PEMBUNUHAN WINA

Rencana Menikahi Wina Kandas, Edward Saksikan Rekonstruksi Pembunuhan Kekasihnya

Edward, kekasih Wina saksikan rekonstruksi pembunuhan oleh Zul Bahri di Ruko Sayur, Pasar Sagulung. Edward dan Wina punya rencana untuk menikah

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Ucik Suwaibah
Edward (berkaos hitam) saat menunggu di pintu Ruko Sayur Blok E no 11, Pasar Sagulung, Sagulung Kota, Batam, tempat rekonstruksi pembunuhan kekasihnya Wina dibuka petugas, Jumat (2/8/2024) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Di tengah rekonstruksi pembunuhan Wina di Batam, Jumat (2/8/2024), seorang laki-laki berdiri di antara kerumunan yang penuh dengan petugas kepolisian dan para saksi.

Ia menyaksikan rekonstruksi pembunuhan Wina, yang membuat hatinya terasa seperti terhimpit ribuan beban.

Laki-laki itu Edward, kekasih Nelwina Tanjung (22), korban pembunuhan di Batam oleh rekan kerjanya sendiri Zul Bahri (26).

Sejak pukul 07.30 WIB, laki-laki yang mengenakan kaos hitam tersebut sudah menunggu di depan Ruko Sayur Blok E no 11, Pasar Sagulung, Sagulung Kota, Sagulung, Batam untuk menyaksikan jalannya rekonstruksi.

Baca juga: Warga Batam Teriaki Tersangka Pembunuh Wina saat Rekonstruksi

Tak banyak yang ia katakan. Hanya saja saat memperhatikan reka adegan yang diperagakan, perasaan sedih terpancar dari sudut matanya.

Setiap gerakan yang diperagakan oleh Zul Bahri, pelaku pembunuhan kekasihnya, membuat luka di hatinya semakin menganga.

Ia melihat dengan mata berkaca-kaca, membayangkan detik-detik mengerikan yang dialami kekasihnya sebelum meninggal dunia.

Bagaimana Zul Bahri dengan dingin dan tanpa belas kasihan mengakhiri hidup orang yang paling ia cintai.

Ketika tersangka memperagakan bagaimana dia menyerang kekasihnya itu, rasa marah dan sakit hati yang mendalam kembali membuncah.

"Hukumannya harus setimpal," lirih Edward kala melihat rekonstruksi.

Baca juga: Breaking News, Rekonstruksi Pembunuhan Wina di Batam, Polisi Hadirkan Zul Bahri

Berdiri dengan menyenderkan badan ke tembok sebelah kamar Wina, menahan diri agar tidak berteriak atau meluapkan emosinya di tempat itu.

Satu-satunya hal yang membuatnya tetap bersikap tegar adalah tekad untuk memastikan keadilan bagi kekasihnya yang telah pergi.

Setiap kali Zul Bahri menjelaskan tindakannya, dia merasa seolah-olah reka ulang tersebut tidak ada beban di hati pelaku, bahkan ia menjelaskan tanpa adanya penyesalan.

"Sampai sekarang masih enggak percaya, kalau Wina udah enggak ada. Kok bisa dia sekeji itu sama almarhumah," kata Edward dengan mata berkaca-kaca kala melihat rekonstruksi dari kejauhan.

Saat ditanya Tribun Batam, ia berharap hukuman maksimal bisa dijatuhkan kepada pelaku.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved