Pilpres 2024

PDIP Trauma Dibohongi Gibran, Hasto Ragukan Rencana Pertemuan Jokowi dengan Megawati

Hasto kali ini ragu dengan ucapan Gibran tersebut hingga meminta para wartawan untuk menanyakannya kembali.

Editor: Khistian Tauqid
tribunnews.com
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai PDIP dan Gibran sama-sama ingin mendapatkan simpati publik dengan menjadi korban kezaliman 

TRIBUNBATAM.id - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meragukan ucapan calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Terutama ucapan Gibran yang berharap pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri jadi terlaksana setelah Pilpres 2024.

Bahkan, Gibran juga berencana untuk silaturahmi dengan Megawati di momen Lebaran 2024.

Baca juga: Sekjen PDIP Beri Syarat Jokowi Ketemu Megawati, Gibran Kasih Balasan Pedas: Silaturahmi Kok Dilarang

Kendati demikian, rencana Gibran dan Jokowi tersebut mendapatkan syarat dari Hasto yang meminta keduanya menemui anak ranting PDIP terlebih dahulu.

Gibran sempat membalas permintaan Hasto tersebut dengan membeberkan alasan ingin sowan ke rumah Megawati.

Hasto kali ini ragu dengan ucapan Gibran tersebut hingga meminta para wartawan untuk menanyakannya kembali.

Hal tersebut diungkapkan Hasto di markas Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

"Tolong ditanyakan (ke Gibran), itu benar enggak?" ucap Hasto.

Hasto menyebut PDIP trauma karena sudah beberapa kali dibohongi oleh ucapan Gibran.

Namun, Hasto tak mengumbar kebohongan dimaksud yang pernah dilakukan oleh Gibran kepada PDIP.

"Siapa tahu bohong. Kan kita sudah berapa kali dibohongin," singgung politikus asal Yogyakarta ini.

GIBRAN RAKABUMING RAKA - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendatangi kantor Bawaslu Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024). Putra Presiden Jokowi itu diminta klarifikasinya terkait bagi-bagi susu di cfd, Minggu (3/12). Sebelum memanggil Gibran, Bawaslu sudah memanggil 3 kader PAN. Dua di antaranya Pasha dan Uya Kuya.
GIBRAN RAKABUMING RAKA - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendatangi kantor Bawaslu Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024). Putra Presiden Jokowi itu diminta klarifikasinya terkait bagi-bagi susu di cfd, Minggu (3/12). Sebelum memanggil Gibran, Bawaslu sudah memanggil 3 kader PAN. Dua di antaranya Pasha dan Uya Kuya. (TribunBatam.id via Kompas.com/Tria Sutrisna)

Baca juga: PDIP Enggan Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Gibran dan Ketum Golkar Buka Suara

Sebagai informasi, Hasto pernah mengungkapkan kebohongan pernah dilakukan oleh Gibran mana kala berjanji tidak akan maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Janji itu, kata Hasto, disampaikan Gibran di hadapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Pada awal Agustus di dalam rapat konsolidasi seluruh kepala daerah, Ibu Megawati Soekarnoputri juga bertanya hal yang sama dan dijawab di hadapan seluruh kepala daerah bahwa Mas Gibran tidak akan maju," kata Hasto saat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta, Senin (1/4/2024).

"Karena ini penting, jawaban kader PDI Perjuangan dengan kejujuran ini sangat penting sebagai suatu instrumen pengambilan keputusan bagi PDI Perjuangan," lanjutnya.

Akan tetapi, lanjut Hasto, jawaban Gibran itu dianggap bohong karena akhirnya putra bungsu Presiden Jokowi itu resmi mendaftarkan sebagai cawapres pada akhir Oktober 2023.

Hasto menyatakan, kebohongan itu menjadi bagian dari strategi.

Hal itu ia sampaikan karena PDIP mendapatkan informasi bahwa pencalonan Gibran sudah diatur keluarga Jokowi jauh sebelum pendaftaran pasangan calon Pilpres 2024.

Sebelumnya, Gibran menyatakan, seharusnya silaturahmi diperbolehkan karena tujuannya baik.

Apalagi momentum lebaran.

"Silaturahmi kok dilarang. Silaturahmi untuk tujuan yang baik harusnya diperbolehkan. Kan masih dalam suasana lebaran," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/4/2024).

Hal itu dikatakannya menanggapi pernyataan Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Jokowi tidak bisa langsung bertemu Megawatidi momen Lebaran 2024.

Terkait komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Megawati soal jadwal pertemuannya itu, Gibran meminta menunggu perkembangan.

"Ya nanti tunggu aja update-nya," jelas dia.

Suami Selvi Ananda itu menilai warga dan kader PDIP akan senang jika Megawati memberikan izin kepada Jokowi untuk bertemu.

"Pasti warga, kader PDIP pasti sangat senang sekali kalau Bu Mega bisa memberikan izin untuk bertemu (Presiden Jokowi)," jelasnya.(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul "PDIP Ragukan Ucapan Gibran soal Wacana Pertemuan Megawati-Jokowi: Kita Sudah Berapa Kali Dibohongin"

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved