Warga Tinjul Keluhkan Jembatan Rawan Ambruk, Kadis PUTR Lingga Kepri Prioritas Pembangunan 2025

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Keluhan warga Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terhadap jembatan di wilayah kini terjawab sudah.

Jembatan terbuat dari kayu itu merupakan satu-satunya akses ke Desa Tinjul, yang dinilai warga rawan ambruk dan membahayakan pengendara.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lingga, Novrizal mengungkapkan, bahwa pembangunan jembatan Desa Tinjul, akan menjadi prioritas utama pada 2025 mendatang.

Novrizal menjelaskan, bahwa meskipun Detailed Engineering Design (DED) jembatan tersebut sudah selesai, keterbatasan anggaran menyebabkan proyek ini harus ditunda hingga tahun depan.

“Pembangunan jembatan ini setidaknya memerlukan pagu anggaran yang lebih besar sekitar Rp 5 hingga 6 miliar rupiah,” ungkapnya, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Pelajar SMA di Singkep Barat Diajak Jauhi Narkoba, Polres Lingga Gelar Sosialisasi

Jembatan Desa Tinjul memiliki peran vital bagi mobilitas dan perekonomian warga setempat.

Penundaan proyek hingga tahun 2025 memang menjadi tantangan tersendiri.

Sebelumnya, warga Desa Tinjul sangat mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga, terkait Jembatan kayu berukuran kurang lebih 15 meter itu.

Baca juga: Singkep Barat Pertahankan Juara Umum di MTQH ke X, Bupati Lingga Ucapkan Selamat ke Para Pemenang

Dilihat dari tiang penyangga, jembatan tersebut berpotensi ambruk.

Warga setempat sangat khawartir dengan kondisi jembatan kayu yang setiap hari melintasi bus, untuk mengantar pelajar SMP dan SMA menuju sekolah.

Disamping itu, bus Damri juga melintasi jembatan tersebut untuk mengangkut para penumpang dari Desa Tinjul, Desa Langkap, Desa Bakong yang ada di wilayah kecamatan Singkep Barat ke Dabo Singkep.(Tribunbatam.id/Febriyuanda).

Baca berita lainnya di Google News