Penumpang Ferry Batam Jet 6 Meninggal Dalam Kapal, Mara Rambe Ungkap Kondisi Kakak

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Kepergian Ali Amsar Rambe, pria 39 tahun yang meninggal dunia dalam ferry Batam Jet 6 saat transit di Karimun masih menyisakan duka buat sang adik, Mara Ilman Rambe.

Mara yang mendampingi kakaknya sejak dari Pelabuhan Domestik Sekupang menuju Dumai dalam pelayaran itu.

Mereka rencananya akan pulang kampung di Batang Toru, Tapanuli Selatan untuk mendapat perawatan oleh keluarga.

Namun, ferry yang ditumpanginya harus transit dan korban dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di kampung halaman.

Saat itu, Ali Asmar telah di diagnosa oleh dokter Puskesmas Tanjung Riau Batam mengalami kecapean karena bekerja.

Ia memiliki riwayat sakit asam lambung yang membuatnya sering sesak dan sulit tidur dalam tiga minggu terakhir.

"Korban ini kemarin kecapekan bekerja dan ia punya penyakit asam lambung," ujar Ilman, Kamis (16/5/2024).

Sebelum meninggal dunia, Mara mengungkap jika ia sempat membawa kakaknya dua kali ke Puskesmas karena keluhan sakit yang dideritanya.

Terakhir tanggal 14 Mei kemarin saat ia mengeluhkan tak bisa tidur selama kurang lebih sepekan.

"Kondisinya ya seperti itu tapi masih bisa jalan. Jadi pihak keluarga sepakat untuk dibawa pulang untuk dirawat di sana," timpanya.

Semasa hidup, Ali Amsar Rambe bekerja di salah satu perusahaan galangan kapal yang ada di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologis Penumpang Ferry Batam Jet Meninggal saat Kapal di Karimun

Ia sempat tinggal sendirian sampai sang adik datang dan merawatnya.

Atas permintaan keluarga besar di Batang Toru dan Batam, jenazah Ali Amsar Rambe dimakamkan di Kabupaten Karimun.

"Hari ini keluarga akan datang ke Karimun, jadi di makamkan disini. Bersama keluarga Rambe," ujarnya. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News