FEATURE
Atlet Layar Kepri Sabet Emas di PON 2024, Keisha Niat Berangkatkan Orang Tuanya Umrah
Kepulangan atlet layar Kepri di PON XXI Aceh-Sumut 2024 Keisha Okta Fira disambut hangat keluarganya. Keisha raih medali emas pada ajang 4 tahunan itu
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sorak sorai dan tepuk tangan meriah terdengar di pintu kedatangan domestik Bandara Hang Nadim Batam, Jumat (20/9/2024) sore.
Di antara keramaian itu, seorang gadis terlihat melangkah keluar dari pintu kedatangan, mengenakan jaket olahraga berwarna kuning hijau kebanggaannya. Di lehernya menggantung medali emas yang berkilau.
Gadis itu adalah Keisha Okta Fira (13). Senyum kemenangan tampak merekah saat sorot matanya mengarah ke tiga orang yang tak lain adalah keluarganya.
Ibu, ayah, dan abangnya telah menunggu si bungsu kembali ke tanah kelahirannya di Batam.
Baca juga: Atlet Layar Kepri Keisha Okta Fira, Raih Emas di Kelas Optimist Putri PON XXI Aceh-Sumut
Terlihat pelukan hangat dari kedua orang tuanya yang sedari tadi menunggu dengan mata berkaca-kaca di antara kerumunan.
Gadis yang akrab disapa Caca itu merupakan atlet layar muda asal Batam yang baru saja kembali dari ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Gadis yang masih duduk di kelas 2 SMP ini menambah prestasi gemilang untuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di kejuaraan bergengsi 4 tahunan itu.

Kini, medali emas yang menggantung di lehernya bukanlah sekadar simbol kemenangan.
Bagi Caca, medali itu adalah tiket untuk mewujudkan impian terbesarnya, yakni memberangkatkan kedua orangtuanya untuk menunaikan ibadah umrah.
"Alhamdulillah, emas ini merupakan doa dan support mamak, bapak, dan abang untuk Caca. Kalau dapat bonus, insya Allah mau berangkatin mamak, bapak, keluarga umrah," ungkap Caca.
Baca juga: 5 Atlet Layar Batam Melaju ke PON Aceh-Sumut, Ini Pesan Ketua KONI Kepri
Siswa SMP Negeri 8 Batam ini menceritakan bagaimana ia mulai jatuh cinta pada olahraga layar sejak kelas 6 SD. Semua itu berawal saat Caca melihat kakak sepupunya berlatih.
"Kelas 6 SD lihat kakak sepupu latihan. Jadi termotivasi dari situ. Tambah termotivasi sama prestasinya Bang Aconk (Ahmad Zainuddin), idola saya dia," kata Caca bersemangat.
Kala itu ia memutuskan untuk mencoba, dan sejak itu tak ada jalan kembali. Sejak hari pertama ia berlayar, ia tahu layar adalah jalur yang ingin ia tekuni.
Gadis bungsu dari pasangan Junaida dan Lukman ini mengaku jalan menuju puncak tidaklah mudah.
Selama 2 tahun ia berlatih intensif dan menghabiskan waktunya 4 hingga 5 jam sehari untuk bergelut dengan layar dan air laut.
"Latihannya ya memang seperti itu 4-5 jam sehari, tapi saya tahu setiap perjuangan akan terbayar. Saya ingin membuat orang tua bangga," ungkapnya.
Caca mengakui, orang tuanya menjadi motivasi terbesar dalam hidupnya, selalu memberikan dukungan moral dan materiil, meskipun kadang harus menghadapi banyak keterbatasan.
Perjuangan keras Caca membuahkan hasil, ketika ia berhasil menyabet medali emas di ajang nasional.
Bagi sang atlet, kemenangan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan baru.
Baca juga: Atlet Layar Citramas Group Batam Raih Lima Medali di Malaysia Jelang Pra PON 2023
"Ini first time ikut PON, next mau coba main double. Kalau ke depannya pengen lagi main di PON NTT NTB," kata Caca.
Dengan medali emas di tangan dan mimpi untuk memberangkatkan orangtua ke Tanah Suci, ia kini fokus pada langkah-langkah selanjutnya di kariernya.
Namun, satu hal yang pasti, di setiap langkah yang diambilnya, ia akan selalu membawa semangat orang tuanya dalam hatinya.
Masih di lokasi yang sama, mengenakan tunik putih, Ibunda Caca, Junaida, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya atas prestasi gemilang yang diraih putri keduanya itu dalam cabang olahraga layar.
Medali emas yang berhasil dibawa pulang oleh Caca dari kejuaraan di Sumatera Utara menjadi pencapaian luar biasa yang tidak pernah ia sangka sebelumnya.
Selama ini ia hanya bisa berdoa dari kejauhan. Saat mendengar Caca memperoleh emas, ia mengaku prestasi ini terasa seperti mimpi yang kini telah terwujud.
"Rasanya seperti mimpi, saya tak pernah menyangka Caca akan membawa pulang medali emas. Tapi ini bukti bahwa kerja keras dan doa tak pernah sia-sia," ungkap Junaida penuh haru.
Meski tidak dapat menyaksikan langsung aksi anaknya di medan pertandingan, Junaida tetap setia mengirimkan doa dan harapan kepada Sang Pencipta.
"Saya hanya bisa berdoa agar Caca selalu diberikan keselamatan, kesehatan, dan tentunya hasil terbaik. Alhamdulillah, doanya dikabulkan," katanya.
Dengan pencapaian ini, Junaida berharap Caca semakin termotivasi untuk terus berkembang dalam mengejar impian-impian besarnya.
Baca juga: Haru Penyambutan Atlet PON XXI Aceh-Sumut saat Tiba di Bandara Hang Nadim Batam
Sebagai keluarga, Junaida menegaskan bahwa mereka akan selalu mendukung penuh langkah-langkah Caca di masa depan.
"Kami, keluarga, akan selalu mendoakan dan memberikan dukungan sepenuhnya untuk masa depan Caca. Semoga dia terus sukses dan menjadi kebanggaan kita semua," kata Junaida.
Sebagai orang tua, hatinya dipenuhi rasa syukur dan haru atas pencapaian sang anak. Bahkan sang anak memiliki keinginan mulia memberangkatkan kedua orang tuanya umrah. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
atlet layar Kepri
PON 2024
PON XXI Aceh-Sumut
Keisha Okta Fira
Batam
Bandara Hang Nadim
SMPN 8 Batam
Feature
Di Tengah Tren Kekinian, Griya Jamu Batam Rintisan Ayna Bertahan dengan Ramuan Tradisional |
![]() |
---|
Kampung Tua Bakau Serip, Nasib Si Sabuk Hijau di Ujung Nongsa yang Sunyi |
![]() |
---|
Cerita Petugas Damkar Bintan, Disambut Warga Bak Pahlawan Setelah Respons Cepat Kebakaran |
![]() |
---|
Sekolah di Anambas Raup Cuan dari Pisang Usai Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Produktif |
![]() |
---|
Sosok Idrus M Tahar, Sastrawan yang Kini Diabadikan Jadi Nama Perpustakaan Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.