BATAM TERKINI

Developer Bantah Perjualbelikan Lahan Kosong di Perumahan Sagulung Batam, Ini Katanya

Pengembang dan perangkat RT/RW di Perumahan Parisa Indah, Kelurahan Sei Langkai, Sagulung, Batam, bantah lakukan jual beli lahan kosong ke warga

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang
RESAH - Sejumlah warga Perumahan Parisa Indah, Sagulung, Batam berkumpul di sekitar perumahan, Rabu (27/3/2024). Mereka resah, baru-baru ini dimintai uang oleh orang mengatasnamakan developer karena menggunakan lahan kosong di sana sebagai tempat parkir dan taman. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pengembang dan perangkat RT/RW di Perumahan Parisa Indah, Kelurahan Sei Langkai, Sagulung, Batam, bantah lakukan jual beli lahan kosong ke warga.

Dikonfirmasi Tribunbatam.id, Dony dari pengembang Perumahan Parisa Indah yakni PT Parisa Karya Prima menuturkan, pihaknya akan menata kembali Perumahan Parisa Indah agar tidak kumuh seperti saat ini.

Adapun lahan kosong di Blok A4, C1 dan C4 di perumahan tersebut merupakan lahan developer. Saat ini lahan tersebut digunakan warga sebagai tempat parkir, kandang ayam, bahkan ada yang membuat rumah.

Doni bercerita, sejak Perumahan Parisa Indah selesai dibangun dan dijual ke pembeli, pihaknya memang tidak pernah lagi datang ke lokasi. Sebab mengurus proyek lain di beberapa tempat.

Baca juga: Warga Batam Ini Resah Dimintai Uang Puluhan Juta dari Oknum Mengatasnamakan Developer

"Kebetulan sejak tahun 2008 lalu kita mengembangkan usaha di wilayah Natuna, dan beberapa tempat di Kepri," kata Doni, Jumat (29/3/2024).

Namun kebetulan saat ini ada beberapa proyek mereka di wilayah Sagulung.

"Jadi kita sekalian melihat Perumahan Parisa Indah Sagulung. Saya lihat lahan kosong yang ada di lokasi sangat kumuh. Warga membangun sesuka hati, bahkan ada juga yang membangun kandang ayam," kata Doni.

Menurutnya, pemandangan itu membuat kompleks Parisa Indah yang dulunya indah seperti namanya, sekarang sudah menjadi kumuh.

Ia sudah melakukan koordinasi dengan warga agar membongkar bangunan tersebut, karena lahan kosong yang ada akan ditata kembali.

Namun saat dirinya meminta agar lahan itu dikosongkan, warga yang selama ini memanfaatkan sebagai tempat parkir dan taman merasa terganggu. Mereka tidak mau memberikan lahan tersebut.

"Sekarang malah mereka membuat perlawanan terhadap developer, banyaklah mereka buat perlawanan," kata Doni.

Sebelum meminta lahan perumahan dikosongkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan RT/RW.

"Jadi kita sudah tanyakan apakah pernah warga meminta izin, ternyata RT/RW mengaku tidak pernah. Jadi maunya warga itu apa," kata Doni.

Sementara kata Doni, tujuan pihaknya sebagai developer tidak lain hanya untuk membuat komplek tersebut rapi dan bersih.

"Jika ada warga yang ingin memanfaatkan silakan dimanfaatkan, tetapi dibuat konsepnya yang jelas harus rapi. Jangan suka-suka," kata Doni.

Di tempat terpisah, Ketua RT 01 Reymond Marpaung mengatakan, mereka mendukung developer untuk merapikan lahan kosong itu.

"Warga yang memanfaatkan lahan kosong itu tidak pernah ada izin dari RT/RW setempat," kata Reymond.

Reymond mengaku tidak mengetahui apakah warga meminta izin kepada RT/RW sebelumnya.

"Kebetulan saya baru menjabat tiga tahun, jadi kurang tahu kalau sebelumnya," kata Reymond.

Ashari, Ketua RW 026 juga mengaku warga tidak pernah meminta izin dari dirinya untuk memanfaatkan lahan tersebut.

"Saya kurang tahu kalau perangkat sebelumnya, karena lahan kosong itu sudah lebih dari 10 tahun dimanfaatkan warga sebagai taman, tempat parkir dan lain sebagainya," kata Ashari.

Sebelumnya diberitakan, lahan kosong di depan blok A4,C1 dan C4 perumahan Parisa Indah, Kelurahan Sei Langkai Kecamatan Sagulung Kota Batam, diduga diperjualbelikan oknum mengatasnamakan developer. Warga dimintai uang puluhan juta.

Oknum yang mengatasnamakan developer mendatangi rumah warga yang memanfaatkan lahan kosong tersebut, dengan meminta sejumlah uang. Jika tidak diberikan bangunan atau taman mereka akan dibongkar.

Adela warga Parisa Indah mengatakan, lahan kosong tersebut sesuai dengan PL yang mereka miliki saat beli rumah di perumahan tersebut merupakan Row jalan dan saluran drainase.

Lahan sisa di depan tiga blok tersebut diketahui merupakan Row jalan 15. Namun saat ini belum dibangun pemerintah. Oleh sebab itu warga yang tinggal di depan lahan kosong memanfaatkan lahan kosong sebagai taman dan juga tempat parkir mereka.

Adela mengaku sudah tinggal di perumahan tersebut selama kurang lebih 20 tahun dan selama ini lahan kosong itu tidak digunakan. Oleh sebab itu mereka memanfaatkan sebagai tempat parkir mobil dan juga taman.

"Ini baru baru ini saja, ada orang mengatasnamakan developer meminta sejumlah uang bagi yang memanfaatkan lahan kosong itu." katanya.

(Tribunbatam.id, Ian Sitanggang)

Baca berita lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved