KEPRI TERKINI

Ansar Tanggapi Pemanfaatan Stockpile Bijih Bauksit Kepri, Masih Nyangkut di Kemenkeu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad sebut usulan terkait pemanfaatan stockpile bijih besi di Kepri masing nyangkut di Kemenkeu. Pihaknya akan terus dorong

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad tanggapi soal rencana pemanfaatan stockpile bijih bauksit di Kepri 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, usulan tentang pemanfaatan stockpile bijih bauksit di Provinsi Kepri masih belum ada titik terang dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI).

"Terkait hal itu masih menyangkut di Kementerian Keuangan," ucap Ansar, baru-baru ini.

Meskipun demikian, Ansar mengaku akan terus mendesak hal tersebut ke Pemerintah Pusat.

"Kita akan terus genjot," jelasnya singkat.

Baca juga: DPRD Kepri Dorong Pusat Beri Izin Daerah Manfaatkan Stockpile Bijih Bauksit

Sebelumnya diberitakan, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri mendorong Pemerintah Pusat memanfatkan sisa stockpile (tempat penimbunan sementara) bijih bauksit yang terbengkalai dari 2013 lalu di wilayah Provinsi Kepri.

Jika Sumber Daya Alam (SDA) yang sudah ada itu digunakan, diyakini bisa memberikan tambahan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kepri. Bahkan, bisa memberikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke Pemerintah Pusat.

"Jadi jika dimanfaatkan stockpile bijih bauksit di Kepri, bisa menguntungkan banyak pihak, khususnya Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, perusahaan, pemilik lahan, dan masyarakat sekitar," kata Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, Rabu (24/4/2024).

Ia melanjutkan, saat ini ada empat kabupaten/kota di Kepri yang memiliki stockpile bijih bauksit. Yakni di Kabupaten Bintan, Karimun, Lingga dan Kota Tanjungpinang.

Adapun estimasi stockpile bijih bauksit di Kepri seperti di Tanjungpinang ada sekitar 2.000.000 MT, Karimun 1.081.000 MT, Bintan ada 2.198.000 MT, dan Lingga berkisar 3.126.000 MT.

"Nah total lebih kurang 8 juta MT, dan data ini belum final. Masih banyak lagi dari perusahaan tambang yang belum lapor. Jika semua melapor kurang lebih bisa mencapai 11 juta MT di Provinsi Kepri," katanya.

Baca juga: Anak Petani Ubah Lahan Bekas Tambang Bauksit di Dompak Tanjungpinang Tumbuh Padi

Semestinya Pemerintah Pusat bisa memanfaatkan ini dengan mengizinkan Pemerintah Provinsi Kepri bekerja sama melalui BUMD Provinsi Kepri untuk mengeluarkannya.

Apalagi saat ini Provinsi Kepri sendiri kekurangan sumber pendapatan termasuk Pemerintah Pusat.

"Maka dengan dieksekusinya stockpile bijih bauksit, dan diberikan ke PT Smelter yang ada di PT BAI, bisa memberikan manfaat kepada Pemprov Kepri, dan Pemerintah Pusat. Apalagi saat ini PT BAI sendiri sedang kekurangan suplai bahan baku bauksit ke PT Smelter di sana," terangnya.

Wahyu menyebutkan, stockpile bijih bauksit ini bukan galian baru atau menambang lagi. Ini menggunakan stockpile bauksit yang menggunung untuk segera dieksekusi oleh pemerintah.

"Soalnya apabila dimanfaatkan, kalau satu ton dapat margine bersih dengan pemerintah pusat sekitar 5 dollar, sudah berapa triliun yang dihasilkan? Maka hal ini harus didorong," ungkapnya.

STOCKPILE BIJIH BAUKSIT - Salah satu lokasi stockpile bijih bauksit di Tanjung Moco, Dompak, Kota Tanjungpinang
STOCKPILE BIJIH BAUKSIT - Salah satu lokasi stockpile bijih bauksit di Tanjung Moco, Dompak, Kota Tanjungpinang (tribunbatam.id/Istimewa)
Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved