FEATURE

8 Tahun Rintis MyTrip Indonesia, Dua Orang Ini Buktikan Privilege Bukan Segalanya

Inilah cerita Feby Endrian dan Muhammad Safii rintis usaha MyTrip Indonesia di Batam hingga berusia 8 tahun. Perayaan digelar dengan buka puasa

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Aminuddin
BUKA PUASA - Jajaran Mytrip Indonesia merayakan anniversary dengan buka puasa bersama anak yatim dari yayasan Mahabbatul Haq di Angkringan Tepi Danau Restaurant, Bengkong, Batam, Selasa (26/3/2024) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Angkringan Tepi Danau, Bengkong menjadi saksi anniversary ke-8 MyTrip Indonesia pada Selasa (26/3/2024) malam. Potong tumpeng menjadi pelengkap perayaan tersebut.

Direktur MyTrip Indonesia, Feby Endrian memotong tumpeng dan membagikan kepada hadirin. Suasana berlangsung hangat dan ceria.

Acara bertajuk 'Together Collaboration' tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim dari panti asuhan Mahabbatul Haq Batam, Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja.

Direktur MyTrip Indonesia Feby Endrian dan Sales Manager MyTrip Indonesia Muhammad Safii berbagi kisah, bagaimana biro wisata tersebut dirintis hingga jatuh bangun. Kisahnya dimulai pada tahun 2016 silam dari program 'Petualangan Anak Pulau'.

Baca juga: Mempererat Silaturahmi HARRIS Resort Barelang Batam Ajak Travel Agent dan Media Gathering

"Kami memulai MyTrip ini tidak dari latar belakang pariwisata. Kami bukan orang pariwisata, bukan dari background pendidikan pariwisata, kami hanya orang yang senang berpetualang," cerita Safii, Sales Manager MyTrip Indonesia kepada Tribunbatam.id, Kamis (28/3/2024).

Petualangan itu membawa mereka pada suatu pertanyaan, bisakah petualangan tersebut dibuat menjadi lebih bermakna, bisa menjangkau semua kalangan. Dengan modal tekad keberanian, mereka pun membangun MyTrip, usaha yang bergerak di bidang biro wisata dengan konsep wholesale, support sistem pariwisata.

Safii dan orang-orang di dalamnya ingin membuktikan bahwa usaha tidak harus dibangun oleh orang-orang yang punya privilege--hak khusus karena orang tua dari kalangan mampu.

"Kita bukan background dari orang tua mapan secara ekonomi. Hadir di anniversary ayah saya, beliu awalnya mengalami insiden kecelakaan, lumpuh selama 18 tahun, jadi perjalanannya dulu cukup sulit, banyak rintangan harus dihadapi," kata Safii.

Saat acara anniversary, sang ayah menyaksikan perayaan MyTip dengan duduk di kursi roda. Ia duduk tersenyum dan bangga menyaksikan perjalanan 8 tahun Mytrip Indonesia.

Perusahaan yang berdiri sekitar tahun 2016 ini telah banyak mengalami pasang surut, terutama selama tiga tahun pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Namun, dengan kerja keras dan dedikasi, MyTrip Indonesia berhasil melewati masa-masa sulit tersebut.

"Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, kami dapat melewati masa-masa sulit tersebut," kata Safii dengan nada penuh syukur.

Baca juga: Swiss-Belhotel Batam Gelar Travel Agent Gathering Perkuat Sinergi Industri Pariwisata

Feby Endrian, Direktur MyTrip Indonesia, mengenang masa-masa awalnya datang ke Batam. Hanya bermodalkan keberanian, ia mencoba bertaruh hidup di Batam. Ia datang tak membawa apa-apa, hanya modal nekat dan keberanian dengan latar belakang guru.

Ia pun sempat mengajar di sekolah di bawah naungan yayasan Mahabbatul Haq, yang berada di Tanjung Uma. Sekolah tersebut saat Feby mengajar masih dari papan kayu.

"Saya sampai menangis ketika pertama kali datang ke Batam," kenang Feby.

"Saya tidak memiliki keluarga di sini, datang disambut di yayasan Mahabbatul Haq, sekolahnya dulu masih papan," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved