DISKOMINFO KEPRI
BNPP Sebut Perbatasan Kepri Paling Kompleks, Perlu Penguatan Sistem Maritim
Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyinggung perbatasan Provinsi Kepri yang menurutnya kompleks saat rakor di Tanjungpinang, Kamis (29/2).
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI menyelenggarakan Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di Aston Hotel Tanjungpinang, Kamis (29/2/2024).
Rapat tersebut membahas peningkatan koordinasi serta sinergitas pengelolaan batas negara wilayah laut dan udara.
Khususnya terkait sarana dan prasarana di Pulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) Tidak Berpenduduk di Provinsi Kepri.
Rakor dibuka oleh Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP RI, Robert Simbolon, yang hadir bersama Asdep Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara Siti Metrianda Akuan.
Turut hadir Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Batas Wilayah Darat Ismawan Haryono.
Perencana Ahli Madya, Wilianto Siagian bertindak selaku moderator panel diskusi.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kepulauan Riau, Doli Boniara, menjadi narasumber dengan materi Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan PPKT di Provinsi Kepri.
Kemudian narasumber lainnya yang memberikan paparan di antaranya Sekdakab Bintan Ronny Kartika, perwakilan Asops Panglima TNI, Pushidros TNI AL, Koarmada I, Distrik Navigasi Klas I Tanjungpinang, Bakamla, dan Badan Informasi Geospasial.
Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP RI Robert Simbolon dalam arahannya mengatakan Indonesia berbatasan dengan sepuluh negara yang semuanya berbatasan laut.
Hanya tiga di antaranya yang berbatasan dengan darat.
Menurutnya Kepulauan Riau sebagai kawasan perbatasan paling kompleks, perlu sistem pengamanan perbatasan negara berbasis konsepsi keamanan maritim.
"Untuk itu perlu dikembangkan strategi kebijakan pertahanan keamanan wilayah perbatasan Kepulauan Riau yang bersifat integratif dengan menggunakan konsepsi maritime security sebagai landasan pengembangan," katanya.
Baca juga: Upacara Bela Negara di Daerah Perbatasan, Bupati Anambas Ungkap Ancaman Global
Ia menyampaikan tantangan ke depan dalam pengelolaan perbatasan di antaranya Indonesia yang sangat vulnarable, rawan secara geografis.
Banyak jalur tidak resmi dalam exit dan entry poin.
Untuk itu harus ada capacity building, kelembagaan yang bisa membangun kerja sama dan kolaborasi, pertukaran data dan informasi dan komunitas perbatasan, pemberdayaan dan pelibatan masyarakat perbatasan.
Selanjutnya ia mengatakan Pemerintah ke depan sangat serius dalam memperhatikan geografis wilayah.
Saat ini dalam pengelolaan perbatasan membutuhkan kerja keras untuk memastikan bahwa pulau-pulau perbatasan itu tetap terjaga lingkungan hidupnya.
Di samping disebut sebagai konservasi juga rehabilitasi.
"Mungkin tahun depan Kepri akan menjadi salah satu lokasi pelaksanaan proyek nasional dalam rangka rehabilitasi mangrove. Di saat yg sama, di Sumatera khususnya yang masuk segmen Selat Malaka, salah satu selat tersibuk di dunia.
Baca juga: Daerah Perbatasan Sambut Pemilu 2024, KPU Anambas Butuh 1.220 KPPS Jaga 160 TPS
Memicu semakin meningkatnya aktivitas air laut dlm bentuk gelombang" tutup Robert.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kepulauan Riau, Doli Boniara menyampaikan tugas di daerah salah satunya adalah menjaga kedaulatan dengan menjaga pulau jangan sampai berubah bendera.
"Perlunya kami di daerah perbatasan diberi perhatian, arahan, dan bimbingan. Sehingga masyarakat perbatasan tidak menjadi masalah tapi menjadi solusinya," kata Doli.
Doli juga menyampaikan kebijakan khusus berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 yang mendorong percepatan pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sekitar PLBN.
Dengan tujuan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan negara dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan negara.
"Lalu penyerapan tenaga kerja di kawasan perbatasan negara, terutama masyarakat lokal dan masyarakat yang terdampak Covid-19, serta pemerataan pembangunan dan ekonomi di kawasan perbatasan negara" paparnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Kepri
Provinsi Kepri
Diskominfo Kepri
Pemprov Kepri
Gubernur Kepri
Wakil Gubernur Kepri
Sekdaprov Kepri
Ansar Ahmad
Marlin Agustina
Adi Prihantara
Batam
Tanjungpinang
Gubernur Kepri Ansar Ahmad Minta Devisa Negara dari Bijih Bauksit Berbagi ke Pemprov Kepri |
![]() |
---|
DAFTAR Perbaikan 16 Jalan di Tanjungpinang dan Bintan oleh Pemprov Kepri Tahun Ini |
![]() |
---|
Wakil Gubernur Kepri di Batam Dorong Generasi Muda Jadi Konten Kreator |
![]() |
---|
Rencana Besar Pemprov Kepri Bangun Kawasan AI & Pusat Data Nasional di Bintan, Wagub Datangi Komdigi |
![]() |
---|
Singapura dan Tiongkok Lirik Kepri Jadi Kawasan AI serta Pusat Data, Wagub Dorong Perluasan FTZ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.