Natuna Terkini

BPBD Natuna Paparkan 83 Kasus Karhutla, Ajak Masyarakat Untuk Tidak Membakar Lahan

Hal itu disampaikan BPBD saat melaksanakan kegiatan sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) rawan bencana yang digelar di Gedung Pertemuan

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Istimewa
Suasana saat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan kegiatan sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) rawan bencana yang digelar di Gedung Pertemuan/Aula Desa Gunung Putri Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna.(Istimewa). 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna mencatat ada sebanyak 83 kasus Karhutla di Kabupaten Natuna sepanjang Januari hingga Juli 2024.

Hal itu disampaikan BPBD saat melaksanakan kegiatan sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) rawan bencana yang digelar di Gedung Pertemuan/Aula Desa Gunung Putri Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna, Selasa (16/7/2024) kemarin.

Disana pihak BPBD juga mengingatkan agar masyarakat untuk tidak sengaja membakar lahan ketika ingin membuka lahan.

"Tidak hanya itu, masyarakat kita minta untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, dan mematikan api jika selesai beraktivitas di hutan," terang Pejabat Fungsional Penata Penanggulanagan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Natuna, Syuparman saat memberikan materi.

Menurutnya, Karhutla termasuk jenis bencana Hidro meteorologi dimana terjadi akibat kekeringan.

Baca juga: Danlanud RSA Natuna Bacakan Amanat  Panglima TNI Dalam Menjaga Perbatasan

Di Kabupaten Natuna terdapat 83 kasus Karhutla sepanjang Januari hingga Juli 2024.

Kasus Karhutla di Kabupaten Natuna menjadi yang tertinggi dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepri.

"Maka dari itu diperlukan kesadaran masyarakat, agar tidak melakukan kegiatan yang berpotensi terjadinya Karhutla," jelasnya.

Ditempat yang sama Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Natuna,  Nurul Huda menuturkan, bahwa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana itu ada tiga tahap.

Pertama, tahap prabencana, terdiri dari pencegahan dan kesiapsiagaan, ini adalah rangkaian kegiatan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana baik melalui mitigasi secara struktural maupun non struktural dalam menghadapi, dan mengantisipasi bencana.

Baca juga: Danlanud RSA Natuna Bacakan Amanat  Panglima TNI Dalam Menjaga Perbatasan

Selanjutnya, tahapan tanggap darurat, kegiatan ini dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana seperti Kaji cepat dan tepat terhadap lokasi kejadian bencana, BPBD juga melakukan penetapan status keadaan darurat bencana penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana.

Berikutnya, tahapan pasca bencana, tahapan ini meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai melakukan pengkajian kebutuhan pasca bencana, BPBD bersama beberapa OPD yang terkait melalui tim pengkajian kebutuhan pasca bencana.

"Disini kami akan mengkaji lokasi bencana agar dinas terkait melakukan perbaikan dan pemulihan baik secara tempat tinggal pelayanan publik infrastruktur ekonomi sampai pemulihan trauma dari para korban bencana ataupun tujuannya agar dapat membangkitkan kembali peran serta masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris pelaksana BPBD Kabupaten Natuna, Ibu Erlina menuturkan, kegiatan yang digelar saat ini dalam rangka kegiatan sosialisasi komunikasi informasi, dan edukasi Rawan Bencana Kabupaten Natuna.

"BPBD merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang penanggulangan bencana yang terjadi di Daerah," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved