Lingga Terkini
Menilik Gunung Bidai di Lingga, Simbol Erat Orang Melayu Sekanak
Gunung Bidai di Lingga punya kaitan erat dengan orang Melayu Sekanak, baik secara budaya maupun spiritualitas.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Gunung Bidai tampak menjulang 549 meter di atas permukaan laut di Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Meski hanya tampak seperti bukit yang dipenuhi hutan, namun Gunung Bidai dianggap punya nilai budaya dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat Melayu Sekanak.
Sebagai informasi, orang Melayu Sekanak adalah masyarakat yang mendiami daerah pesisir di sekitar Teluk Sekanak dan pulau-pulau kecil yang kini berada di Kabupaten Lingga.
Sebagai kelompok yang secara historis terikat dengan daratan.
Mereka hidup dari kekayaan alam pesisir, terutama dalam bidang pertanian dan perikanan.
Kehidupan mereka dipusatkan pada desa-desa pesisir yang menjadi fondasi bagi keberlangsungan budaya Melayu tradisional.
Budaya orang Melayu Sekanak sangat dipengaruhi oleh adat istiadat Melayu.
Baca juga: 25 Peserta Ikuti Workshop Pewara Pernikahan Adat Melayu di Gedung LAM Kepri
Dengan bahasa Melayu Sekanak sebagai salah satu identitas linguistik yang memperkuat ikatan mereka dengan leluhur.
Dalam perkembangan masyarakat, bagi mereka Gunung Bidai tidak hanya sekedar bentuk geografi.
Tetapi juga memiliki peran sentral dalam kehidupan spiritual dan budaya mereka.
Salah seorang narasumber yang ditemui Tribunbatam.id, Nurhade atau dikenal dengan sapaan akrab Adhe Bakong, telah menelusuri jejak cerita tentang gunung ini.
Pria yang juga berdarah Melayu Sekanak ini menjelaskan bahwa Gunung Bidai dianggap sebagai tempat yang sakral, dihuni oleh roh-roh leluhur dan kekuatan magis.
Cerita lisan dan mitos lokal menggambarkan, Gunung Bidai sebagai pusat spiritual yang memiliki energi kuat.
Baca juga: Tradisi Perkawinan Melayu Lingga Semarakan P5 di SMAN 2 Singkep, Ada Juga Makanan Daerah
"Masyarakat Sekanak percaya bahwa gunung ini adalah tempat tinggal para penjaga alam dan roh leluhur yang harus dihormati," kata Adhe Bakong kepada Tribunbatam.id, Selasa (24/9/2024).
Ia menjelaskan, upacara adat dan ritual sering dilakukan di sekitar gunung sebagai bentuk penghormatan dan permohonan keselamatan.
37 Pelajar SMAN 1 Kepulauan Posek Lingga Dapat Binaan Mental dan Wawasan Kebangsaan |
![]() |
---|
Lampu Penerangan Jalan Singkep Selatan di Lingga Minim, Warga: Bisa Membahayakan Pengendara |
![]() |
---|
Pasar Pangan Murah Kembali Hadir di Lingga, Segini Harga Sembako |
![]() |
---|
Akhirnya Kadishub Lingga Ungkap Penyebab Truk Terguling di MB Roro Jagoh, Ternyata Over Kapasitas |
![]() |
---|
Menuju Laut, Warga Sungai Buluh Lingga Berebut Tangkapan Ikan Ikuti Lomba Mancing Semarak HUT RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.