MATA LOKAL CORNER
Akademisi UIB Suyono Saputro Sebut Pembangunan Kepri sudah On The Track
Akademisi Universitas Internasional Batam (UIB), Suyono Saputro mengomentari soal debat terbuka calon gubernur dan wakil gubernur Kepri, Sabtu (2/11)
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Akademisi Universitas Internasional Batam (UIB), Suyono Saputro mengomentari soal debat terbuka calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 2 November 2024.
Dalam debat ini, masyarakat akan melihat bagaimana visi dan misi calon kontestan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 ini.
Melihat secara holistik, Suyono menilai, pembangunan Kepri tidak dilupakan keterkaitannya dengan seluruh kabupaten/kota yang ada, dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang terhubung.
Data-data indikatif yang ia pelajari, pembangunan ekonomi berkualitas dilihat dari tiga aspek, yakni tingkat pengangguran, kemiskinan, dan gini ratio.
Baca juga: Ansar Disambut Musik Gong Gendang dari NTT, Kampanye di Desa Malang Rapat Bintan
"Jadi sisi kemiskinan datanya terus menurun, tingkat pengangguran juga sama angkanya terus menurun," ungkapnya pada Mata Lokal Corner (MLC) Tribun Batam, Kamis (31/10/2024).
Sementara kata dia, dari sisi gini ratio atau ketimpangan pendapatan angkanya juga terus mengecil.
"Artinya ketimpangan itu juga semakin merata, artinya memang sudah kue pembangunan itu sudah bisa dinikmati masyarakat," ujarnya.
Sehingga lanjutnya, dari sisi indikatif, sebenarnya Kepri dalam track yang bagus.
"Siapapun gubernurnya, dia akan melanjutkan ini. Pertanyaannya, apakah sudah optimal potensi yang ada di Kepri ini dimanfaatkan?," sebutnya.
Menurutnya, Kepri sendiri memiliki anggaran yang terbatas sebanyak Rp4 triliun.
"Dari Rp4 triliun, Rp 1,5 triliun sudah habis untuk bayar gaji. Jadi kalau untuk membangun infrastruktur tidak sekencang misalnya ketika Pak Rudi menempatkan anggaran yang besar di Batam, karena di Kepri itu dia harus berbagi anggaran dengan SKPD yang lain, dan untuk infrastruktur dia harus menerapkan skala prioritas," ujarnya saat itu.
Dirinya melihat beberapa program pembangunan infrastruktur di Kepri itu bahkan harus memanfaatkan pinjaman dari SMI, karena APBD terbatas.
Dia menilai, bahwa pembangunan di Kepri saat ini sudah on the track.
Baca juga: Pangdam I/BB Temui Kapolda Kepri, Komitmen Ciptakan Situasi Kondusif di Pilkada 2024
"Hari ini Kepri punya kawasan perikanan bebas dan kawasan ekonomi khusus, itu harusnya menjadi motor pembangunan bagi Kepri supaya lebih kencang, terutama dari sisi menarik investasi asing," tuturnya.
Di sisi lain, sektor kelautan menurutnya yang saat ini belum termanfaatkan, terutama di daerah Natuna, Anambas, dan Lingga bisa dioptimalkan dengan Kawasan Ekonomi Khusus.
"Jadi semua punya potensi dan itu mungkin harus menjadi program-program konkret yang nanti bisa dilakukan para gubernur terpilih, sehingga ke depan pertumbuhan ekonomi Kepri lebih kencang lagi," katanya. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Jurus Pamungkas di Debat Pilkada Batam 2024 Dibahas di Mata Lokal Corner |
![]() |
---|
Efek Debat Pilkada Kepri 2024, Polemik Rempang Eco City Jadi Isu Krusial |
![]() |
---|
Setelah Debat Pilkada Kepri 2024, Masihkan Dua Paslon Baper? |
![]() |
---|
Wan El Kenz Sebut Rudi Bakal Benahi Fasilitas Kesehatan hingga Pendidikan di Kepri |
![]() |
---|
Tim Sayang Klaim Kepemimpinan Ansar Buat Kepri Berkembang, Pembangunan Merata Hingga ke Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.