NATUNA TERKINI
Pedagang Pasar Lama Ranai Natuna Mengeluh Sekarang Sepi Pengunjung, Padahal Dulu Ramai
Pedagang pakaian di Pasar Lama Ranai, Natuna, mengeluhkan sepinya pembeli yang dirasakan beberapa tahun terakhir, padahal dulu ramai
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Mairi Nandarson
Laporan Wartawan Tribun Batam, Birri Fikrudin
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Pasar pakaian di kawasan Pasar Lama, Jalan Datuk Kaya Wan Moh Rasyid, Ranai Kota, Kabupaten Natuna, dulu ramai karena menjadi pusat belanja masyarakat, namun kini perlahan mulai ditinggalkan.
Bahkan ruang gerak yang mestinya dipadati lalu lalang pengunjung, terutama menjelang hari-hari besar, kini menjadi lenggang.
Pasalnya, mobilitas masyarakat untuk masuk kawasan itu berkurang signifikan, semenjak Pasar sayur dan ikan direlokasi ke Pasar Moderen Ranai.
Kondisi ini tampak jelas lantaran banyak kios yang tutup dan aktivitas jual beli semakin berkurang.
Selain itu, lemahnya daya beli masyarakat juga sedikit banyak dipengaruhi pergeseran perilaku konsumen yang lebih memilih berbelanja online.
“Saya kira-kira sudah belasan tahun berdagang di sini."
Baca juga: Basarnas bersama BPBD Natuna Gelar Latihan Gabungan, Waspada Bencana Alam
"Saat ini pasar tidak seramai dulu, sekarang pasar sepi, yang masuk jalan sini aja bisa dihitung,” ujar Desi (29) seorang pedagang pakaian kepada tribunbatam.id Rabu (16/10/2024).
Menurut dia, kondisi itu mulai dirasakan sejak wabah covid 19 melanda beberapa waktu lalu, dan ditambah pemindahan pasar lama ke pasar baru yang berlokasi di Jalan Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng, Ranai, Kecamatan Bunguran Timur.
"Karena dulu masyarakat yang masuk ke wilayah sini sekalian mau belanja ikan dan sayuran, karena sudah dipindah jadi sangat berpengaruh ke kita," katanya.
Saat ini ia mengaku pembelinya didominasi para langganannya dan masyarakat yang datang dari kecamatan wilayah pulau-pulau.
"Bahkan menjelang hari raya pun agak kurang juga, mungkin ya belanja online juga berpengaruh besar sih” sambungnya.
Desi beranggapan dengan merebaknya toko-toko online, persaingan yang dihadapi para pedagang tradisional tidak lagi sekadar antar sesama toko, namun harus bersaing dengan raksasa e-commerce.
Baca juga: Natuna Lakukan Pembinaan Buat Komunitas Pengelola Geosite Untuk Kembangkan Geoprak
"Beberapa teman kita pedagang disini juga sudah banyak yang tutup dan balik kampung, karena tidak bisa bertahan dengan kondisi sekarang," ucapnya.
Desi juga berharap ada perubahan ekonomi yang mungkin terjadi setelah pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Tangga dan Lantai Panggung Astaka di Sedanau Natuna Ambruk Parah, Camat: Bangunan Sudah Rapuh |
![]() |
---|
Hujan Deras Picu Banjir Genangan di Ranai Natuna, BPBD : Enam Titik Terpantau Terdampak |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat Melanda Kota Apung Sedanau di Natuna, Sejumlah Bangunan Ludes Dilalap Api |
![]() |
---|
Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem, Pemkab Natuna Keluarkan Surat Edaran Kesiapsiagaan Bencana |
![]() |
---|
Keberadaan Suhardiman Masih Misterius, Pencarian Nelayan Hilang Laut Kerdau Natuna Dihentikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.