NATUNA TERKINI

Data Kasus Kekerasan Perempuan di Natuna 2024, UPTD PPA Beri Pendampingan Korban

UPTD PPA Natuna catat ada enam kasus kekerasan perempuan terjadi dari Januari hingga Juli 2024. Terkait kasus ini, PPA beri pendampingan ke korban

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Kepala UPTD PPA Kabupaten Natuna, Melda Irawati bicara soal kasus kekerasan terhadap perempuan di Natuna sepanjang 2024 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan, dan Anak (PPA) Kabupaten Natuna mencatat, ada enam kasus kekerasan pada perempuan dari Januari hingga Juli 2024.

Kepala UPTD PPA Kabupaten Natuna, Melda Irawati menuturkan, dari enam kasus kekerasan pada perempuan ini bentuknya macam-macam.

"Salah satunya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), fisik, dan penelantaran," katanya, Selasa (6/8/2024).

Terkait kasus ini, pihaknya juga melakukan pendampingan kepada korban mulai dari awal kasus dilaporkan hingga selesai di persidangan.

Baca juga: UPTD PPA Natuna Tangani 33 Kasus Kekerasan Anak di 2024, Ini Upaya yang Dilakukan

"Kita ini memberikan pendampingan mulai dari psikologis, hukum, dan penjangkauan ke rumah korban," Melda.

Ia menuturkan, dalam rangka pemberian pendampingan, pihaknya bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

"Sebab biasanya ada laporan yang diterima oleh pihak kepolisian, dan UPTD PPA diminta untuk mendampingi," terangnya.

Melda menjelaskan, dari pengalaman pendampingan yang dilakukan pihaknya, rata-rata perempuan korban kekerasan memang mengalami trauma.

Maka dari itu, meskipun proses hukum selesai sampai sidang di Pengadilan, pihaknya tetap melakukan home visit ke rumah perempuan yang menjadi korban kekerasan.

"Kita akan melihat bagaimana korban menjalani hari-harinya. Apakah secara normal atau tidak. Inilah yang kita lakukan meski kasusnya selesai kita tangani," ungkapnya.

Baca juga: Pemko Tanjungpinang Siap Bantu Konseling Kekerasan Perempuan dan Anak Pakai APBD

Melda menambahkan, sejauh ini perempuan-perempuan yang menjadi korban kekerasan sudah dalam kondisi baik.

"Dari psikologi, kita selalu memberikan konseling, edukasi, nasehat-nasehat yang sifatnya membangun. Sehingga perempuan yang menjadi korban kekerasan bisa kembali lebih membaik," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved