PEMILU 2024

Pemilu Usai Pilkada Serentak segera Datang, Ini Analisa Pengamat Endri Sanopaka

Ini analisa pengamat politik yang juga Ketua STISIPOL Raja Haji Dr. Endri Sanopaka, S.Sos., MPM terkait Pilkada serentak di Kepri 2024

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Istimewa
Ketua STISIPOL Raja Haji Dr. Endri Sanopaka, S.Sos., MPM 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Rekapitulasi hasil pemilihan umum di tingkat Kabupaten/Kota dan di tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah usai.

Dari hasil rekapitulasi suara yang diperoleh partai politik, terutama dalam perhitungan kursi di legislatif untuk tingkat Provinsi serta Kabupaten/Kota, akan menjadi perhatian elit politik.

Bukan sekadar komposisi unsur pimpinan di DPRD, melainkan juga menjadi dasar menentukan kebijakan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November 2024 yang akan datang.

Jumlah suara dan jumlah kursi yang diperoleh oleh partai politik akan menjadi tiket untuk mengantarkan pasangan calon berkompetisi dalam pilkada serentak.

Baca juga: Pelaksanaan Pilkada Makin Dekat, Berikut Jadwalnya dan Sejumlah Tahapannya

Partai politik dapat mengusung pasangan calon jika jumlah suara hasil pemilu 2024 dan/atau jumlah kursi yang diperoleh di legislatif berjumlah 20 persen (9 kursi).

Bagi parpol yang perolehan suara atau jumlah kursinya tidak mencapai 20 persen, maka dapat berkoalisasi dengan partai lainnya, baik berdasarkan basis jumlah perolehan suara, ataupun berbasis pada jumlah perolehan kursi.

Melihat perolehan suara dan juga jumlah kursi yang dimiliki oleh partai politik di DPRD Kepri hasil rekapitulasi di tingkat Provinsi, Gerindra secara mengejutkan menjadi pemenang Pemilu di Kepri dengan meraih suara terbanyak dengan jumlah 9 kursi (20 persen).

Disusul oleh Partai Golkar dengan jumlah 9 kursi, bahkan sempat diprediksi akan memimpin DPRD Provinsi Kepri.

Partai Nasdem menjadi pemenang ketiga dalam perolehan kursi DPRD Kepri dengan meraih 7 Kursi, dan disusul dengan PKS 6 kursi.

PDIP yang sebelumnya menjadi pemenang pemilu, pada Pemilu 2024 ini hanya memperoleh 4 kursi saja setelah kehilangan beberapa kursi di beberapa dapil termasuk posisi Ketua DPRD yang selama dua periode telah diduduki oleh PDIP.

Jika melihat komposisi dari Parpol yang ada, maka berkemungkinan besar Partai Golkar akan kembali mengusung petahana Ansar Ahmad sebagai Calon Gubernur Kepri periode 2024-2029.

Untuk dapat mengusung pasangan calon gubernur, maka jumlah kursi minimal untuk tiket pencalonan adalah sebanyak 9 kursi dari 45 kursi.

Partai Golkar dan Partai Gerindra dapat mengusung sendiri calon tanpa melakukan koalisi dengan partai lain.

Akan tetapi jika koalisi parpol pendukung Prabowo Gibran tetap berlanjut di Pilkada serntak, maka Golkar akan berkoalisi dengan Gerindra, PAN, Demokrat dan memperkuat jumlah kursi untuk mencalonkan pasangan Cagub dan Cawagub Kepri 2024-2029.

Selain itu Muhammad Rudi Walikota Batam yang saat ini juga sudah memasang billboard di beberapa tempat di Kabupaten/Kota juga memberikan penegasan akan mengikuti kontestasi Pilgub mendatang.

Rudi tentunya akan diusung oleh partai yang dipimpinnya yaitu Nasdem, dan harus berkoalisi dengan partai lainnya untuk memenuhi batas minimal 9 kursi.

Baca juga: Pilgub Kepri 2024 - Adu Kuat Muhammad Rudi dan Ansar Ahmad di Pilkada Kepri 2024

Sebagaimana partai koalisi pilpres, maka bisa jadi Nasdem akan berkoalisi dengan PKB dan PKS yang juga memperoleh kursi di DPRD Kepri.

Memang sampai dengan saat ini dua tokoh ini yang cukup populer di kalangan masyarakat dan elit politik Kepri, dan dianggap paling serius untuk maju di pilgub mendatang.

Selain kedua figur yang sudah cukup dikenal, dan saat ini masih menjabat sebagai kepala daerah, maka beberapa figur juga dapat diperhitungkan layak untuk maju menjadi Calon Gubernur, terutama jika didasarkan kepada mereka yang saat ini mengikuti pemilu legislatif, dan memiliki jumlah suara dukungan signifikan untuk dijadikan barometer maju sebagai Calon Gubernur atau Calon Wakil gubernur.

Mereka yang saat ini berdasarkan hasil penghitungan suara pemilu 2024 memiliki suara signifikan dalam kontestasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI seperti H. Dharma Setiawan, Ismeth Abdullah, Ria Saptarika, dan Dwi Ajeng Sekar Respaty merupakan calon yang potensial untuk maju menjadi calon gubernur atau menjadi calon wakil gubernur.

Suara calon anggota DPD RI tersebut dapat diperhitungkan sebagai modal popularitas untuk kemudian mendeklarasikan diri apakah maju sebagai calon gubernur ataupun menawarkan diri sebagai calon wakil gubernur untuk berpasangan dengan dua tokoh politik yang sudah memastikan diri maju sebagai calon gubernur Kepri 2024-2029.

Selain dari prediksi calon gubernur dan calon wakil gubernur berdasarkan jumlah kursi yang diperoleh oleh partai politik di DPRD Kepri, maka beberapa Kabupaten/Kota yang sudah selesai melakukan rekapitulasi perhitungan suara juga dapat diperkirakan siapa yang akan berkompetisi pada pemilihan kepala daerah dimasing-masing Kab/Kota.

Kabupaten Lingga yang didominasi oleh kemenangan partai Nasdem dengan perolehan 11 kursi dari 25 kursi, maka jelas akan memuluskan kembali pencalonan Bupati petahana M. Nizar yang juga merupakan Ketua Partai Nasdem Lingga.

Baca juga: Amsakar Achmad Irwansyah Sepakat Maju Pilwako 2024, Ini Jargon Mereka Untuk Batam

Hasil rekapitulasi pemilu di Kota Batam menempatkan Partai Nasdem menjadi pemenang pemilu dengan meraih 10 Kursi dari 50 Kursi DPRD Kota Batam.
Gerindra dan PDIP memperoleh 7 kursi, yang berarti PDIP akan melepaskan posisi kepemimpinan DPRD Kota Batam.

Sedangkan Golkar dan PKS meraih 6 kursi, disusul kemudian PKB dengan 4 kursi dan PAN 3 kursi.

Demokrat yang juga pernah menjadi pimpinan di DPRD Kota Batam, pada pemilu 2024 ini hanya memperoleh 2 kursi, sama dengan Hanura.

PPP sebagai partai yang cukup tua dalam percaturan politik Indonesia hanya memperoleh 1 kursi bersama PSI dan PKN yang tergolong sebagai partai baru.

Berdasarkan hasil perolehan suara tersebut, dan sebagaimana ketentuan mengusung pasangan calon, seharusnya Amsakar Ahmad sebagai Ketua Partai Nasdem Kota Batam akan dengan mudah untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan calon yang sudah mendeklarasikan diri bersama Irwansyah politisi PPP, dengan jumlah 11 kursi lebih dari 20 persen syarat yang ditentukan.

Hanya saja, pasangan Amsakar dan Irwansyah justru mendeklarasikan diri akan maju melalui jalur independen dengan mengumpulkan dukungan pemilih dalam bentuk salinan EKTP dan Surat Pernyataan dukungan.

Jika demikian, maka diindikasikan bahwa Partai Nasdem akan digunakan oleh Marlin Agustina yang merupakan istri dari Muhammad Rudi Ketua Nasdem Kepri untuk maju dalam pencalonan Wali Kota Batam.

Marlin Agustina diprediksi akan berpasangan dengan Jefridin yang saat ini adalah Sekretaris Daerah Kota Batam.

Begitu juga dengan Kabupaten Bintan yang berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara, menunjukkan bahwa partai Golkar akan mengambil alih kepemimpinan DPRD Bintan dari Partai Demokrat, yang merupakan rekan koalisi di Pilpres.

Kedua parpol ini bisa saja akan kembali berkoalisi di Pilkada Bintan dengan pasangan petahana Robby Kurniawan dari Golkar dan Ahdi Muqsith dari Demokrat.

Di Kabupaten Natuna PDIP akan mengambil alih kepemimpinan DPRD Natuna dengan jumlah 4 kursi dan dapat mengusung sendiri pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Natuna.

PDIP Natuna berkemungkinan akan mengusung kembali Bupati dan Wakil Bupati petahana Wan Siswandi-Rodhial Huda. Perolehan kursi PDIP yang maksimal di Natuna tidak dapat dilepaskan dari peran Wan Siswandi yang memang sebelumnya juga diusung oleh PDIP.

Rekapitulasi penghitungan suara pemilu di Kota Tanjungpinang juga berkemungkinan akan menempatkan PDIP sebagai pemenang pemilu di Kota Tanjungpinang dan kembali memimpin DPRD Tanjungpinang dengan perolehan 6 kursi.

Dengan demikian PDIP Tajungpinang dapat mengusung sendiri pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

PDIP berkemungkinan akan kembali mencalonkan Lis Darmansyah yang pernah menduduki posisi Walikota Tanjungpinang periode 2013-2018.

Selain Lis Darmansyah, maka Golkar sebagai peraih kursi terbanyak setelah PDIP tentunya juga berpeluang mengusung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota, namun harus berkoalisi dengan parpol lainnya untuk mencukupkan syarat minimum 6 kursi.

Baca juga: Profil Marlin Agustina, Sosok Wakil Gubernur Kepri Yang Didorong Maju Pilkada Kota Batam 2024

Golkar tentunya akan mengusung kader terbaiknya seperti Ade Angga dan Tedy Jun Askara yang sudah punya barometer jumlah perolehan suara pada pemilu 2024 ini.

Termasuk H. Dharma Setiawan yang jika dilihat perolehan suaranya di Kota Tanjungpinang sangat potensial untuk diusung sebagai Calon Walikota Tanjungpinang, apakah melalui jalur independen ataupun melalui parpol, mengingat H. Dharma bukan kader parpol, meskipun sebelumnya pernah memimpin Partai PAN Tanjungpinang.

Partai Nasdem Tanjungpinang juga berpeluang berkoalisi dengan parpol lainnya mencalonkan pasangan calon walikota dan wakil walikota, apakah akan kembali mengusung Rahma yang memang kadernya sendiri, atau calon lain yang lebih potensial untuk memenangkan pertarungan di pilkada Tanjungpinang.

Di Kabupaten Karimun dan Kabupaten Kepulauan Anambas, terbuka peluang untuk tokoh-tokoh parpol ataupun tokoh masyarakat yang memiliki popularitas dan elektabilitas untuk bertarung merebut posisi Bupati.

Hal tersebut dikarenakan Bupati Petahana telah dua periode menduduki jabatan tersebut, maka peluang kepada wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas Wan Suhendra untuk maju sebagai Calon Bupati dan mencari pasangan calon wakil bupati yang potensial terbuka untuk dapat memenangkan pertarungan pada pilkada mendatang.

Tentunya peta politik masih sangat dinamis menjelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah pada Agustus 2024 mendatang.

Bisa saja koalisi pilpres berlanjut di pilkada serentak, atau sebaliknya bubar mengikuti realitas politik didaerah.

Namun bagi mereka yang ingin maju pada pilkada mendatang, harus sudah bersiap diri untuk konsolidasi dengan parpol yang meraih kursi siginifikan di DPRD, atau memilih jalur independen dengan mengumpulkan dukungan masyarakat dalam bentuk salinan eKTP berikut dengan tandatangan pernyataan dukungan.(*)

Oleh: Dr. Endri Sanopaka, S.Sos., MPM

Ketua STISIPOL Raja Haji

Baca juga berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved