Data Kasus DBD Natuna Terbaru, Direktur RSUD Sebut 34 Pasien Demam Berdarah Sembuh

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Natuna mengungkap data terbaru soal kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD.

Sebanyak 34 pasien (DBD) yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Natuna telah sembuh.

Direktur RSUD Kabupaten Natuna, Dr Ari Fajarudin menuturkan, bahwa untuk di RSUD sendiri dari bulan Januari hingga Mei pihaknya menangani sebanyak 34 pasien DBD dari warga Kecamatan Bunguran Timur dan warga Kecamatan Pulau Laut.

Dari jumlah itu ada beberapa pasien yang ditangani berisiko tinggi dengan mengalami warning sign, seperti kebocoran plasma, gejala sesak napas dan lainya.

"Tapi Alhamdulilah pasien yang kami tangani tidak ada yang sampai meninggal dunia, dan sudah sembuh serta pulang ke rumah masing-masing," katanya, Selasa (25/6/2024).

Rata-rata pasien DBD di Natuna yang ditangani paling banyak anak-anak dan sebagian orang dewasa.

Soalnya DBD ini tidak memandang usia.

Dari sejumlah kasus ini rata-rata ada yang sembuh sendiri dengan catatan daya tahan tubuh kuat, bisanya sembuh dalam seminggu.

Sedangkan pasien gejala warning sains harus dirawat khusus, dan jangan sampai terlambat penanganannya.

"Alhamdulilah tidak ada pasien DBD kita yang meninggal dunia," terangnya.

Ari Fajarudin juga menjelaskan, untuk pencegahan kasus DBD ini supaya tidak meningkat, masyarakat harus menerapkan 3 M Plus.

Baca juga: Puskesmas Ranai Natuna Kepri Tangani 6 Kasus Baru DBD di Bulan Juni 2024

Yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air yang dapat menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak.

Pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus adalah cara ampuh untuk memberantas DBD.

"Jadi untuk pelaksanaan foging yang dilakukan ditengah-tengah masyarakat tidak menjadi jaminan untuk penanganan utama DBD. Soalnya foging hanya bisa membunuh nyamuk yang dewasa, sedangkan yang masih telur tidak bisa," ungkapnya.

Ari Fajarudin menambahkan, terkait untuk penanganan dari RSUD Natuna tidak ada yang langsung terjun kelapangan memberikan sosialisasi penangan DBD.

"Tapi biasanya dari Puskesmas yang langsung turun melakukan sosialiasi untuk pencegahan DBD di wilayah masing-masing," tutupnya. (TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News