Pembunuhan Robiatul Adawiyah

Cerita Adi Nugroho Usai Bunuh Robiatul, Kenal Lewat Aplikasi Kencan Lalu Komitmen Berpacaran

Ternyata hubungan mereka dimulai dari Apliksi kencan. Setelah beberapa kali bertemu mereka akhirnya berniat untuk berpacaran.

Editor: Eko Setiawan
Iwan Arifianto
Tersangka pembunuhan Robiatul Adawiyah dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup. 

TRIBUNBATAM.id, SEMARANG - Sempat menjalin hubungan asmara karena saling mencintai, siapa yang menyangka pertemuan Muhammad Adi Nugroho (28) dan Robiatul Adawiyah (28) berawal dari Aplikasi.

Hal ini terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap Adi Nugroho setelah ditangkap Polisi.

Adi Nugroho menjadi tersangka tunggal dalam pembunuhan sang ekkasih Robiatul Adawiyah. Pembunuhan sadis tersebut dilakukan pelaku karena dirinya merasa dendam dan kesal dengan Korban.

Muhammad Adhi Nugroho (28), mengaku pertama kali berkenalan dengan korban melalui sebuah aplikasi kencan yang cukup populer di kalangan muda, yaitu Tantan.

Kisah tragis ini bermula pada Januari 2024, ketika Adhi dan Robiatul saling berkenalan melalui aplikasi tersebut.

Interaksi yang dimulai dengan obrolan ringan di dunia maya, berlanjut ke pertemuan langsung, hingga akhirnya mereka resmi menjalin hubungan asmara.

Namun, hubungan yang terlihat harmonis pada awalnya, perlahan berubah menjadi penuh konflik dan cemburu.

Menurut pengakuan tersangka, hubungan mereka sempat terputus selama lima bulan sebelum akhirnya kembali bersama pada sebulan terakhir.

Meskipun mereka kembali berpacaran, masalah dalam hubungan tidak kunjung usai.

Adhi sering merasa cemburu dan sakit hati karena korban tidak bersedia menjalin komitmen yang lebih serius, meski ia sudah berusaha mendekati keluarga korban di Grobogan.

Cemburu yang berlebihan membuat Adhi memantau aktivitas korban tidak hanya secara langsung, tetapi juga di dunia maya.

Baca juga: Kelakuan Bejat Adi Nugroho, Bunuh Robiatul Tanpa Rasa Iba, Amarahnya Menghilangkan Rasa Cinta

Ia mengaku sering menggunakan akun palsu untuk mengikuti jejak digital korban, termasuk di aplikasi kencan dan media sosial lain.

Salah satu pemicu kemarahan Adhi terjadi ketika ia melihat status WhatsApp korban menggunakan nomor yang berbeda, yang memperlihatkan Robiatul bersama seorang pria lain setelah mengalami kecelakaan di Jalan Ahmad Yani, Semarang.

"Dia tidak mau dikekang, tetapi saya merasa itu perlu untuk menjaga komitmen. Ketika melihat dia bersama pria lain, saya marah," kata Adhi di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/2024).

Puncak dari rasa cemburu dan dendam itu terjadi pada Kamis (17/10/2024), ketika Adhi memutuskan untuk membunuh Robiatul di kamar kosnya di Jalan Peterongan Timur, Semarang Selatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved