Cerita Kapten KMP Sembilang dari Batam Angkut Pemudik Lebaran, 19 Kru Berbagi Tugas

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Matahari terbenam di ufuk barat saat Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Sembilang bersiap meninggalkan dermaga 2 Pelabuhan ASDP Telaga Punggur Batam Sabtu lalu.

Suasana hati para penumpang kapal terasa bercampur aduk; ada yang bersemangat akan bertemu keluarga, ada pula yang merasa sedih meninggalkan rumah. Namun, satu hal yang pasti, perjalanan mudik kali ini akan terasa berbeda.

Salah satu penumpang, Galih Ahmad (43) mengungkapkan, mudik pada 2024 ini terasa lebih nyaman dan asyik.

Sejak berangkat dari rumah di Kecamatan Sekupang hingga akhirnya kendaraannya masuk dek kapal berlangsung lancar.

"Gak perlu was-was bakal gak dapat naik, karena sesuai antrean dan gak menumpuk," katanya.

Ia ingat saat mudik 2 tahun lalu datang ke pelabuhan sejak pukul 11.00 WIB.

Namun hingga sore hari ia hampir tidak terangkut.

Karena tak mau terjadi seperti mudik sebelumnya, maka ia dan keluarganya memilih mudik sebelum sepekan lebaran.

Saat KMP Sembilang yang mereka naiki tiba di Kuala Tungkal esok harinya, Galih melanjutkan perjalanan mereka menuju Kerinci, kampung halaman.

KMP Sembilang diawaki oleh 19 kru dimana salah satu kaptennya bernama Asmadi.

Ia berbagi cerita perjalanannya bersama KMP Sembilang selama menjadi kapten.

"KMP Sembilang ini kalau tak salah namanya diambil dari nama ikan, orang sini sering cakap ikan sembilang, mungkin itu," ujarnya.

Baca juga: KMP Sembilang Masuk Lintasan Kuala Tungkal, Rute Dabo Ditunda Senin

Seperti kapal RoRo lainnya, KMP Sembilang juga cukup lapang.

Kapal memiliki tiga lantai yang dirancang untuk kenyamanan penumpang.

Pada lantai pertama untuk parkir kendaraan, lantai kedua sebagai ruang penumpang.

Kemudian pada lantai tiga, sebuah dek terbuka di mana penumpang dapat menikmati angin laut dan pemandangan selama pelayaran.

Apa saja dilakukan kru kapal selama perjalanan dari Telaga Punggur Batam ke Kuala Tungkal?

"Ya banyak ya, masing-masing ada tugas atau job, kita ada 19 kru, dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing bertanggung jawab pada pos tugas yang sudah ada," ungkapnya.

Untuk bagian mesin, bertugas mengecek mesin kapal.

"Dia tugas mengecek mesin, 4 jam sekali melapor, setiap setengah jam atau satu jam melakukan pengecekan, seperti oli, dan segala macam," beber Asmadi, Kapten Kapal KMP Sembilang.

Sebelum keberangkatan, mereka akan berkoordinasi dengan semu tim yang ada dalam kapal sebelum berangkat.

Kontrol atau patroli dilakukan selama setiap satu jam sekali sebelum kapal diberangkatkan maupun setelah kapal sudah beada di lautan menuju pelabuhan tujuan.

"Satu jam sekali kita kontrol atau patroli, pas jaga malam, apalagi saat penumpang banyak," katanya.

Pasca pandemi Covid-19, prosedur pengecekan kesehatan penumpang memang telah dihapus.

Baca juga: Kapal Roro Tujuan Batam Kuala Tungkal Sempat Rusak, ASDP Pastikan Ada Kompensasi

Namun jika ada penumpang yang sakit, pihak kapal tetap meminta surat kesehatan dari dokter.

Ini menunjukkan meski pandemi telah berlalu, kewaspadaan dan perhatian terhadap kesehatan tetap menjadi prioritas.

Dengan peningkatan jumlah pemudik tahun ini, ASDP Batam telah menambah satu kapal tujuan Kuala Tungkal untuk mengakomodasi lonjakan penumpang.

Puncak arus mudik di Pelabuhan Roro Batam Telaga Punggur diprediksi akan terjadi pada 8 April 2024.

Untuk memastikan kelancaran, telah didirikan posko terpadu yang akan melayani informasi bagi pemudik hingga 16 April 2024.(TribunBatam.id/Aminuddin)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News