ANAMBAS TERKINI

Asusila di Anambas Korbannya Anak Meningkat Atensi Cabjari Natuna di Tarempa

Perkara asusila di Anambas yang meningkat jadi perhatian Kacabjari Natuna di Tarmepa, Niky Junismero. Ia prihatin dengan kondisi itu.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Natuna di Tarempa, Niky Junismero di ruang kerjanya, Selasa (2/4/2024). Ia menyayangkan banyaknya perkara asusila di Anambas dimana anak di bawah umur korbannya. 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Natuna di Tarempa menyayangkan tingginya kasus persetubuhan anak di bawah umur di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kepala Cabjari Natuna di Tarempa, Niky Junismero mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

Termasuk juga dengan rendahnya kesadaran hukum masyarakat khususnya generasi muda.

Selama dua bulan bertugas di sana, statistik anak berhadapan dengan hukum baik pelaku dan korban cukup dominan dibanding kasus lainnya.

Statistik anak berhadapan dengan hukum itu, mayoritas kasus persetubuhan anak di bawah umur.

Dari total 18 kasus hingga April 2024 ini, baik pra penuntutan, proses pelimpahan hingga putusan persidangan tercatat ada 10 kasus persetubuhan.

"Sepuluh kasus persetubuhan itu, empat sudah inkraht atau putusan sidang. Sementara sisanya masih pra penuntutan dan proses pelimpahan," ucapnya, Selasa (2/4/2024).

Ia menyesalkan, dari data statistik penanganan perkara itu, lebih dari 50 persen kasus didominasi persetubuhan anak di bawah umur atau pencabulan.

Dari pemeriksaan tahap 2 pihaknya, didapati pemicu tingginya kasus persetubuhan di Anambas disebabkan oleh pergaulan bebas.

Kondisi itu juga didukung dengan mudahnya setiap orang mengakses film blue atau video porno saat ini.

"Modusnya bervariasi, cuma dominan itu dimulai dari jalin komunikasi via gadget lalu berlanjut pacaran dan berujung ke persetubuhan," jelasnya.

Baca juga: Kasus Asusila di Anambas, Jaksa Sebut Perkara Predator Anak Segera Sidang

Atas keprihatinannya itu, Niky mengajak pemerintah daerah dan stakeholder Anambas untuk memberi atensi dan kepedulian serius guna meminimalisir angka.

"Ini persoalan bersama dan kita harus bahu-membahu mencari solusinya. Banyak hal dapat kita lakukan dengan rutin kegiatan keagamaan, sosialisasi dan edukasi," sebutnya.

Termasuk kepada masyarakat khususnya orang tua, ia berharap agar lebih peka dan peduli mengawasi kegiatan anak sehari-hari.

"Mari para orang tua awasi anaknya dengan baik dan benar, kalau sudah malam jangan biarkan anak masih keluyuran di luar, cari dan ajak pulang. Begitu pun pergaulannya lebih diproteksi lagi dengan siapa dan dimana berkegiatan," pungkasnya. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved