BINTAN TERKINI

Perayaan Jumat Agung di Gereja St Yoseph Kawal, Romo Pramodo Ajak Umat Saling Melayani

Hari Jumat Agung merupakan bagian dari Tri Hari Suci yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci sebelum Minggu Paskah.

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng
Seorang umat Katolik sedang mencium Salib di gereja St. Yoseph Kawal, Bintan. 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Ratusan umat Katolik mengikuti ibadah Jumat Agung, di Gereja Katolik St. Yoseph Kawal, Bintan, Kepri, Jumat (29/3/2024).

Jumat Agung dimaknai sebagai hari peringatan penyaliban Yesus Kristus di bukit Golgota.

Moment ini selalu di peringati umat Katolik setipa tahun, pada hadi Jumat sebelum Minggu Paskah.

Hari Jumat Agung merupakan bagian dari Tri Hari Suci yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci sebelum Minggu Paskah.

Vikep Kategorial Keuskupan Pangkal Pinang RD. Agustinus Dwi Pramodo mengatakan peristiwa hari ini menandakan bahwa penderitaan Yesus menjadi langkah awal hidup baru.

Bagi orang Kristian yang percaya, menganggap salib sebagai simbol kemenangan.

Baca juga: Bos AC Milan Akhirnya Ungkap Nasib Stefano Pioli Musim Depan, Malah Pasang Badan pada Kritikan

"Banyak orang menggunakan salib sebagai aksesoris baik di rumah, mau pun di kendaraan, namun tidak semua orang memahami simbol dan makna dari salib itu," sebut RD. Agustinus Dwi Pramodo yang juga menjabat sebagai Kepala Pastor Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Kota Tanjungpinang.

Ia mengatakan, salib bukan sekedar aksesoris yang melambangkan seseorang sebagai umat Kristiani, namun makna lain dari salib adalah serah diri, dan tanda pengharapan.

"Salib merupakan tanda pengharapan bagi mereka yang berserah dan berharap. Maka salib perlu dimaknai secara mendalam," ucapnya.

Pada Paskah tahun ini, RD. Agustinus Dwi Pramodo memberikan pesan khusus untuk umat Katolik di Tanjungpinang dan Bintan.

Susuai dengan tema Paskah tahun ini "Hambah Allah Akan Berhasil, Ditinggikan, Disanjung dan Dimuliakan".

Maka tahun 2024 ini, di Keuskupan Pangkal Pinang mendalami spiritualitas domba Allah.

Umat diminta lebih merenungkan spiritualitas domba Allah sepanjang tahun ini. Sehingga temanya pun disesuaikan dengan hal itu.

"Kita diajak sebagai hambah dan pelayan. Kita sungguh saling melayani satu dengan yang lain," ajak Romo Pramodo.

Ini sejalan, seperti Yesus yang juga memberikan dirinya, untuk penyelamatan banyak orang atau semua umat di dunia.

Baca juga: Cara Praktis Bayar Tagihan Pegadaian di BRImo, Perhatikan Syarat-Syaratnya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved