Musim Hujan Buat Petani Semangka di Lingga Gagal Panen, Hasil Kebun Dijual Murah

Musim hujan membuat kebun semangka milik Johari di Desa Persing, Kabupaten Lingga, Kepri, gagal panen. Hasil kebun dijual murah di bawah harga pasar

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Musim Hujan Buat Petani Semangka di Lingga Gagal Panen, Hasil Kebun Dijual Murah - PANEN-SEMANGKA-LINGGA.jpg
Tribun/Febriyuanda
GAGAL PANEN - Johari (69) saat melakukan panen semangka di kebunnya di Desa Persing, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Rabu (16/10/2024). Johari mengakui gagal panen karena musim hujan.
Musim Hujan Buat Petani Semangka di Lingga Gagal Panen, Hasil Kebun Dijual Murah - PANEN-SEMANGKA-LINGGA-2024.jpg
Tribun/Febriyuanda
GAGAL PANEN - Johari (69) saat memilih buah semangka di kebunnya di Desa Persing, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Rabu (16/10/2024). Dia mengakui gagal panen karena musim hujan.

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Musim hujan yang terjadi di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membuat kebun di Desa Persing, Kecamatan Singkep Pesisir, tak tumbuh maksimal.

Hal itu diungkapkan pemilik kebun, Johari (69) saat ditemui Tribunbatam.id di pondok lahannya, Rabu (16/10/2024).

Pria lanjut usia (lansia) tersebut tampak membawa beberapa hasil panennya, untuk dijajakan tepat di depan kebunnya, Desa Persing.

Johari menuturkan, dalam tahun ini, sudah dua kali dilakukan penanaman semangka.

Baca juga: Kelompok Tani Desa Sungai Buluh Lingga Panen Semangka, Laris Manis Dibeli Warga

Berbeda pada April sebelumnya, dengan hasil panen bisa mencapai tiga ton, Johari mengungkap, untuk penanaman kedua ini dirinya gagal panen.

"Karena terlalu sering hujan, jadi tanahnya lembab, jadi batang dia pun ikut rusak," ungkap Johari, saat duduk di pondok kebunnya.

"Mungkin bisa dibilang 50 persen berhasil dan 50 persen gagal," imbuhnya.

Johari memprediksi, jika panen tersebut berhasil, bobot panen keseluruhan bisa mencapai dua ton.

"Ini sudah satu Minggu dilakukan panen, mungkin tidak sampai satu ton panen," sebutnya.

Ia menerangkan, biasanya jika berhasil panen, satu buah semangka paling besar bisa mencapai berat 8 hingga 9 kilogram.

"Karena gagal panen ini, paling besar mencapai 4 kilogram satu buahnya," ucap Johari.

Tak hanya bobot per buah, Johari mengatakan, hal itu juga berpengaruh terhadap rasa semangka yang kurang manis dibanding panen yang berhasil.

"Karena pohonnya tak sehat, jadi berpengaruh, rasanya kurang (manis-red)," ujarnya.

Baca juga: Kisah Sukses Warga Lingga Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah dari Semangka

Meski gagal panen, hasil kebun yang dia kelola bersama rekannya, Sularso (66) ini, dijual murah jauh di bawah harga pasaran di Lingga.

Pada harga pasaran, buah semangka dijual Rp 14 hingga Rp15 ribu per kilogram.

"Kami jual Rp10 ribu per kilo. Alhamdulillah lumayan laris, kalau semangka Insya Allah ada saja yang beli, kadang untuk acara kenduri warga," tambahnya.

Tak berhenti di sini, usai menanam semangka, dirinya akan melanjutkan untuk menanam jagung untuk kebutuhan akhir tahun. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)


Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved