul Jamak yakni haul yang dalam bahasa Arab berati Kenduri, perayaan, memperingati. Sedangkan jamak bersama-sama," kata pria yang juga Ketua LAM Lingga ini.
Haul jamak lanjut Azmi, biasanya digelar di masjid, di surau-surau, maupun di rumah-rumah.
Pelaksanaannya disampaikan dalam bentuk tahlil dan doa secara bersama-sama kepada guru, ulama, pemimpin, orangtua, keluarga, ataupun sahabat yang telah meninggal dunia.
Baca juga: Tradisi Sambut Ramadan, Masyarakat Jawa Tengah Gelar Nyadran, Apa Itu?
Tradisi ini menjadi WBTB Lingga yang sampai saat ini masih dilestarikan sebagai tradisi rutin masyarakat.
"Hari ini Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga mengawali kegiatan ini dan nantinya dilanjutkan oleh masyarakat, semalam juga sudah ada yang melaksanakannya. Dan siang nanti dilaksanakan di Masjid Kampung Putus," tambahnya.
Doa Setelah Adzan dan Iqomah Lengkap Beserta Artinya |
![]() |
---|
Pelindo Gelar Ngobrol Asyik dan Buka Bersama Bareng SPMT dan Media: Bahas Peningkatan Layanan |
![]() |
---|
Niat Dan Tata Cara Bayar Fidyah untu Lunasi Utang Puasa Tahun Lalu Jelang Ramadhan 2025 |
![]() |
---|
Cara Mandi dan Sunnah sebelum Idul Fitri bagi Laki-Laki dan Perempuan |
![]() |
---|
Kiat Tetap Istiqomah Setelah Ramadan dari Wakil Ketua MUI Batam Ustaz Firdaus LC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.