Miliki 120 Tempat Wisata, Kunjungan Wisman ke Natuna Masih Belum Signifikan
Pemkab melalui Disparekraf Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata untuk menaikkan kunjungan wisman
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata.
Terutamanya, dalam hal kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke wilayah perbatasan dengan sejuta keindahan itu.
Kepala Disparekraf Natuna, Hardinansyah menuturkan, kunjungan wisman ke wilayah Natuna terbilang belum signifikan.
"Pasalnya, salah satu faktor utama di Natuna ini adalah akses yang masih terbatas, dan untuk berkunjung wisatawan masih berpikir untuk merogoh kocek. Sebab harga tiket cukup tinggi," ujarnya kepada Tribunbatam.id, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Natuna Geopark Ride 2024, Lanud Raden Sadjad Turunkan 60 Anggota Sukseskan Event

Menurutnya, pariwisata idealnya harus memenuhi tiga unsur, yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.
"Atraksi itu daya tarik wisatawan, kita punya potensi wisata yang begitu besar, ada 120 tempat wisata yang bisa dikunjungi, 84 persennya adalah wisata bahari," ucapnya.
Amenitas berupa fasilitas yang tersedia di tujuan wisata seperti hotel maupun restoran.
Sedangkan, aksesibilitas merupakan kemudahan akses menuju destinasi wisata, yang masih menjadi momok di sektor pariwisata Natuna.

Meski demikian, sejumlah upaya pun gencar dilakukan Disparekraf untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke Natuna.
Hardi juga menyebut, Disparekraf Natuna gencar melakukan promosi pariwisata, baik melalui media sosial dan melakukan kerja sama kepada stakeholder.
"Untuk promosi saya menilai sudah sangat baik, bahkan potensi wisata di Natuna ini sudah banyak dikenal hinga mancanegara, dan kita peringkat kedua setelah Batam," katanya.
Selain itu, pihaknya telah menggelar beberapa event-event besar guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal, nasional, hingga mancanegara di Natuna.
Meliputi event Geopark Natuna Marathon, Natuna Geopark Ride, West Indonesia Yacht Rally yang diikuti hingga wisatawan nasional.
Selain itu, Parade Jetsky yang diikuti wisatawan mancanegara dari Sematan Kuching Malaysia.
Baca juga: Batu Sindu Destinasi Wisata Natuna Magnet Pariwisata Kepri
"Sementara kegiatan wisata lokal terdapat Festival Dendang Piwang, Seni Ekraf, Lomba Kebudayaan seperti fasion show, anyaman tikar, buat emping, dan permainan rakyat gasing," jelasnya.
Hardi menambahkan event itu akan digelar secara berkelanjutan, menimbang sangat efektif menunjang pariwisata Natuna.
"Dari wisatawan yang sudah berkunjung, semuanya mengakui keindahan alam Natuna. Menurut mereka terbayarkan dengan harga tiket yang tinggi," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kabupaten Natuna ditetapkan sebagai Gepoark Indonesia pada 29 November 2018.
Dengan memiliki delapan geosite, di antaranya Tanjung Datuk, Gua Kamak, Gunung Ranai, Senubing, Pulau Senoa, Batu Kasah, Pulau Akar, dan Pulau Setanau.
(TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Keberadaan Suhardiman Masih Misterius, Pencarian Nelayan Hilang Laut Kerdau Natuna Dihentikan |
![]() |
---|
Ribuan Warga Meriahkan Tradisi Pawai Maulid di Serasan, Telur Bunga Rampai di Arak Keliling Kampung |
![]() |
---|
Harga Emas di Natuna Hari ini Alami Kenaikan, Emas 24 Karat Tembus Rp1.950.000 per Gram |
![]() |
---|
Peringati Maulid Nabi di Masjid Agung Natuna, Wabup Jarmin : Rasulullah Suri Tauladan |
![]() |
---|
Ketua DPRD Natuna Apresiasi Mahasiswa, Pilih Sampaikan Aspirasi Lewat Audiensi, Janji Kawal Tuntutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.