TANJUNGPINANG TERKINI

53 Warga Tanjungpinang Terserang DBD Sepanjang Januari hingga Mei 2024, Ini Imbauan Dinkes

Data Dinkes Tanjungpinang ada 53 kasus DBD sepanjang Januari hingga Mei 2024. Jumlah ini menurun jika dibanding periode sama tahun lalu

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
DBD - Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam bicara soal kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari Januari hingga Mei 2024 sebanyak 53 kasus.

Menurut Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam menuturkan, sebanyak 53 kasus di tahun 2024 ini mengalami penurunan di periode yang sama tahun 2023.

Pasalnya, kasus DBD di tahun 2023 pada periode Januari-Mei mencapai 61 kasus. Sedangkan kasus DBD di tahun 2024 pada periode yang sama hanya 53 kasus.

"Kalau kita cermati di tiga bulan belakangan ini di tahun 2024, kasus DBD cendrung meningkat," katanya, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Dinkes Kepri Klaim Jumlah Kasus Demam Berdarah Tahun Ini Turun

Lanjutnya, puluhan masyarakat yang terjangkit DBD itu sebagian besar masih anak-anak.

"Meskipun demikian, ada juga orang dewasa yang terjangkit DBD. Jadi tidak kepada anak-anak saja," terangnya.

Rustam juga menjelaskan, kasus DBD tidak terlepas dari terkena gigitan nyamuk demam berdarah. Makin padat populasi nyamuk di suatu wilayah, maka makin besar orang tergigit nyamuk.

"Peningkatan kasus DBD meningkat tidak terlepas lagi dari angka bebas jentik yang masih rendah, dan populasi nyamuk yang masih tinggi," ungkapnya.

Baca juga: Kasus DBD di Lingga Kepri Serang 35 Warga hingga April 2024

Sementara disinggung untuk pencegahannya, Rustam menambahkan, untuk pencegahan, pihaknya memastikan setiap keluarga melakukan pemantauan jentik di lingkungan masing-masing dengan gerakan 3M plus.

Seperti menutup penampungan air, membersihkan bak mandi, menguras bak mandi. Berikutnya masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang menimbulkan genangan air.

Masyarakat juga disarankan tidur menggunakan kelambu atau kawat kasah, pakai obat lotion anti nyamuk, mengurangi menempatkan pakaian dengan cara digantung.

"Tidak hanya itu, kalau bisa masyarakat menanam tanam yang dikenali mengusir nyamuk, seperti serai dan tanaman mengusir nyamuk lainnya," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved