KEPRI

Struktur Ekonomi Kepri pada Triwulan I 2024 Masih Didominasi Industri Pengolahan dan Konstruksi

Sektor dengan pertumbuhan tertinggi Industri Pengolahan sebesar 1,65 persen dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial.

TRIBUNBATAM.id/DEWI HARYATI
Sektor konstruksi memberikan andil pertumbuhan tertinggi di Kepri. Foto ilustrasi. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau di triwulan I 2024 mengalami perlambatan jika dibandingkan triwulan yang sama tahun 2023.

Pertumbuhan pada triwulan I 2024 di Kepri sebesar 5,01 persen, sementara, triwulan I 2023 pertumbuhannya mencapai 6,51 persen.

Menurut data, pertumbuhan tertinggi secara tahunan pada triwulan I 2024, dicapai oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 25,50 persen, diikuti Konstruksi sebesar 13,89 persen, dan Jasa Lainnya sebesar 9,99 persen.

"Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan I 2024 secara year on year, konstruksi memberikan andil pertumbuhan tertinggi sebesar 2,53 persen," ungkap Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus.

Sektor dengan pertumbuhan tertinggi kemudian diikuti Industri Pengolahan sebesar 1,65 persen dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib memberikan andil 0,45 persen.

Jika dibandingkan dengan triwulan IV 2023, ekonomi Kepri cenderung mengalami kontraksi sebesar 2,79 persen.

Kategori yang mengalami kontraksi tertinggi adalah Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, Jaminan Sosial Wajib mengalami kontraksi sebesar 12,79 persen, disusul Kategori Jasa Lainnya yang mengalami kontraksi sebesar 9,06 persen. 

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Nasional Meningkat 5,11 Persen pada Triwulan I 2024

Sementara itu, andil konstruksi terbesar disumbangkan oleh kategori Konstruksi dengan andil kontraksi sebesar 1,79 persen, diikuti Kategori Pertambangan dan Penggalian dengan andil kontraksi sebesar 0,66 persen.

"Struktur ekonomi Kepri pada triwulan I 2024 masih didominasi oleh Industri Pengolahan (41,47 persen), Konstruksi (20,57 persen), dan Pertambangan dan Penggalian (9,78 persen)," tambah Darwis.

Secara nasional, wilayah Sumatera dan Jawa di triwulan I 2024 memang mengalami kontraksi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Wilayah Sumatera mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi mencapai 1,56 persen, tetapi tumbuh sebesar 4,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Januari - Maret 2023). (*)

(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

 

 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved