ANAMBAS TERKINI

TPID Anambas Kepri Tinjau Pertanian Cabai, Beri Pendampingan untuk Tekan Inflasi

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah Anambas,  Yohanes Sawu mengatakan, peninjauan ini merupakan upaya pendampingan

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/ist
Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan serta Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan ini, tepatnya menyurvei tanaman pertanian cabai di lahan pertanian Rintis, Desa Tarempa Selatan, Senin (27/5/2024) 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan peninjauan tanaman hortikultura di lahan pertanian Rintis, Desa Tarempa Selatan, Senin (27/5/2024).

Peninjauan tim yang terdiri dari Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan serta Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan ini, tepatnya menyurvei tanaman pertanian cabai.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah Anambas,  Yohanes Sawu mengatakan, peninjauan ini merupakan upaya pendampingan dan dukungan terhadap pengembangan sektor pertanian.

Yang utamanya bertujuan untuk mengendalikan laju inflasi dan melambungnya harga bahan pokok serta pemenuhan ketersediaan bahan pokok khususnya tanaman hortikultura seperti cabai.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Anambas Besok Selasa, BMKG Ingatkan Potensi Karhutla dan Gelombang Laut

"Kegiatan ini sengaja kami pilih khusus tanaman hortikultura tanaman cabai yang mana itu termasuk kebutuhan folatil atau sering kali berubah drastis dengan langkah pemdampingan agar para petani cabai ini dapat membantu menyuplai kebutuhan pangan di Anambas khususnya Tarempa hingga ke pulau-pulau," ucapnya saat peninjauan tanaman cabai pertanian.

Ia menjelaskan, peninjauan sasaran tanaman hortikultura cabai ini merupakan satu dari berbagai langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas dalam upaya menekan inflasi daerah.

Menurutnya, sektor pertanian tanaman hortikultura atau tanaman cepat panen ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara gencar kepada masyarakat khususnya para petani.

Juga dukungan lewat program pengembangan lahan, bantuan alat dan bibit serta pupuk dari dinas terkait digalakkan dengan baik dan seintensif mungkin.

"Jika perlu di pulau-pulau dibuka lahan pertaniannya dan dibentuk kelompok tani agar sasaran stimulus mudah disalurkan dan hasil pertanian bisa lebih baik dan meningkat," terangnya.

Di sisi lain akuinya, pihaknya juga terus memonitor dan mengoptimalkan tersedianya angkutan moda transportasi laut pengangkut logistik kebutuhan pangan ke dalam daerah sebagai langkah penangan inflasi.

Baca juga: Harga Cabai Merah di Batam Naik di Harga Rp 75 Ribu per Kilogram

"Memang untuk saat ini kalau hanya mengandalkan dari dalam daerah belum mampu. Maka dengan lancarnya transportasi bahan-bahan pokok dari Natuna dan Tanjungpinang khususnya cabai ini bisa lah terbantu," tuturnya.

Sementara itu Edi selaku petani cabai menyebut, dilahan 1,5 hektar yang dikelolanya terdapat tanaman cabai rawit dan cabai merah sebanyak 10.000 batang.

Bila dalam kondisi cuaca baik, dalam dua kali siklus penanaman, tanaman cabai yang dihasilkan atau dipanen dapat mencapai 4 ton.

"Nah sekarang ini sudah mulai masuk masa panen dan ini kami distribusikan untuk wilayah Anambas," ujarnya.

Ia juga menuturkan, untuk harga jual cabai dari pihaknya ke pasar yakni cabai rawit kinia bertengger diharga Rp 75 ribu, cabai merah Rp 85 ribu dan cabai hijau Rp 50 ribu. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved