Pembunuhan Robiatul Adawiyah
Robiatul Gadis yang Ditemukan Tewas di Grobongan Dibunuh Kekasihnya, Dihujani Tikaman 13 Kali
Rabiatul Adawiyah tewas ditangan kekasihnya yang cemburu buta dengannya. Pelaku dihabisi di kamar kos dengan 13 luka tusukan
TRIBUNBATAM.id, SEMARANG - Setelah sempat kabur dari polisi, akhirnya pelaku pembunuhan seorang wanita di Grobongan dibekuk Polisi.
Korban diketahui bernama Robiatul Adawiyah (28). Ia dibunuh oleh Muhammad Adhi Nugroho (28)
Pelaku merupakan kekasih korban. Mereka masih menjalani hubungan pacaran, namun antara Korban dan pelaku memang sering ekcok akhir-akhir ini.
Puncaknya, Adi Nugroho mengetahui kalau Robiatul pulang ke kos dengan pria lain. Hal itu yang membuat pelaku marah dan nekat menghabisi korban.
Baca juga: Mayat Korban Pembunuhan di Padang Dibuang di Bibir Jurang, Polisi Ungkap Identitas Korban
Tim Gabungan Jatanras Polda Jateng dan Polrestabes Semarang meringkus Muhammad Adhi Nugroho (28) tersangka pembunuhan perempuan asal Grobogan yang bekerja sebagai petugas call center bank swasta di Kota Semarang.
Adhi ditangkap di rumah kakak kandungnya di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Selasa (22/10/2024) sekira pukul 04.00 WIB
Sebelum membunuh korban, ternyata tersangka Adhi memiliki kebiasaan mengintai keberadaan korban, Robiatul Adawiyah (28).
"Saya sering ngetem (menunggu) di dekat rumah kos dia (korban)," kata tersangka Adhi di Mapolrestabes Semarang.
Selain sering memantau keberadaan korban secara fisik, tersangka juga sering stalking atau memantau aktivitas digital korban menggunakan akun fake atau palsu.
Tersangka memantau korban di aplikasi kencan maupun di media sosial lainnya.
"Ya pernah pakai akun fake di aplikasi kencan, lalu komunikasi dengan korban," sambung dia.
Antara tersangka dan korban sudah menjalin asmara sejak Januari 2024.
Baca juga: Kelakuan Bejat Adi Nugroho, Bunuh Robiatul Tanpa Rasa Iba, Amarahnya Menghilangkan Rasa Cinta
Hubungan mereka sempat renggang lalu break (tanpa komunikasi tapi tidak putus) selama lima bulan.
Mereka akhirnya memutuskan menjalin asmara kembali dalam sebulan ini.
Tersangka Adhi mengatakan, sudah berulang kali mengajak serius hubungan dengan korban, namun ditolaknya.
"Saya sudah pernah ke rumah orangtua korban di Grobogan," paparnya.
Dia juga mengaku, mengekang korban agar jangan berkomunikasi dengan pria lain karena sebagai bentuk menjaga komitmen.
"Sampai kejadian itu (pembunuhan) antara korban dan saya belum putus pacaran," katanya.
Satpam yang bekerja di klinik kecantikan Kota Semarang ini menyesal setelah membunuh korban.
Penyesalan itu dia tunjukan dengan kembali ke Kota Semarang selepas kabur ke Jakarta selama empat hari.
"Ke Jakarta tidak ada tempat tujuan, hanya tidur di masjid pinggir jalan," terangnya.
Karena Pelaku Sakit Hati
Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap Muhammad Adhi Nugroho (28) tersangka pembunuhan perempuan Grobogan di kamar kos Semarang.
Tersangka yang merupakan warga Jalan Bendungan, Kelurahan Barusari, Semarang Selatan ini membunuh korban yang tak lain adalah pacarnya bernama Robiatul Adawiyah (28) pada Kamis (17/10/2024) sekira pukul 23.57.
Tersangka membunuh korban dengan cara menusuknya menggunakan sangkur sebanyak 15 kali di kamar kosnya, Jalan Peterongan Timur, Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan.
Selepas membunuh, tersangka lari ke arah Jakarta tanpa tujuan jelas.
Bingung dalam pelariannya, tersangka akhirnya kembali ke rumah kakaknya di wilayah Banyumanik, Kota Semarang yang kemudian disergap oleh polisi, Selasa (22/10/24) pukul 04.00 WIB.
Tersangka Muhammad Adhi Nugroho mengaku, membunuh korban karena dipicu sakit hati selepas mengetahui korban jalan bersama pria lain.
"Soal dendam saya puas (membunuh korban)."
Baca juga: Adi Nugroho Puas Sudah Bunuh Rabiatul di Kosan Grobongan, Mengaku Tak Pernah Menyesal
"Dia menyakiti saya, tidak secara fisik, tapi pikiran dan hati," dalih tersangka di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/24).
Korban dan tersangka telah menjalin hubungan asmara sejak Januari 2024.
Mereka saling kenal lewat aplikasi kencan Tantan.
Tersangka menyebut, ada dua kejadian yang menyebabkan sakit hati kepada korban.
Kejadian pertama ketika korban memintanya supaya jangan terlalu mengekang dalam sebuah hubungan.
Ketika itu, kata tersangka, korban tak mau dikekang karena mahluk sosial butuh relasi dengan teman wanita maupun pria.
"Saya pacarnya dia, saya ingin menjaga komitmen, dia tidak mau,"
"Di situlah saya merasa sakit hati," bebernya.
Puncak kemarahan tersangka terjadi beberapa jam sebelum kejadian pembunuhan yakni pada Kamis, 17 Oktober 2024 pukul 21.00.
Ketika itu, tersangka pulang kerja lalu mengabari ke korban bahwa telah sampai di rumah, tetapi pesan itu tidak dibalas.
Sebaliknya, tersangka malah melihat status WhatsApp (WA) korban, tetapi mengecualikan nomor pribadinya.
Dia bisa mengetahui status itu karena pakai nomor atau akun fake (palsu), sehingga bisa melihat stori korban berupa status video bertuliskan "Sad" karena korban saat itu mengalami kecelakaan bersama seorang pria di Jalan Ahmad Yani Semarang.
"Saya timbul amarah lagi di kejadian itu," katanya.
Dari berbagai alasan itu, tersangka merencanakan pembunuhan kepada korban.
Mulanya, dia mencari korban hingga menemukannya di Taman Indonesia Kaya dengan seorang pria.
Selepas korban dan temannya hendak pulang, tersangka langsung ke rumah kos korban.
Di situlah tersangka menunggu sembari memantau kondisi rumah kos korban.
"Korban diantar pria itu ke rumah kos."
"Setelah pria itu pulang, lalu saya pepet pria itu di perempatan jalan dekat rumah kos korban," kata tersangka Adhi.
Dia menanyakan kepada pria itu apa statusnya dengan korban lalu dijawab hanya sekedar teman.
Setelah itu, dia kembali ke rumah kos korban, memanjat pagar menuju balkon lantai dua rumah kos, tempat kamar korban berada.
Di lantai dua rumah kos, tersangka sudah hafal kamar korban karena pernah satu kali mendatanginya ketika membantu korban mengemasi barang saat hendak pulang kampung.
"Saya ketuk pintunya, korban tanya siapa?"
"Saya diam."
"Habis itu lampu kamar dimatikan korban, pintu dibuka," terang tersangka.
Melihat kedatangan tersangka di depan pintu kamar kos, korban lantas berusaha menutupnya.
Namun, tersangka yang merupakan security yang bertubuh besar dan tegap mudah saja merangsek masuk ke dalam kamar.
Tanpa ada perkataan apapun, tersangka menusuk korban sebanyak satu kali ke arah perut.
Korban lalu jatuh tersungkur di lantai kamar.
Tersangka yang gelap mata, menghujani dada korban dengan 13 tusukan.
Satu tusukan lagi diarahkan ke pinggang korban ketika kondisi korban tak berdaya.
"Saya sudah niat bunuh korban dari rumah, sudah bawa pisau (belati) karena sakit hati," terangnya.
Tenggat waktu antara tersangka datang ke kamar korban, kabur sesudah membunuh hanya sekira 6 menit.
Jarak waktu ini diambil dari rekaman kamera CCTV.
Tersangka sempat pula dipergoki oleh tetangga kamar kos korban yang sesama perempuan, namun saksi ini tidak berani mencegah tersangka lari karena membawa pisau belati.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, tersangka pembunuhan tersebut adalah pacar korban.
Motifnya adalah cemburu karena melihat korban jalan dengan pria lain.
"Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP pembunuhan berencana dengan ancaman pidana mati, seumur hidup, atau paling lama 20 tahun penjara," katanya. (*)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News
Terungkap Kebiasaan Adhi Nugroho sebelum Bunuh Robiatul di Kos Semarang, Pantau Pakai Akun Palsu |
![]() |
---|
4 Kata Sadis Adhi Nugroho Setelah Bunuh Robiatul di Kamar Kos Semarang, Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Cemburu Buta Bercampur Amarah, Pengakuan Adhi Nugroho Tega Membunuh Robiatul di Kamar Kos Semarang |
![]() |
---|
Cerita Adi Nugroho Usai Bunuh Robiatul, Kenal Lewat Aplikasi Kencan Lalu Komitmen Berpacaran |
![]() |
---|
Kelakuan Adi Nugroho, Bunuh Robiatul Tanpa Rasa Iba, Amarahnya Menghilangkan Rasa Cinta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.