ANAMBAS TERKINI

Cegah Stunting di Anambas, Puskesmas Tarempa Sasar 7 Desa dan Kelurahan

Puskesmas bersama Kelurahan Tarempa bersinergi dalam gerakan serentak intervensi cegah stunting di Anambas Provinsi Kepri.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
STUNTING DI ANAMBAS - Puskesmas Tarempa berkolaborasi dengan Kelurahan Tarempa laksanakan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Mawar, Jumat (14/6/2024). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Gerakan intervensi serentak pencegahan stunting di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih terus berlanjut.

Upaya menekan angka stunting di Anambas ini dilakukan dengan kolaborasi lintas sektor dan lintas program khususnya dari masing-masing puskesmas dan desa.

Dihari terakhir gerakan intervensi serentak pencegahan stunting, masih dilaksanakan, salah satunya Puskesmas Tarempa, Kecamatan Siantan.

Gerakan intervensi serentak pencegahan stunting secara nasional yang berkolaborasi dengan Kelurahan Tarempa ini dilaksanakan di Posyandu Mawar, Jumat (14/6/2024).

Kepala Puskesmas Tarempa, Apriyanti menjelaskan, gerakan intervensi serentak pencegahan stunting ini dilaksanakan atas intruksi Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI.

Pasalnya stunting alias kekurangan gizi utama balita, tengah menjadi persoalan serius di Indonesia saat ini.

"Setiap bulan di masing-masing posyandu sebenarnya rutin kami laksanakan pengukuran dan layanan intervensi ini. Tapi karena ada arahan pusat secara nasional maka intervensi ini diperketat sampai tanggal 15 Juni 2024," ucapnya saat ditemui di Tarempa.

Yanti mengatakan, untuk gerakan intervensi serentak pencegahan stunting, Puskesmas Tarempa sudah mengintervensi seluruh posyandu yang masuk cakupan wilayahnya.

Adapun cakupan posyandu wilayah Tarempa seperti Desa Pesisir Timur, Desa Tarempa Timur, Desa Sri Tanjung, Desa Tarempa Barat Daya, Desa Tarempa Selatan, Desa Tarempa Barat, dan Kelurahan Tarempa.

"Nah ini yang terakhir kami laksanakan di Kelurahan Tarempa, setelah itu selesai sebagaimana ketentuan jadwal yang ditetapkan Kemenkes RI," terangnya.

Lanjut diterangkan Yanti, dalam gerakan intervensi pencegahan stunting ini, seluruh balita, ibu hamil serta calon pengantin (catin) diwajibkan hadir mengikuti pemeriksaan dan pengukuran.

Baca juga: Pembangunan Kawasan Loka Tarempa, Pemkab Anambas Siap Fasilitasi Relokasi Pedagang

"Biasanya kalau saat posyandu ada yang tak hadir, kami sweeping lansung ke rumah. Tapi dalam gerakan serentak ini tak boleh, mereak wajib hadi semuanya ke posyandu," tuturnya.

Disebutnya, untuk jumlah sasaran balita yang mendapat layanan gerakan intervensi di Puskesmas Tarempa ada sebanyak 229 balita.

"Dari Kementerian Kesehatan mengarahkan, semua balita yang datang ke posyandu harus diberi makanan tambahan sedangkan yang gizi buruk diberikan susu dan makanan tambahan," ungkapnya.

Tidak hanya itu, status kesehatan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tarempa tetap dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan.

"Kita sarankan ke dokter kandungan yang diintervensi serentak, jika ibu hamil yang dicek kesehatannya mengalami gizi kurang wajib diberikan susu dan vitamin penambah darah," ujarnya.

Baca juga: Babinsa Terbaik Dari Kepri, Bergumul dalam Penanganan Stunting

Sedangkan untuk program kesehatan Calon Pengantin, (catin) mereka wajib diberikan sertifikat layak kawin.

Hal itu bertujuan untuk memberikan konseling dan layanan pemeriksaan dan mendeteksi dini kesehatan reproduksi calon pengantin, sehingga setelah menikah mendapatkan keturunan yang sehat terbebas dari stunting. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved