TANJUNGPINANG TERKINI

Kekeringan di Tanjungpinang, Sumur Milik Zamira Jadi Tempat Pengaduan Karena Tak Pernah Kering

Sumur bagian depan juga sudah terpasang selang besar yang biasa dipakai mobil tangki air. Begitu pula dengan sumur satunya lagi.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Endra Kaputra
KEKERINGAN - Sumur milik Zamiral(56) Warga Tanjungpinang yang tinggal di Jalan Sei Serai, Dompak, Tanjungpinang. 

TRIBUNBATAM.idTANJUNGPINANG - Saat ini kemarau mulai melanda Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Termasuk Pulau Bintan (Tanjungpinang-Kabupaten Bintan).

Sejumlah warga mulai mengeluhkan air sumur mereka sudah mencapai dasar atau kering.

Namun, kondisi itu tidak dengan Zamiral (56) Warga Tanjungpinang yang tinggal di Jalan Sei Serai, Dompak, Tanjungpinang.

Sejak dibangun tahun 2012 lalu, dua sumur yang dibangun tidak pernah mengalami ke keringan.

Bahkan sumur yang dimiliki menjadi solusi untuk warga sekitar bila kekurangan air bersih.

“Alhamdulilah, warga sekitar sini terutama kalau kekurangan air bersih bisa langsung ambil saja,” ucapnya, Senin (25/03/2024).

Untuk dua sumur yang dimiliki Zamiral ada di depan rumah dan dalam samping kiri rumah.

Baca juga: 3 Pemain Muda ini Bisa Buat AC Milan Raup Rp 684 Miliar di Bursa Transfer, Anak Maldini Masuk Lis

Sumur bagian depan juga sudah terpasang selang besar yang biasa dipakai mobil tangki air. Begitu pula dengan sumur satunya lagi.

Ia pun bercerita, saat dibangun sumur bagian depan. Hanya menggali dua meter saja, sudah mendapatkan mata air.

Ketika itu, dirinya pun mencoba membangun satunya lagi. Hal yang sama juga terjadi. Hanya beda setengah meter lebih dalam untuk muncul mata air.

“Jadi sekalian aja bangun dua sumur saat itu,” ucapnya.

Saat Tanjungpinang dilanda kemarau panjang selama kurang lebih enam bulan, air sumur Zamiral pun tetap bertahan di dua meter dari bawah.

“Itulah saya juga heran. Saat itu kan kemarau panjang di tanjungpinang. Sekitar tahun 2014 tu. Sumur ini tak ada kering. Inilah sata bilang keberkahan yang Allah berikan,” sebutnya.

Air sumur yang tak kering-kering miliknya pun menjadi informasi bagi penjual air bersih.
Banyak penjual air keliling pun mampir ke rumahnya.

Baca juga: Update Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry Batam-Singapura jurusan Harbour Front Singapore 

“Saya bukan bilang juallah. Setiap satu tanki itu, mereka bayar lima ribu aja. Uang itu untuk perbaiki perbaiki kalau cincin atau selang dan pipah rusak,” ucapnya.

Sebab alasannya, dirinya sudah memiliki usaha menjual isi ulang air galon di rumahnya sendiri.

“Ini saya kalau usaha udah ada jualan isi ulang air galon. Kalau mau jualan air ini tidaklah,” sebutnya.(dra)

(Tribunbatam.id/endrakaputra)

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved