Dugaan Penganiayaan di Bintan Hingga Santriwati 14 Tahun Trauma, Keluarga Mohon Doa

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Seorang santriwati pondok pesantren di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Tanjunguban.

Santriwati berumur 14 tahun itu mengalami trauma karena diduga mendapat penganiayaan oleh oknum gurunya.

Insiden itu terjadi pada hari Minggu bulan Juli 2024.

Kapolsek Gunung Kijang, Iptu Jul Ilham melalui Kanit Reskrim, Ipda Mahardika saat dikonfirmasi tidak menampik hal itu.

"Iya benar kejadiannya belum lama ini. Korban dibawa ke RSJKO untuk mendapat penanganan hingga saat ini," kata Mahardika, Rabu (17/7/2024) malam.

Keluarga santriwati, perwakilan ponpes dan DP3AKB Bintan sudah berkoordinasi untuk sama-sama menangani korban yang kini mengalami trauma.

"Keluarga korban pun belum membuat laporan ke polisi," katanya.

Dirinya juga belum mengetahui secara pasti kronologisnya.

Ini karena santriwati itu belum bisa dimintai keterangan.

"Korban tadi pagi di bawa ke RSJKO lagi. Langkah ini dilakukan untuk antisipasi takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Berdasarkan kesaksian keluarga, kondisi psikis remaja putri itu tidak stabil beberapa hari terakhir.

Baca juga: Korban Penganiayaan di Batam Datangi Polresta Barelang, Masih Tersenyum Meski Terluka

Keluarga korban kini was-was takutnya lepas pengawasan.

Sehingga bersama, pihak ponpes dan dinas terkait masih fokus untuk penyembuhan sang anak terlebih dahulu.

"Kami belum pikir hal lain, selain fokus kesembuhan anak kami. Mohon doa untuk kesembuhan anak kami, ya," ucap pihak keluarga tanpa menyebutkan identitasnya. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News